Bagian 4.

3K 99 1
                                    

**: Bagian 4 :**

¶ Perpustakaan¶


Cewe pendek itu, lebih kelihatan muda dan imut! Jadi jangan ngeremehin cewe pendek! - Geisha

"Kenapa gue berpikir gerry peduli sama gue?" Tanya geisha dalam hatinya. "Kok gue nyaman ya deket dia? Aigo lupakan, itu hanya perasaan gue aja. Yang asli itu hanya kebetulan saja." Lanjut geisha dalam hatinya.

"Malem malem sendiri, hujan pula. Lebih baik gue tidur aja." Kata geisha yang langsung menarik selimut pinknya.

*

Kringggg!!!
Alarm sudah berbunyi. Untungnya geisha bangun lebih cepat pagi ini, sebabnya kenapa? Sebabnya adalah Dia piket hari ini.

"Ma masak apa??" Tanya Geisha super duper cempreng. Saat menuruni tangga

"Makan roti saja, udah mama siapin." Kata mama yang suaranya tidak terlalu kencang.

Tanpa babibu geisha langsung lari ke meja makan secepat kilat.
"Aha!" Geisha menatap rotinya dan mengambilnya perlahan, ia mengolesi rotinya dengan krim coklat dengan tebal. Rasanya nikmat!

"Sepi banget nih rumah, seperti tidak ada yang huni." Kata geisha di jeda sarapan paginya."Biarlah."

"Ma berangkat ya. Uang saku dimana?" Tanya geisha yang menghampiri mama di dapur. Dengan rotinya yang masih ia pegang dan perlahan ia masukan kedalam mulutnya.

"Kaya ada yang ketinggalan di bajumu deh?" Tanya mama saat geisha ingin salaman.

"Apa?"

"Baju kotak kotak sudah, rok hitam sudah, jas hitam sudah, kaos kaki putih sepanjang bawah lutut pun sudah. Apa dong?"

"Name tag kamu gaada."

"Oiya, oke nanti geisha langsung pakai, geisha berangkat saja dulu ma Asaalamualikum." Kata geisha sopan.

"Walaikum salam."


Bukbukbuk

Suara tangga terdengar di telinga geisha "pasti bang Gaga pasti sudah bangun!" Pikir geisha sambil mencari name tag.

"Aha disini kamu name tag!Cantik juga ya gue." Kata geisha yang memakai name tag sambil  memperlihatkan dirinya dicermin kotak lemarinya.

"Alay!"

"Aits?! Elo ngapain sih ke kamar gue?Lo Gak ke kampus?" Geisha membalikan dirinya dan melihat abangnya yang sangat dekil.

"Libur."

Sifat kepintarannya mulai bereaksi sekarang. "Bangg anter gue yu, masa adeknya yang tercantik ini naik angkot atau bis mulu. Bosen lah."

"Basi lo ah, yaudah ayo gue kan abang terganteng. Nanti mau cari cewe di sekolah lu." Kata abangnya yang langsung keluar dari kamar geisha dan melanjutkan ke garasi.

"Lo gak mandi bang?" Geisha mengikutinya dri belakang.

"Udahlah."

"Gila jelek juga ya lu, dekil gitu, hahaha."

"Yaudah ayo naik cepet." Lanjut abangnya yang sudah naik mobil.

"Keluarin dulu lah!" Kata geisha mengepal tasnya yang berwarna hitam putih.

"Ya iya."

Akhirnya geisha diantarkan ke sekolah bersama bang Gaga. Kata bang gaga sih dia sudah mandi, tapi aslinya bau banget, asli deh. Uwek.

"Sudah sampai tuh, tuan putri." Kata bang gaga di tepi gerbang.

"Makasih bang gaga." Geisha mendorong pintu mobil agak keras dan langsung pergi begitu saja. Gatau terimakasih memang hehe.

"Jam 7 tumben banget belum masuk. Ada apa ini? Padahal niatnya ingin piket pagi, tapi karena gue yang terlalu lama, gue jadi telat. Tapi kok masih sepi?" Geisha bertanya tanya dalam hatinya di sela perjalanan ingin ke kelas.

"Kika! kok belum masuk sih?" Tanya geisha disela pintu.

"Kan guru pada rapat." Kata kika yang sedang menghapus papan tulis berwarna hitam.

"Ohhh." Geisha menuju bangkunya. "Apa?! Sekarang free class dong?" Geisha baru sadar.

"Iya geisha lemot!"

"Bisa ke kantin dong! Yuhu!! Ke perpus asek." Geisha girang. "Gue mau keperpus ya. Mau tidur haha." Geisha mempercepat langkah kakinya menuju perpus. Hanya perpus ruangan paling nikmat.

Akhirnya geisha berangkat menuju perpus yang masih kosong pagi ini. Hanya ditemani buku buku yang tertata rapih saja.

Setelah sampai di perpus, geisha tak segan-segan menghampiri buku dongeng favoritnya"Emm, gue mau baca buku apa ya? Kalo dongeng seru kali ya." Geisha berbicara sendiri.

"Itu diaa!!" Geisha akhirnya menemukan buku dongengnya, tapi masalahnya buku dongeng favoritnya ada di rak buku paling atas. Sudah berkali kali ia menjinjitkan kakinya. Tetap saja tak sampai mengambil buku dongeng tersebut. "Tinggi banget sih." Gerutunya kesal.

Geisha belum menyerah, ia terus melompat lompat. Saat yang ke lima kalinya ia melompat lompat. Ada sebuah tangan yang mengambil bukunya. Tangannya lumayan agak besar juga putih. Refleks geisha langsung melihat siapa yang mengambil bukunya.  "Elo?!"

"Dasar pendek!" Ledek gerry yang memukul kepala geisha dengan buku dongengnya.

"Cewe pendek itu lebih kelihatan muda dan imut! Jadi jangan ngeremehin cewe pendek!" Seru geisha dengan rasa kesal.

"Pergi lo pergi." Mata sinis geisha mulai bereaksi.

"Serius?" Gerry membungkukan dirinya dan melihat geisha lebih dekat. Jaraknya hanya sejengkal. Jika wanita lain mungkin sudah berteriak kegirangan dengan tatapan terpana. Ya, walaupun geisha juga merasakan hal serupa. Namun ia menjaga image seorang geisha untuk tetap cool dihadapan Gerry. "l-o lo." Geisha blom bisa berpaling dari wajahnya.

Deg

Deg

"Haha." Akhirnya gerry berdiri seperti semula. Dan Dia pergi meninggalkan geisha sendiri.

"What? Maksud lo apa sih cowo sombong!" Teriak geisha super kencang.

Geishapun keluar dengan amarahnya. Kebiasaan gerry si cowo sombong memang membuat semua orang kesal! Tapi masalahnya, hanya geisha saja yang dijadikan bahan ledekan gerry. Apa jangan-jangan dia punya masalah dengan nenek moyang geisha?"Kampret kampret kampret!!" Geisha kembali lagi ke kelas. Dan melewati si cowo sombong itu dengan langkahan yang cukup keras.

"Lo kenapa?" Tanya kika. Dikelas hanya tersisa kika saja sendiri.

"Si gerry!"

"Haa?? Lo deket ama gerry?" Tanya kika kepo. Wajahnya super lebar.

"Deket? Ya enggak. Musuh sih iya." Jawab geisha yang menghampiri bangkunya.

"Ihh gimna sih? Ceritain dong." Kata kika yang menghampiri geisha.

"Gak gak gak, males cerita gue." Geishapun duduk manis dan mengambil handphone di sakunya.

"Ayolah."

"Lain kali aja." Geisha membaringkan kepalanya di meja yang penuh dengan buku.

"Elahh."

Rasa yang meletup-letup di dadanya belum juga kembali normal, rasanya menyebalkan memang. Geisha juga terus memikirkan kejadian tersebut, sangat awet seperti diberi formalin!

Hai haiii:) bagaimana perbaikannya?:) gak dibedakan ko ceritanya;) hanyaa agak di perpanjang dan diperbaiki. Semoga suka gumao udah baca 😊

Cool Boy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang