#16

12K 451 8
                                    

Evan pov

    Hari minggu selalu aku tunggu, saatnya berhenti dari kegiatan sekolah. Udah penuh rasanya otak gue. Lama-lama gue bosen liat huruf A. B. C. D. E. . Jawabannya itu-itu mulu. Kalo nggak A ya B, kalo nggak B ya D. Gitu terus. Tapi gue juga mempersiapkan kok, biar bisa milih antara lima sekawan itu.

      Pukul sembilan, aku keluar rumah berpaspasan dengan mobil Viska yang baru masuk halaman.

     "Hai Van!" Sapanya begitu Ia keluar dari mobil.

     "Hei! Eren diatas masuk aja!"

     "Mau kemana lo?"

     "Jalan sama Ayu!"

     "Oh... ok gue masuk ya!"

Aku menaiki volvoku. Jarang aku menggunakannya, aku lebih suka naik motor. Kuhidupkan mesin sejenak lalu ku raih HPku dan mengetikkan pesan untuk Ayu bahwa aku sudah siap. Setelah itu aku menyebrang ke jalan karena rumah Ayu tepat didepan rumahku.

Ayu sudah menungguku di depan rumah. Sehingga aku tak harus menunggunya. Dia langsung memutari mobil dan masuk mobil.

     "Kita kemana nih?" Tanyaku.

     "Makan gelato yuk!"

     "Hah??"

Padahal aku lagi pengen ke bebek penyet. Udah lama nggak kesana. Biasanya kesana sama Eren, jadi kangen. Tiap ngajakin Ayu, dia selalu nggak mau. Dia lebih suka nongkrong di starbucks, j.co atau nggak kedai-kedai ice cream or gelato. Tapi yaudalah. Kapan-kapan ngajak Eren deh.

     "Ok.. kita berangkat!"

      Sampai di gerai gelato kesukaan Ayu, aku mermarkir volvoku. Aku memilih duduk di pinggir jendela kaca. Seperti biasa, Ayu memesan avocado-choco. Dan aku memesan koko manggo.

     "Aku kangen bebek penyet!" Kataku sambil melahap pesananku. Aku tidak terlalu suka ice cream. Porsi dikit harganya mahal bener. Mending beli Wall's sekotak puas deh.

      "Iya.. nanti aku temenin deh! Tapi aku nggak makan, aku nggak suka pedesnya lagian aku nggak suka makan sama tangan, dan porsinya itu lo.. aku pasti nggak bakalan habis!"

Ya.. selalu itu alasannya. Kenapa tiba-tiba aku jadi kangen sama Eren.

     "Nggak usah deh! Nanti aku ajak Eren aja! Kalau dia masih mau.."

Tiba-tiba Ayu meletakkan sendoknya, dia menatapku. Kemudian Ayu menggenggam tanganku.

     "Kangen.. Bebek penyet, apa kangen sama Eren?" Tanyanya dengan menatap kearah genggaman tangannya.

     "Hah..? Nggak lah! Tiap hari kan aku ketemu sama dia" Jawabku gugup.

     "Udahlah Van! Aku tau kok.. Aku tau aku sangat beda dengan Eren, dan pasti ada waktu kamu ngerasa kehilangan dia!"

Aku hanya tersenyum. Ayu memang sangat pengertian.

    "Tapi kamu jangan tinggalin aku ya?" Tanya Ayu mengusap-usap punggung tanganku.

Aku balas menggenggam tangannya. Dan tersenyum simpul.

     "Nggak, aku nggak bakalan ninggalin kamu.."

Ayu membalas senyumku.

Tiba-tiba tak sengaja aku menjatuhkan tissue Ayu. Akupun mengambilnya. Saat aku mngambil tissue, pandanganku tertuju pada seseorang yang berada di kafe seberang jalan. Dia, maksudnya mereka duduk disamping cermin seperti aku dan Ayu.

My Boy ! My Brother !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang