Nata pov
Hari minggu yang indah. Gue ngerasa semangat banget hari ini. Mengingat bersama Geri semalam membuat hati gue cerah seperti cahaya matahari yang masuk lewat sela-sela jendela.
Sakin senengnya abis jalan sama Geri, sampe-sampe gue mimpiin dia semalem. Gue nggak inget begitu detail mimpinya tentang apa, yang gue inget dia ganteng banget didalem mimpi gue. Dan kita... Ciuman. Geri mencium gue lembut, walaupun hanya ciuman singkat, bukan menggebu-gebu sampai bermain lidah, tapi seperti nyata.
Baru mimpi padahal, tapi efeknya bener-bener bikin energi gue makin bertambah. Kayanya kalo gue mimpiin Geri setiap hari, umur gue bakalan 17 tahun lagi.
Pagi ini gue berencana belanja bahan-bahan membuat chicken cordon bleu kesukaan Geri sekalian belanja bulanan ke supermarket.
Gue baru inget kalo peralatan mandi dan peralatan dapur sudah banyak yang habis. Berhubung gue lagi males mandi, gue hanya mencuci muka dan menyikat gigi, lalu mengganti pakaian tidur dengan celana jeans hitam dan kaos oblong bewarna putih.
Gue berencana mengajak Natan, karena gue yakin belanjaan gue banyak banget, jadi gue membutuhkan Natan buat menjadi kuli panggul. Sekalian membicarakan tentang dia yang harus berpura-pura jadi abang gue kalo kita bertemu dengan Geri.
Gue memencet password apartemennya. Semalem setelah Geri pamit pulang dari apartemen gue, gue menyalakan ponsel. Ada pemberitahuan bahwa Natan menghubungi gue lima belas kali disaat ponsel gue mati. Gue nggak menghubungi dia balik, gue langsung ke apartemennya, takut dia khawatir lalu melapor kepolisi bahwa gue hilang, yang ternyata apartemennya kosong. Sepertinya Natan pergi. Gue mencoba menghubunginya tapi tidak ada jawaban. Gue nggak ambil pusing, dia laki-laki dan sudah dewasa, sudah pasti dia bisa jaga diri. Jadi gue memutuskan kembali ke apart gue dan langsung tidur.
Natan tertidur tengkurap diatas tempat tidurnya. Dia tidak memakai baju piyama seperti biasanya, Gue yakin dia masih memakai baju yang semalam. Gue mencoba mengguncang-guncangkan tubuhnya."iya enak... Makanya gue minta boleh?" ucapnya masih memejamkan mata. Natan ngelindur?? Gue tersenyum geli.
"Tan... Bangun ih. Anterin ke supermarket." dia membuka matanya perlahan, tubuhnya sempat tersentak kebelakang, sepertinya dia kaget ada gue didepannya, lalu dia mengelap cairan bening yang berada disudut bibirnya, "jorok ih ngiler!" seakan dia tidak perduli dengan ocehan gue, dia kembali memejamkan mata. Gue langsung gerak cepat, gue tarik tangannya sampe dia terbangun dalam posisi duduk.
"Gue ngantuk. Lo tuh ya ngeselin banget sih."
"Bodo. Pokonya anterin..."
"Males ah... Pala gue puyeng, butuh tidur." Natan kembali menidurkan badannya.
Gue menarik Natan sampai terduduk lagi. "anterin doooong pliis ku mohon." gue merapatkan kedua telapak tangan memohon, mengedip-ngedipkan mata gue sok imut, berharap dia jijik melihat tingkah laku gue, kemudian mau menemani gue kesupermarket.
KAMU SEDANG MEMBACA
HE KNOW'S
RomanceIni untuk 18 tahun keatas yaaaa. *** Tanpa Nata menceritakan apa yang ada dipikirannya, Natan selalu tau apa yang ada didalam pikiran Nata. Disaat Nata menceritakan kepada Natan teman sekaligus bosnya, bahwa dia penasaran tentang berhubungan seks...