#12

12.3K 438 14
                                    

     Hah!! Ujian, try out, ulangan-ulangan sudah mulai mengejarku. Meskipun masih semester satu, aku sudah dipusingkan oleh persiapan UAN. Sejak dua bulan lalu, aku ikut les tambahan di salah satu lembaga pendidikan. Papa udah daftarin aku tanpa bertanya dulu padaku, alhasil aku pergi les sendiri. Biasanya aku pergi naik taksi dari sekolah. Pulangnya, mama menjemputku seusai pergi ke kantor.

     Hari itu hari terakhir aku datang ke tempat les, sebelum liburan tengah semester. Dan aku pulang lebih awal dari biasanya. Karena mama belum pulang, aku pun menunggunya di kursi kayu didepan gedung itu. Satu-persatu teman lesku berpamitan pulang. Aku mengirimkan pesan via BBM pada Evan. Barangkali, dia bisa menjemputku.

Eren Nanda
Bang! Jemput gua npa?

Evan YuNando
Bisa sih, tp agak lama dkit?

Nah lo baru sadar name Evan udah ganti. Apaan tuh YuNando.

Eren Nanda
Lg dimana?

Evan YuNando
d'rumah.. baru nympek jg!

Eren Nanda
Ya udh cpetan!! Bilang klo udh OTW..

Jeda beberapa menit.

Evan YuNando
Ping!!

Mungkin sinyal udah OTW kali.

Aku kembali memasukkan BBku kesaku.

     Sementara menunggu Evan, aku hanya duduk menatap kelamnya langit Desember. Kakiku ku ayun-ayunkan untuk membunuh kebosanan. Kemudian seorang cewek keluar dari pintu depan. Ia sejenak berdiri dan seperti mencari seseorang. Kemudian Ia menghampiriku, lebih tepatnya duduk disampingku.

     "Boleh duduk?.." Tanya ramah.

Sejenak aku terpaku dengan cewek itu. Badannya kurus, wajahnya terlihat kusam. Ada bayangan hitam dibawah matanya.

     "Oh.. boleh-boleh!"

Kami terdiam beberapa saat.

     "Les disini juga?" Tanyaku memecah keheningan.

     "Nggak, aku sekolah disini?"

     "Sekolah?"

     "Home schooling! Tadi ada urusan bentar sama guru pembimbing!"

     "Oh ya.. Eren!" Kataku mengulurkan tanganku padanya.

     "Abrina.." Jawabnya menjabat tanganku.

Kurasakan jemari tangannya yang begitu kurus. Sepertinya Abrina sedang sakit. Mangkanya dia home schooling.

    "Titn!! Tint!!"

Suara dari ninja merah Evan mengalihkanku.

     "Abrina! Gue duluan ya!" Pamitku kemudian berlari menuju Evan.

***

      "Tumben lo balik cepet?" Tanya Evan begitu aku turun dari motornya.

     "Besok kan udah libur bang!"

Akhir-akhir ini aku sering memanggil Evan dengan panggilan abang.

Kami berdua berjalan beriringan memasuki rumah.

     "Kita liburan dirumah aja nih?"

Tanyaku.

     "Iya! Kata mama kita nggak boleh kelayapan, persiapan ujian!" Gerutu Evan.

Aku mendengus.

Kami berdua saling diam ketika menaiki tangga. Kemudian aku mendengar suara TV menyala diruang keluarga.

My Boy ! My Brother !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang