**: Bagian 6 :**
¶ Pengganti? ¶
Ada saat lo harus berhenti bilang gak apa disaat ada sesuatu. Karna tanpa disadari gue perduli sama lo- Gerry
Dia, memiliki wajah sawo matang, hidung yang tidak terlalu pesek dan tidak juga mancung, tubuh yang sangat tinggi menjulang ke segala arah. Geisha teringat tentang masa lalunya dengan dia, Ardian. Lelaki yang pernah singgah dan sekarang entah kemana.
"Geisha?" Suara itu terdengar lumayan kencang ditelinga geisha. Hingga tersadar saat suara itu terdengar.
"Kenapa?" Geisha terus menatap lelaki itu di pinggir jalan. Lamunannya menghiasi seluruh otaknya sekarang.
"Mantan lo?" Suara itu kembali terdengar. Ganggu aja kampret.
Geisha tidak menjawabnya, entah, "gu-gue." Ardian membalikan badannya dan geisha membalikan badannya juga, ia tidak ingin ardian tau.
"Geisha?" Ternyata suara itu si Gerry yang sedari tadi di belakangnya. Kini ada di hadapannya.
"Elo?!"
"Itu mantan lo?" Gerry menunjuk ke arahnya. Kampret. Ardianpun mengarahkan matanya ke geisha dan gerry.
"Ayo ayo." Akhirnya geisha menarik gerry ke arah gerbang kembali.
"Kok diajak kesini? Emang kenapa? Mantan juga?" Tanya gerry bingung, tapi matanya sesekali melirik ardian yang sedang bersama perempuan tinggi, putih juga cantik.
"Gausah ngusik hidup gue gerr, gue gabutuh perhatian lo, gue pengen sendiri aja bisakan?" Geishapun lari masuk ke dalam sekolah. Hening, sepi, tidak ada orang, pasti, karena sekarang semua orang sudah pulang, termasuk guru-guru.
"Gue berani banget sih masuk sini?" Kata geisha berbicara sendiri. Ia memasuki sebuah ruangan UKS coraknya semua putih. Sepi
"Masih berani juga masuk sini? Bukannya lo penakut?" Suara berat sekarang terdengar di telinga geisha. geisha super penasaran dan akhirnya geisha membalikan badannya.
"Gerry?" Geisha kaget, bola matanya ingin keluar. "Ngapain kesini?"
"Mau ngambil buku ketinggalan." Jawabnya sambil menghampiri lemari besar di pinggir geisha.
"O-ohh."
"Gue duluan, eh menurut legenda sih disini suka ada sesuatu. Emang sih gue masih baru disini, tapi hmm.. hati hati." Mendengar perkataan gerry yang belum tentu benar. Namun Bulu kuduk geisha mulai berdiri. Tetap saja ruangan ini menyeramkan.
"Aish! Itukan cuma mi-" geisha melirik ke kanan dan kekiri memastikan tidak ada sesuatu. Namun dibagian lemari belakang tepatnya di dekat kamar mandi suasananya sangat-sangat creepy.
Brokkk!
Akhirnya geisha lari secepat kilat. Padahal, kenyataan sebenernya adalah yang jatuh hanyalah buku yang cukup kecil karena dijatuhkan oleh cicak.
"Gerry ada hantu!" Kata geisha melewati gerry yang sedang berjalan santai.
"Penakut lo!" Kata gerry menghampiri parkiran.
Memang sangat luas sekolah yang mereka huni, namun UKS dan parkiran sangat dekat. Entah, tata letak sekolah ini memprioritaskan UKS yang berada di depan untuk apa. Namun, walaupun tata letaknya ada di bagian depan. Suasana UKS memang cukup creepy.
Disaat gerry melewati geisha menggunakan motor ninja berwarna hijau, Ternyata geisha sedang menunggu angkutan umum. Gerry berpikir, jika menjelang sore bahkan sebentar lagi mau waktu adzan Maghrib. Mau sampai kapanpun angkot lewat pasti akan jarang. Apalagi bus sepertinya juga jarang sekali untuk beroperasi jika menjelang malam seperti ini. Akhirnya gerry menghampiri geisha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Boy ✓
Teen Fiction"Jangan jadi angin buat gue gerr." Kata gadis berambut gelombang nan panjang yang sedang duduk termangu di sebuah kursi panjang berwarna coklat. "Walaupun gue berjanji, tapi suatu saat gue pasti akan mengingkarinya." Jawab gerry dengan nada yang cuk...