** Bagian 10 **
¶ Penjahat?! ¶Kau tahu? Semua orang pasti menyimpan luka yang menyakitkan jauh di dalam hati mereka.
- weighlifting fairy -
Malam hari tepatnya pukul jam dua pagi Geisha terbangun dari tidurnya. Ia tidak sadar, dan menyatakan bahwa dirinya masih halu. Kini gerry sedang tertidur pulas dengan posisi duduk disampingnya. "Mampus gue kebelet." Kata geisha sambil melirik gerry yang memancarkan aura ketampanannya.
"Tampan." Ucapnya samar.
"Kalo gue bangunin, elah nanti ganggu." Batin geisha berkata tidak untuk membangunkan gerry. Tapi, ia sangat sekali ingin pergi ke toilet.
"Yaudah deh gerr, gue nitip ini." Geisha akhirnya memberanikan dirinya, lalu menyelimuti gerry dengan jaket berbulunya.
Walaupun masih ada orang yang masih di luar untuk menikmati indahnya api unggun, geisha tetap saja takut ke toilet dengan rasa tegang. Apalagi tengah malam, pikirannya sangat beragam dengan hal keburukan. Geisha berjalan sendiri dengan perlahan, juga hati-hati.
"Sumpah disini gelap! hawanya bikin orang merinding! Bagaimana tidak, lampunya saja berwarna kuning yang hanya mempunyai waat 5!"
*
"Akhirnya." Kata geisha bersyukur, geisha keluar dengan sumringah.
Kresekkk!!
"Aits suara apa itu??" Geisha keluar dengan bertanya tanya dalam hatinya."Helo?" Geisha bertanya saat menuju semak semak yang lumayan besar itu.
"Mama!"
Tangan yang besar menutupi mata bulat geisha. Geisha berusaha menarik narik tangan besar tersebut tapi kekuatan geisha yang lemah tak sebanding dengan kekuatan tangan besar yang begitu dingin ini. Tangannya besar, dingin, kasar dan memiliki cincin di jari tengahnya."Ikut gue." Suara samar terdengar di telinga geisha yang tertutupi rambut.
Entah geisha ingin di bawa kemana, oleh siapa. Disaat pria ini membukakan tangannya ternyata geisha sedang ada di mobil miliknya. Geisha ternganga dengan keberadaannya sekarang. Tiba tiba mulut geisha di bekam dengan lakban yang sangat melekat dan membuat geisha tidak bisa berbuat apa apa. Berteriakpun tidak bisa berpengaruh ke siapapun, disini hanya ada 2 pria saja. Bahkan mobil saja kedap suara bukan? Rasanya menakutkan.
"Ma! Geisha takut!" Jerit geisha dalam hatinya yang membuat tegang dirinya sendiri.
"Lo kenal Gerry bukan? Atau jangan jangan lo mempunyai hubungan dengan dia." Tanya pria sampingnya ini.
"Jadi lo bisa bantu gue kan? Hahaha!" Kata pria ini angkuh. Geisha hanya bisa terdiam dan berdoa untuk keselamatannya, juga Gerry tentunya untuk hari ini.
****
Suasana pagi di tenda hari ini cukup rumit karna kehilangan geisha, gerry saja ternganga saat jaket geisha menyelimuti tubuhnya. "Pak geisha mana?" Tanya gerry saat pak dandi lewat di hadapannya.
"Tidak tahu, sekarang sebaiknya kita cari dulu. Dan bapak akan mengumumkan untuk memulangkan semua murid kecuali dari eskul paskibra dan pramuka." Kata pak dandi.
Gerry yakin, pasti geisha pergi ke suatu tempat. Dan yang sekarang ada di pikirannya pasti kejadiannya malam hari.
Gerry menuju ke penjuru tempat, dan ke sebuah kamar mandi yang tepatnya ada slayer di bawah semak semak. Slayer itu bertulisan sebuah perusahaan.
"Pasti ini milik teman papa!" Gerry menduga duga.
"Gue tau ada di mana geisha, dan gue harap lo hubungi polisi saat gue sms." Gerry memberi no telphonnya kepada ka dewa yang tak sengaja lewat.
"Tapi gaada sinyal?"
"Udah lo cari sinyal." Gerry mengakhiri berbicaranya dan meninggalkan ka dewa sendiri. Gerry trus menggenggam erat jaket geisha. Juga meremas slayer dengan kuat. Gerry menelusuri hutan yang penuh dengan pohon dan juga binatang, untung saja disini masih terdapat sinyal untuk menghubungi ka dewa. Dengan memberanikan diri, ia tidak ingin siapapun menjadi korban, termasuk Geisha wanita yang ia suka.
Sudah hampir 30 menit gerry berjalan menelusuri hutan. Dan
Semakin lama gerry hampir sampai di kediaman pak askan. Yaitu seorang dari tim gerombolan yang sedang papa cari, karna niat mereka untuk membangkrutkan perusahaan papa.Gerry melihat sebuah rumah tua yang rapuh saat di perjalanannya. Alhasil gerry menghampirinya. Lalu Gerry berdiri tepat di belakang pohon tua yang sudah besar untuk menghindari agar tidak terlihat siapapun. Gerry juga tak lupa dengan memantau apa yang sedang terjadi.
Gerry melihat dengan ekor matanya terdapat anak buah pak askan! "Pasti ini tempatnya." Ia terus berpikir bagaimana caranya untuk pergi ke tempat geisha disana tanpa diketahui oleh anak buah pak askan yang sedang berjaga. Berpikir keras dan juga berdoa untuk keselamatan geisha juga dirinya.
*
"Heh lo! Kasih makan kucing gue." Kata pria berbaju jas hitam tersebut dan menyuruh anak buahnya yang super gendut memberi makan geisha.
"Kampret emang gue peliharan lo!" Geisha berbicara dalam hatinya.
Disini hanya ada kursi rapuh tempat duduk geisha, ruangan yang pengap, jendela yang agak besar di sampingnya. Dan yang pasti penjaga yang super gendut dan bisa dibilang stupid. Pelayan itu juga hanya memakai kaos pink, slayer di kepalanya warna pink, giginya yang gingsul, hidung pesek, tak berjenggot dan juga berkumis, memakai sepatu bot pula.
Disaat pria berjas hitam itu masuk dan menghampiri geisha, entah kenapa ada suara yang sangat keras di jendela besar sampinngnya
Bukkk!!Geisha terngangah dan meringis kesakitan, saat ada orang yang masuk ke dalam ruangan ini lewat kaca sampingnya. Kaca itu memantulkan cahaya alhasil membuat silau mata geisha juga rasa takut akibat pecahan kaca tersebut.
Orang itu menghajar pria yang hendak mendekati geisha, tapi geisha sepertinya tidak asing melihat orang yang sedang menghantam pria kekar tersebut.
"Siapa dia?" Pertanyaan yang memutar dan rasa nyeri dibagian kakinya begitu tajam menusuk.
Terimakasih sudah baca! Semoga suka bahkan part ini sudah direvisi hehe✨ jangan lupa vote dan coment.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Boy ✓
Teen Fiction"Jangan jadi angin buat gue gerr." Kata gadis berambut gelombang nan panjang yang sedang duduk termangu di sebuah kursi panjang berwarna coklat. "Walaupun gue berjanji, tapi suatu saat gue pasti akan mengingkarinya." Jawab gerry dengan nada yang cuk...