SENJA#4

484 47 7
                                    

Awan mulai menghitam seperti gulali berwarna abu kehitaman tapi enak untuk di makan. Menandakan hujan akan turun berjumlah banyak, ku segera pulang dengan cepat bersama teman temanku yang memang sudah biasa pulang bersama, melewati hutan yang rindang membuat jalan dan awan semakin gelap.

"Gimana senja?" Tanyaa arta padaku

Arta adalah kekasih dari Triani yang memang sudah dekat dengan keluargaku. Kali ini kami sekelas hingga tak aneh jika melihat Triani terus terusan bersama Arta.  Mereka telah berhubungan lama tidak sepertiku yang masih sendiri tapi tidak ngenes.

"Apaan sih ta ga tau." Jawabku padanya

"Weleh Senja udah ilang ceritanya" tanyaa ditya menyusul pertanyaan dari Arta

"Kalian iisshh berisik tauu!!"

"jangan gitu tar lo bisa jadi suka"

"Ga akan liatin aja nantii"

Ga tau kenapa aku selalu tidak suka jika ada yang membahas tentang Senja mungkin karena Senja telah mengganggu waktuku. Walaupun saat ini Senja menghilang tapi tetap saja aku tidak suka jika ada yang membahasnya.

"Tri ada yang bilang kalo Senja ngdeketin, jangan mau dia mah playboy anjir" Triani memberikan informasi kepadaku

"Iyaa kan siapa yang mau coba gue juga udah tau dari orang lain ko"

"Tapi kan cinta bisa merubah segalanya eaa"

"Tapi ngga menurut gue"

Seperti biasa diperjalanan akan menuju ke istanaku pasti mereka membahas Senja yang memang pernah datang dalam hidupku tapi tidak jika sekarang. Aku pikir dia hanya ingin mempermainkan ku, untung aku tidak membawanya ke dalam hati yang sempurna, untung saja ku tak menyimpan harapanku padanya. Jika iyaa mungkin aku akan merasakan patah hati yang mendalam hingga nangis di tengah malam.
....

"Line....line.....line"

Suara line ku berbunyi berjumlah banyak. Dari siapa sumber handphoneku ?
Ku buka handphone dan mengecek line, ternyata dari Iryas mantanku yang muncul kembali seperti orang mati suri.

Iryas adalah bekas kekasihku yang 2bulan ke belakang kami sempat saling menghilangkan kontak satu sama lain tapi mungkin bisa berteman dengan baik

"Ihh ngapain sihh dia muncul lagi?ada yang ketinggalan apa gimana?Yang tadinya handphone selalu penuh dengan chat dari Senja kali ini penuh oleh Iryas" gumamku dalam hati

Ku balas chat dari Iryas dengan sewajarnya tidak berlebihan karena Iryas hanya menanyakan kabarku saja. Mungkin dia "rindu" ups, aku orangnya tidak sombong maka ku terima orang yang rindu padaku.

Iryas : " Gimana kabar lo? Untung gue         sama lo satu sekolah jadi masih bisa sering liat lo wkwk"

Triana : "baik wkwk"

Iryas : "lagi deket sama siapa lo? Di deketin sama banyak orang ga?"

Triana : "ga deket sma siapa siapa siapa. Ngga juga hehe"

Iryas : "boleh dong gue ajak vc ?"

Triana : "kayanya udah malem deh waktunya gue tidur"

Iryas : "oh lo mau tidur? Yaudah selamat malam mantan gue"

Triana : "hehe iya makasih"

Aku simpan handphone di atas lemari dekat lampu tidur, tak ku balas lagi chat dari Iryas, bukannya aku geer tapi kayanya dia mulai ada maunya sama aku ntah itu balikan atau membuat orang orang jauhin aku.

Aku tarik selimut dan ku peluk guling, jujur aku ga bisa tidur kalo tanpa guling.

Tapi rasanya ada yang ingin ku ceritakan pada Triani tentang perasaanku saat itu karena Triani emang sudah jadi teman curhatku setiap harinya.

"Tri kayanya gue mau cerita deh sama lo. Udah mau tidur?" Tanyaku pada Triani

"Belum ngantuk jadi ga bakal tidur, pasti tentang Senja?"

"Iyaa hm, ga tau semenjak dia berhenti kontek gue kenapa yah gue kaya yang kehilangan satu barang gitu apalagi sekarang dan hari ini ga nongol di LINE gue"

"Cewe emang gitu Tri kalo misalkan jual mahal berlebihan bilang benci benci tapi akhirnya pasti suka"

"Terus gue harus gimana?"

"Ya lo terima aja resikonya kek gitu mau gimana lagi cewe ga boleh memulai duluan ga baik"

"Hmm yaudah deh mau belajar bodo amat sekarang, gue tidur duluan bhay" pamitku pada Triani

Langsung ku menjamkan mata dan bersiap siap untuk on the way ke mimpi yang indah.

I'am a decent woman given love by anyone that
...

Pukul 05.15 ku bangun ga lupa sama sholat yang emang sudah wajib aku laksanakan. Sepertinya setan mandi sedang mengganggu sehingga rasa malasku timbul besar sekali sebesar gunung mungkin adaa. Tapi ku basmi rasa malasku dengan guyuran air dingin yang membuat badan mengigil.

Memakai seragam rapih dan wajah yang di beri bumbu sedikit agar ada penyedapnya.

...

Ku diam di depan kelas dengan duduk manis bersama teman temanku memerhatikan kelas 11 berolahraga dengan teriakan yang membuat semua orang histeris. Ku lamunkan pandanganku kembali dan melihat Senja tiba tiba di tengah lapang. Ku tatap dari atas kepala hingga ujung kakinya

"Ka Senjaa Triana kehilangan kaka soalnya kaka ilang dari hidupnya" teriak Triani dengan lantang sambil ketawa

"Anjir lu taii ngapain sih ih gue malu"

"Weleh Triana akhirnyaa" goda teman temanku

Senja hanya melihatkan tatapannya saja padaku dan kembali fokus pada olahraganyaa di tengah lapangg. Begitu sakitnyaa hati ini, tapi tidak apa apa karena aku akan berusaha bodo amat padanyaa.
...

Back In LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang