Tiga Belas

1.5K 66 4
                                    

Malam ini Amanda nampak di buat bingung pasalnya kalung yg ia pakai kini tidak ada liontin hatinya. Tapi Amanda baru sadar tadi  pulang dari Mall. Manda terus berjalan mondar-mandir kesana - kesini bahkan sering juga ia buka laci yg dilihatnya. Hatinya kini sangat gelisah ,karena takut kalau liontin itu tidak ketemu. Liontinnya memang lah sangat sederhana ,tapi dibalik itu  ada keistimewaan dan cerita dibalik liontinnya.

"Aduhh kemana yah liontin aku,kalo sampe ga ketemu. Pokoknya aku gabisa maafin diri aku sendiri!!" Ucap Manda gelisah.

"Mending aku tanya Riel ,mungkin ajh dia tahu" lanjut Manda dan langsung ke kamar Riel. 

Tokktokk. Amanda mengetuk pintu kamar adiknya ,serta disahuti adiknya dari dalam.

"Ada apa kak" tanya Riel.

"Itu de aku cuma mau tanya ,kamu liat liontin kaka ga?" tanya Balik manda,Riel bingung dan menautkan alisnya.

"Liontin?? Oh liontin yg biasa kaka pake ya,yg dari kakNovan,eh alm. KaNovan" Ucap Riel.

"Iya de bener ,kamu liat?" Riel menggeleng sambil cengengesan. Amanda yg tdi sudah berbinar matanya ,kini dibuat adiknya makin frustasi.

"Dikirain tau ,yaudh deh" Amanda melengos pergi dari hadapan adiknya tanpa pamit.

****
Becca sedang berada di sebuah cafe ,tempat dulu dia sering kunjungi bersama Angga. Ya disini banyak sekali kenangannya bersama Angga. Becca mengaduk-ngaduk Coffelatte didepannya. Dia jenuh menunggu seseorang yg dari tadi ia tunggu ,karena sampai sekarang tidak sama sekali ada tanda dia akan datang. Tidak lama dari itu ,sosok yg ia tunggu kini sudah berada di depannya.

"Akhirnya kamu dateng juga Ngga,aku yakin kok kamu pasti dateng. Karena kamu masih cinta kan sama aku?" ucap Becca manja ,tangannya bergelayut di lengan Angga ,dan kepalanya disandarkan ke bahu Angga. Angga segera menepis tangan Becca,dan menatap sinis.

"Udah deh lo gausah begini ,to tje point ajh. Nyuruh kesini ada apa? Gue gapunya banyak waktu buat lo!!!" ketus Angga tanpa mau menatap Rebeca.

"Dulu kamu selalu sempetin waktu kamu cuma-cuma hanya untuk aku ,tapi sekarang kamu malah bersikao layaknya musuh kepada aku!"

"Udah deh lo gausah banyak omong. Anggap itu gapernah terjadi! Sekarang lo ada urusan apa nyuruh kesini,kalo gaada  yg penting lebih baik gua balik ,karena ada hal yg lebih penting dari pada ladenin lo!!" ucap Angga lalu berdiri dari duduknya berniat untuk meninggalkan becca. Tapi ucapan Rebecca justru membuat Angga kembali duduk.

"Selangkah ajh kamu pergi ,aku tegasin sekali lagi sama kamu. Aku pastiin Perempuan itu hidupnya gaakan tenang" Becca senyum sinis penuh kemenangan karena membuat Angga tak sama sekali bergeming.

"Lo mau apa ??!! Gaada orang yg gua biarin nyakitin Manda!!" ucap Angga penuh penekanan.

" ohh Manda namanya. Cukup kampung!!"

"Jangan pernah lo hina dia depan gua ,karena bagi gua ,lu gaada apa²nya dibanding dia" tegas Angga

"Angga buka mata kamu ,kamu gapantes muji² dia ,jelas² dia gaada apaapanya dibandingkan aku!!"

"Udah ya kalo emang gaada yg  penting gua mau balik. "

"Dua tahun lebih Ngga ,kamu mau lupain gitu ajh! Susah payah kamu buat minta restu papi tapi sekarang kamu mau lupain semuanya??!" ucap Becca  yg mulai terisak. Angga mendengar ucapan Becca langsung memberhentikan langkahnya.

"Iya dua tahun lebih bec ,tapi semua itu serasa sia-sia ,dan pengorbanan gua selama  ini buat minta restu papi lo juga gaada artinya sama sekali. Dan lo tau itu semua terjadi karena KEBODOHAN lo,andai ajh lo ga ngelakuin itu. Mungkin kita bahagia saat ini. Tapi sayangnya senua tersa pait kalo dikenyataannya!!" ucap Angga miris ,dan sesekali ingatannya terngiang pada kejadian itu.

Ternyata Ini Sesaat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang