"Absen 33 di kelas mipa 6 diisi oleh seorang siswa yang bernama Triana Rhafis"Tiba tiba wakil kepala sekolah yang berdiri dengan tegas memimpin barisan, menyebut namaku dengan mic yang terdengar kencang dan jelas, hinggaa semua orang yang di sana tau bahwa aku menempati kelas mipa 6.
Aku pindah dari perkumpulan teman teman untuk mengikuti barisan yang seharusnya aku baris dengan senyuman yang lumayan manis. Disertai dengan sorotan mata murid murid lain saatku berjalan, di situ aku malu dan sedikit menutup muka ku yang tadinya sudah ku beri penyedap sedikit agar terlihat cantik..
"Gilaa gue sekelas sama lo!." Teriak ica sambil memukul pundakku pelan.
"Serios lo? Anjirr bakal rame nih kelas"
"Gue juga sekelas sama kalian loh" suara gadis yang tidak asing terdengar dari arah belakang yaitu Triani
"Jehh emang kita di sekelasin sama ayah kali"
Aku bersama Triani memang di satu sekelaskan oleh ayah, jika tanya apa alesanya mungkin kami tidak bisa jawab.
ternyata ica duduk di kelas yang sama denganku dan kembaranku, sudah terbayang bakal rame di kelas nanti, karena terdapat cewe cewe cerewet di dunia dan akhirat tapi mungkin agak bikin risih dan berisik.
...Saat sinar matahari mulai membakarku membuat tubuh kepanasan dan saat keringat mulai membasahi tubuhku, aku tetap ada pada pendirianku tidak akan sampai mengeluh karna ini memang sudah kewajiban beserta resiko.
Setelah selesai pembagian kelas, Kaka OSIS mulai memerintahkan aku dan teman teman yang lain untuk memasuki kelas baru, kami memang harus belajar nyaman dengan kelas baru, tapi aku yakin Belajar Nyaman di Kelas Itu Tidak Segampang Nyaman Dengan Seorang Cowo.
"Ihhh itu cewe ada dua liat aneh" seorang cowo memakai jas OSIS menunjuk padaku sambil tertawa dengan temannya karena aku kembar dan membuatku malu
"Siapa tri?" Tanya ica dengan heran
Aku cuma menggelengkan kepala tak kenal cowo itu, tapi memang sudah ku pikir sebelumnya aku penah melihat dan tau cowo itu sekilas, cukup kenal di dalam sosmed saja.
Setau aku dia cowo nakal yang emang hitz dengan kenakalannya dan selalu berbuat jail tetapi menjadi OSIS di sekolahku yang sekarang.
...Aku langsung saja pergi ke kelas tanpa menghiraukannya dan duduk memperhatikan guru masuk yang bertujuan memperkenalkan dirinya karena baru saja bertemu di hari ini. Mencatat hal yang penting mendengarkan apa yang di sampaikan dan melihat murid murid baru yang nantinya akan menjadi sobat.
"Namanya delia yahh?" Tanyaku dengan ragu memberanikan diri.
"Iyaa kenalin gue delia nama lo siapa?." Tanyanya balik padaku
"Nama gue Triana panggil aja Tri biar agak enakan" jawabku sambil senyum malu
Berkenalan emang menyenangkan tapi sedikit menimbulkan rasa takut dan ragu bukannya ga ada nyali tapii emang takut di kacangin.
"SEMOGA KALIAN JADI TEMAN MASA DEPAN TRIANA"
....Pulang dari sekolah impian itu, aku berjalan menelusuri jalan yang sepi hanya ada daun yang berserakan bersama teman teman masa lalu ku yang bertahan sampai sekarang, tertawa bersama saling menyudutkan dan senggol menyenggol.
"Tri kenal cowo yang tadi nunjuk lo ga?" Tanya Triani pada ku tiba tiba
"Lo aja ga kenal apalagi gue."
"Hmm curigaa gue" ucap ica di sertai ketawanya yang khas
"Siapa siapa? Gue tau ko siapa dia" tiba tiba ceplos ditya mengagetkan
"Serius lo?"
"Dia pengurus OSIS, sifatnya emang gitu badboy tapi asik, sering jail ke temen temennya, gue kenal dia karena sama sama cowo" jelas ditya
Sepanjang jalan obrolan itu penuh dengan cowo misterius tapi bukan setan, melainkan cowo yang tadi membuatku malu.
walaupun teman teman membahas cowo itu, tak jadi masalah bagiku karena lumayan bisa memuat informasi walaupun aku ga peduli dengan informasi yang barusan aku dapat.
...Sesampainya di rumah rasanya tak ada yang beda dengan hari hari sebelumnya hanya berkumpul, makan dan menceritakan hal yang kurang penting bersama teman dekat.
Melihat handphone yang dari tadi membisu tak ada pemberitahuan seperti handphone orang lain. Aku simpan hp ku di atas meja sampai memiliki anak dan cucu........
Tetep stay nunggu bagian berikutnya yak jngan lupa share like sma comment ksih kritik juga boleh boleh aja ga bayar.
Maaf kalo bahasanya masih ga enak di baca soalnya belum aku tambahin bumbu hehe....
KAMU SEDANG MEMBACA
Back In LOVE
Teen Fictionsegelap gelapnya malam pasti masih bisa menghasilkan bintang yang bercahaya, jangan takut terhadap bayangan karna bayangan menghasilkan cahaya yang dekat dengan dirimu, harapan adalah impian dr orang yang memiliki keyakinan. malam terbaik adalah ma...