Sungguh memalukan

29.5K 547 25
                                    

Bruuuukkkk!!!
Natalia jatuh tersungkur di depan pintu apartemen miliknya. Koper beserta isinya berserakan dimana-mana. Dia mengambili baju beserta dalemannya yang berserakan dilantai sambil menggurutu. Kecerobohannya yang sudah mendarah daging memang terkadang merugikan dirinya sendiri. Dan tentu saja, itu adalah salah satu sifat yang tidak bisa dia hilangkan.

Ini adalah hari pertama dia pindah ke apartemen barunya yang berada dijakarta. Karena Perusahaan baru tempat dia bekerja sangat jauh dari apartemennya yang lama, akhirnya dia memutuskan untuk pindah apartemen, sehingga dia hanya memakan waktu 15 menit untuk mencapai kantornya. Lumayanlah, dia tidak perlu bermacet-macetan dijalan Jakarta yang cukup padat.

Ckreeek!!
Salah satu pintu terbuka. Sepontan Nata melihat kearah pintu yang terbuka yang terletak sekitar 2 meter dari sebelah pintu apartemennya, karena diapartemennya sekarang, setiap pintu berjarak 2 meter. Membuat apartemen itu terlihat lebih privasi dan luas. Dia buru-buru membereskan baju-baju dan underwaer-nya yang berserakan dilantai.

Keluarlah sosok lelaki tinggi memakai kemeja casual dan memakai celana jeans biru langit. Nata yang sudah siap berdiri, entah kenapa dia hanya diam dalam posisinya yang sedang berjongkok. Yap! Dia terpaku oleh sosok lelaki yang berdiri 2 meter didedapannya.

"asli, ganteng." ucapnya dalam hati.

Lelaki itu tersenyum manis, melihat Nata yang masih berjongkok didepannya. Kedua matanya menggambarkan dengan jelas bahwa dia adalah sosok yang lembut, dan kerutan di samping matanya ketika dia tersenyum membuatnya terlihat mempunyuai selera humor yang tinggi dan sedikit jahil.

Nata masih terpesona melihat lelaki itu, dia hanya mengedipkan matanya, tidak percaya lelaki itu tersenyum kepadanya. "Nat, sadar Nat, elo bukan anak ABG lagi! Umur lo udah 27 tahun. Walaupun lo emang lagi nyari jodoh, tetep lo harus jaga wibawa lo."

Lelaki yang berada didepannya semakin tersenyum lebar seolah bisa mendengar apa yang Nata ucapkan. Jari telunjuknya menunjuk kearah lantai. Nata langsung mengikuti arah jari lelaki itu. Dia langsung terperengah kaget. melihat salah satu bra-nya yang bermotif macan berada dibawah kaki lelaki itu.

"Macan gue, macan gue kenapa bisa ada disitu??! " Nata menarik napas dalam-dalam menenangkan pikirannya, "Oke! Gue hanya perlu pura-pura bego dan bilang itu bukan punya gue."

"Ma... Maksudnya apa ya?" tanya Nata kepada lelaki itu pura-pura bego. "semoga akting gue berhasil,semoga."

"Itu bukan punya lo?" tanya lelaki itu kepada Nata masih sambil menunjuk underwaer-nya.

"Bukan!!!" jawab Nata sedikit berteriak sambil menggerakan telapak tangannya cepat pertanda bukan punya dia, yang membuatnya Terlihat sangat jelas bahwa Nata mengatakan sebaliknya. Setiap orang yang melihatnya pasti langsung tau kalo Nata sedang berbohong.

"Oh, oke. Mungkin punya tetangga depan apartemen gue." jawab lelaki itu sambil menunjuk kearah pintu yang berada tepat didepan pintunya dia. Lelaki itu menghampiri Nata masih sambil tersenyum, senyumnya terlihat seperti dia menahan tawanya. "lo baru tinggal disini ya?" Nata mengangguk cepat, "kenalin, gue Natan."

Nata berdiri dari jongkoknya membalas uluran tangan Natan, "gue Natalia, biasa dipanggil Nata."

"Wow. Bisa mirip gitu nama kita, ya? Gue Natan lo Nata." komentar Natan sambil berdecak.

Nata hanya bisa tersenyum kaku, bingung harus berkomentar apa. Dari pandangan Nata, Natan terlihat sangat ramah dan seru. Itu semua terlihat dari tingkah laku Natan yang menyambutnya dengan senang hati.

"Ada yang bisa gue bantu, nggak?" tanya Natan menawarkan bantuan karena melihat koper-koper milik Nata.

"Enggak usah, makasih. Ini juga udah kelar ko." jawab Nata, matanya terjatuh ke "macan" yang masih tergeletak rapih dilantai."cukup lo cepet-cepet pergi dari sini, itu udah ngebantu gue banget. ?!! Pleaseee dong pleasee cepetan pergi." kata Nata dalam hatinya berharap Natan pergi.

"okedeh kalo gitu. Gue pergi dulu ya, lagi ditunggu orang." Natan berpamitan lalu pergi menuju lift yang berada di belakang Nata.

Nata langsung berlari menghampiri "macan"-nya yang terjatuh dilantai lalu mengambilnya. Pada saat dia berjalan untuk masuk kekamarnya, tiba-tiba Natan sudah ada didepannya. Reflek Nata berjalan mundur satu langkah. Buru-buru dia menyembunyikan "macan"-nya di belakang tubuhnya."mampus!! Kepergok dah guaaaa!!!"

"gue lupa nyampein. Nanti kalo lo butuh apa apa lo bisa ketok kamar gue, oke?" kata Natan kepada Nata. Langsung dijawab oleh Nata dengan anggukan kepala. Setelah mengatakan itu dia langsung pergi meninggalkan Nata.

Nata langsung membuka pintu apartemennya dan membawa kopernya kedalam kamar. Dia takut akan kehadiran Natan secara tiba-tiba seperti tadi.

***

Sementara Natan melepaskan tawanya yang daritadi dia tahan didalam lift. Dia tertawa sambil memegang perutnya. Terdengar jelas bahwa Nata memanggil Underwaer-nya macan. Walaupun Nata mengatakannya didalam hati, Natan tetap bisa mendengar apa yang dia ucapkan.

Seperti itulah Natan. Semenjak dia terbangun dari komanya ketika waktu SMA karena kecelakaan. Dia bisa mendengar apa yang orang lain ucapkan dalam hati dengan melihat mata orang tersebut.

Walaupun dia bisa mendengar apa yang orang lain katakan dalam hati, dia tidak pernah menunjukkan bahwa dia mendengarnya. Kecuali ketika sifat jahilnya sedang kumat, barulah dia melakukan seperti yang tadi dilakukannya kepada Nata.

Dia sudah tau bahwa underwaer itu milik Nata, tapi dia hanya berpura-pura percaya bahwa itu bukan milik Nata. Dan ketika dia pamit pergi meninggalkan Nata, dia sengaja memutar balikkan badannya untuk memergoki Nata mengambi underwaer-nya, yang membuatnya cukup terhibur.

***

Note: untuk setiap kata kata yang miring, itu berarti sedang berbicara didalem dalem hati.

HE KNOW'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang