Dating

5.8K 232 31
                                    

Natan pov

Gue masuk ke apartemen Nata. Pandangan gue berenti, bersamaan langkah gue yang terpaku. Jantung gue ngerasain aneh. Nata berdiri di depan gue bener-bener luar biasa cantik. Bibirnya yang padat memakai lipstik pink. Dia memakai apa namanya gue nggak tau, pokonya bulu matanya jadi semakin lentik. Bajunya memamerkan belahan dadanya. Seksi. Roknya yang pendek memperlihatkan kakinya yang panjang dan mulus.

Anjir. Penampilan dia bikin otak gue kotor.

"Lo jadi pergi sama Geri?" tanya gue kepo. Gue yakin Nata dandan abis-abisan begini karena mau ketemu si Geri.

"Jadilah. Ini gue mau berangkat." jawabnya santai.

Tuh kan. Bener dugaan gue. "pake rok itu?" tanya gue yang sebisa mungkin gue bikin santai. Padahal hati gue gondok.

"Iya. Emang kenapa?" tanyanya heran.

Bisa-bisanya Nata pake rok sependek itu jalan sama cowok. Nggak bisa apa lebih sopan dikit?

"Nggak kependekan?" tanya gue memastikan tapi nggak berniat ngelarang. Walaupun sebenernya gue pengen banget maksa Nata ganti.

"Kependekan sih kayanya. Gue ganti aja apa ya?"

Gue nyengir. Demen gue kalo Nata peka begini. "iya ganti gih."

Nata mengganti bajunya dikamar ganti. Sementara gue menunggu sambil nonton tv. Gue pindah-pindahin chanel tv, karena emang nggak ada yang seru. Setelah beberapa menit gue asik mindah-mindahin chanel, gue ngerasa ada yang nyoel-nyoel pundak gue. Gue menolehkan kepala kebelakang.

"Kalo ini bagus nggak?" tanya Nata kepada gue.

Nata memakai baju dress diatas lutut sedikit berwarna putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nata memakai baju dress diatas lutut sedikit berwarna putih. Dressnya yang agak lahak memperlihatkan sedikit belahan dadanya. Cuma sedikit. Jadi gue masih ngewajarin, daripada baju yang dia pakai tadi. "bagus ko."

Dia tersenyum seneng. Manis banget.

Hati gue mencelos. Anjir. perasaan alay apa ini?

"Nggak sabar ih ketemu Geri. Dia pake baju apa ya? Semoga aja penampilan gue nggak kebanting."

what the fuck! Kenapa si Geri lagi sih yang Nata pikirin. Heran gue. Padahal ada cowok ganteng didepannya tapi masih aja mikirin cowok lain.

O-ow. Kayanya gue lupa posisi gue disini sebagai apa. Gimana Nata mau mikirin gue, orang kita cuma temen. Nggak ada yang spesial.

Gue bukan nggak mau jadi lebih dari sekedar temen. Gue cuma belum siap kalo Nata memaksa gue buat melakukan berhubungan seks dengan dia. Apalagi kalo gue sebagai pacarnya. Gue yakin kalo gue pacaran sama Nata, dia bakalan nuntut  minta lebih dari sekedar ciuman biasa. Buktinya sekarang Nata mencari cowok memang berniat untuk melakukan berhubungan seks, karena rasa penasaran sialannya itu.

HE KNOW'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang