"Dhit.. maaf kalo gue nyakitin lo, kalo lo keberatan, lo bisa nolak kok.."
Kataku walaupun aku tak ingin Yudhit menolak.
"Udah.. nyantai aja, gue mau kok pura-pura jadi pacar lo!" Jawab Yudhit.
Aku tersenyum padanya dengan pandangan agak menelisik.
"Yaudah! Kita kemobil aja!" Ajaknya.
Setelah kita sama-sama berdiri, kita jadi kikuk mau melakukan apa. Jadi kita jadian nih, meskipun b'ongan.
Yudhit tersenyum, kemudian Ia mendekap sebelah tanganku.
"Yuk!"
Perasaan aneh menjalar dari tanganku kejantungku. Agak pusing sebenarnya, karena jantungku ini sepertinya tidak mau tenang.
Yudhit menggandengku sampai mobilnya, disana juga ada Viska dan Bagas. Viska menyerbuku begitu melihatku.
"Selamet ya!! Mudah-mudahan cepet sembuh deh.." Serunya.
"Iya makasih..."
"Udah masuk mobil gih! Nanti masuk angin"
Kata Viska menggeretku sampai terduduk di jok depan.
"Nggak usah lebay deh!" Protesku.
Tak lama kemudian, papa sama mama sudah sampai parkiran juga.
"Ya udah Ren! Kita pulang.. hadiah-hadiah kamu udah nunggu dirumah!" Kata mama.
Hadiah? Aku bakal dapat apanih.
Kemudian mama, papa, Evan dan Ayu masuk ke mobil papa. Aku sempat melirik keseruan mereka berdua di jok belakang. Sementara Viska dan Bagas ikut denganku bersama Yudhit.
"Hadiah apaan sih?" Tanyaku pada Yudhit yang tengah memandu kendaraannya.
"Nanti juga lo bakalan tau!" Sahut Viska dari belakang.
"Dan juga hadiah-hadiah dari kita!" Bagas menambahkan.
"Bikin kepo aja!"
"Tuh hadiah kamu..." Kata Yudhit ketika kami memasuki halaman rumahku. Aku melongok keluar jendela, dan sukses ternganga melihat benda merah disamping mobil baru Evan.
Evan mendapat mobil baru di ulangtahunuya november lalu. Bukan baru sih, Volvo C30 putih. Dan sekarang, Aku.. oh Tuhan.. I Love You mom, dad..
Begitu mobil Yudhit berhenti, disusul mobil papa, aku langsung keluar dan berdiri mematung. Mulutku masih ternganga. Mama menghampiriku, dan mendekap kedua lenganku.
"Suka? tapi.. bukan baru sih Ren!"
"Nissan Juke merah.. Aku suka!" Kataku masih dengan nada kagum.
"Ya.. meskipun bekas, tapi masih jreng kok!" Papa menambahkan.
Bodo amat bekas kek baru kek tetep aja itu tu mobil. Tetep aja harganya mahal, dan sekarang orang tuaku memberikannya untukku. I Realy.. Realy love them..
***
Setelah dua hari istirahat, aku mulai mengisi waktuku dengan belajar menyetir mobil. Tinggal seminggu lagi sebelum liburan usai. Aku belajar dengan Yudhit, pakai mobilnya. Aku tidak mau si merah itu celaka. Dua hari ini, aku hanya duduk diam dibelakang
kemudi, membayangkan mobil berjalan.
Aku berlatih dilapangan dekat kompleks. Sebenarnya aku sudah pernah belajar sama papa, jadi aku hanya membiasakannya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy ! My Brother !
RomanceIya.. Gue suka dia! Tapi.. Dia saudara tiri gue.. terus gue musti apa? gimana? ngapain?