Sembilan

1.5K 79 3
                                    


"Ingat ya Ngga ,Om butuh bantuan mu. " Ayah manda berbisik ditelingan Angga. Angga pun mengangguk ngerti atas apa yg barusan ia dengar. Ayah Manda pun meninggalkan Angga dan anaknya itu karena membiarkan mereka berbincang berdua.

"Ayah ngomong apa? Ook bisik-bisik gitu" tanya Manda kepo.

" ah tidak. Urusan lelaki ajh kok." Amanda hanya menggidikkan bahunya tanda pasrah. Kini mereka sudah duduk berdekatan terlihat kecanggungan diantara mereka. Sampai akhirnya Angga yg memulai pembicaraan.

"Man knp sih. Kok dihubungin susah banget" gerutu Angga dengan nada agak kesal. Amanda tidak menghiraukan apa yg dibicarakan angga barusan. Kini ia sedang menatap Angga dalam ada sesuatu hal yg ia rasakan. Angga pun yg sadar diperhatikan Manda langsung memecahkan lamunan Manda.

"Ehhh? Gpp kok. Cuma agak sibuk ajh tadi trs handphone sempet dimatiin." angga mengernyitkan dahinya mendengar penjelasan Amanda. Ia merasa tidak percaya apa yg barusan dikatakan oleh Manda.

" sibuk??matiin handphone? Man jangan kira aku ini bodoh ,kalau handphone mati gamungkin aku telpon kamu trus nyambung. Yaudh kita lupakan masalh ini. Sebenernya kamu kenapa?" ucap Angga. Amanda hanya menggeleng. Tanpa bisa di artikan apa yg ia rasakan saat ini. Dan entah sejak kapan kini panggilan mereka telah berubah menjadi Aku-Kamu.
"Bohong!!! Sekarang kamu ikut aku" tegas Angga dan menggengam tangan Angga untuk pergi keluar. Sekarang Angga dan Manda telah berada di teras samping. Amanda yg ditarik Angga hanya bisa pasrah kemanapun diajak pergi oleh Angga.

"Ngapain kesini?" tanya Manda bingung.

"Sekarang kamu ceritain ada apa. Kalau kamu cerita didalem pasti akan ada  yg mendengar selain kita. Tapi sekarang kita udh diluar jadi sekarang kamu ceritain yah" Angga tersenyum dan meminta agar Manda menceritakan apa ygenjadi beban pikirannya saat ini. Amanda menatap lalu pergi kedalam pelukan Angga dan membenamkan wajahnya didada Angga. Ini sudah kedua kalinya Amanda menagis dipelukan Angga dana anehnya setelah itu Amanda akan merasa nyaman. Amanda kini kembali terisak. Angga pun segera mengelus bahu Mandauntuk menenangkannya.

"Kenapa??jangan nangis gini. Ayo cerita sini. Jangan buat aku jadi bingung dong. " ucap Angga makin bingung.

"Angga...aku--aku hiksshikss" belum selesai mengatakan sesuatu Amanda kembali terisak. Angga segera melepaskan pelukan Amanda. Dan kini Angga memegang bahu manda dan mendongakan kepala Manda agar menatap kepadanya.

"Ada apa?"

" Ngga besok aku harus ke Jerman. Ibu akan mendaftarkan aku kuliah disana.  " perktaan Amanda sontak membuat Angga kaget. Secepat itukah. Sungguh egois ibu Manda. Tidak memikirkan sama sekali perasaan anknya itu.

"Kamu ga bercanda kan Man" Amanda menggeleng lemah dan kembali ke pelukan Angga.

" biarkan aku seperti ini dulu Ngga. Cuma kamu yg bisa nenangin aku sekarang" ucap Manda sambil terisak anggapun mengangguk dan membalas pelukan hangat Untuk Manda.

Tanpa sadar sedari tadi ayah Manda memerhatikan mereka dari jendela samping rumah. Ayah manda hanya bisa menatap sendu anknya itu. Jelas saja ia pernah merasakan berada diposisi ank sulungnya itu. Banyak penekanan yg dirasakan.

"Liat bu ank kita. Egois sekali kamu jika masih tetap dalam pendirian mu!" ucap Ayah pada istrinya.

"Tentu. Itu memang keinginan ku. Dan tentu sja ini untuk kebaikan ank kita" jelas ibu Manda kekeh.

" baik untukmu tidak untuk ank kita. Justru jika selalu seperti ini kamu bukan membajagiakannya malah membunuhnya pelan-pelan bu. Lihat ank kita dia sudah dewasa. Dan lihat orang yg disebelahnyya,itu adalah orang yang kini sudah berhasil membuat ank kita tersenyum. Lalu bagaimana jadinya jika kamu memisahkan mereka,pasti akan membuat Lea semakin tersiksa bu. Kita juga pernah muda seperti mereka." ucap Ayah Manda kesal penuh penekanan. Ibu Manda merasa kebingungan dan pergi meninggalkan ayah manda begitu saja yg sedang memerhatikan ank nya. Entah hati ibu Manda itu terbuat dari sangat keras sehingga susah di luluhkan.

"Jangan nangis lg. Aku akan ngomong sama ibu kamu. Semoga saja kali ini ia mau mendwngarkan ku." ucap Angga

*****
"Kamu yakin ibu bisa nerima omongan kamu" ucap Manda takut ,gelisah,khawatir.

" udh tenang ajh , kita positif ajh ya" ucap Angga meyakinkan.

"Ehh pada dari mana kalian ,ini ibu bikinin minum malah kalian keluar" ucap Ibu Manda sambil senyum.

" iya maaf tante ,tadi aku ajak manda keluar " Ibu manda mengangguk dan tersenyum lalu ingin segera meninggalakan anknnya dan Angga.

" ehh Tan?"

" ada apa nak?"

" maaf aku bisa bicara sebentar ga?" ucap Angga memohon dan ibu manda mengangguki permintaan Angga.

Skippp langsung ke pembicaraan angga dan ibu Manda.

" gini tante ,maaf sebelumnya aku udah lancang. Aku cuma mau bilang sama tante ,apa ga sebaiknya ajh tante biarkan amanda menentukan pilihannya sendiri?" ucapan Angga membuat ibu Manda mengernyitkan dahinya bingung.

"Sebentar!! Apa maksud kamu?coba to the point ajh deh" ucap ibu Manda tampak bingung. Dan kini Amanda yg melihat perbincangan tersebut hanya bisa diam dan ragu akan ucapan Angga itu bisa membuat ibu Manda luluh.

"Gini tante ,Manda itu sering cerita sma aku ,dan jujur ajah aku kasian liat Manda tertekan begini tan. Dia itu pengen sekolah atas pilihannya sendiri bukan karena paksaan. Ya memang si Amanda bisa ajh menerima permintaan tante untuk sekolah di Luar negeri. Tapi kalau atas dasar paksaan pastinya nanti Amanda penuh dengan penekanan dan tidak bisa konsen dengan belajarnya. Itu cuma akan buang buang biaya ajh ka tan?" ucap Angga kini membuat Ibu manda membelalakan matanya. Berani - beraninya Angga berbicara sepeti itu kepadanya. Memangbya siapa Angga? Hanya teman baru Amanda.

" heh kamu siapa berani sekali berbicara seperti itu!!" kini Ibu Manda sepertinya sudah emosi.

"Maaf tante ,saya ini emang bukan siapa-siapa di keluarga ini. Tapi saya cuma mau ngingetin tante ,Amanda ini ank tante bukan boneka. Mungkin kalau boneka tante  kapan pun bisa menyuruh nya ini itu ,memerintahakannya tanpa memikirkan perasaannya. Tapi Amanda ini ank tante yg punya perasaann,yg bisa memiliki rasa lelah dititik kelelahannya nanti. Mungkin sekarang juga manda masih bisa menuruti kemauan tante. Tapi pasti nanatinya manda akan benar benar ada dititik lelahnya. Dan itu akan membuat tante yg merasakan penyeselan. Jadi mulai sekarang lebih baik tante fikirin lg bagaimna kedepannya. Tante bisa memerintah tapi tante juga harus mikir gimana dampaknya nnti!!!" ucap angga menjelaskan panjang lebar penuh penekanan. Dan kini ibu Manda hanya tersiam ,tercengang ,membisu akan perkataan dari Angga. Mungkinkah Ibu Manda akan terketuk hatinya oleh Angga?.

" saya harus pulang,maaf udh mengganggu keluarga ini. Permisi" pamit Angga dengan memasang wajah dinginnya.

Tbc.






Ternyata Ini Sesaat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang