Bagian 19.

1.4K 58 0
                                    

**Bagian 19**
¶ Stay with me please¶










Mungkin, kebenaran akan ada suatu saat nanti. Tapi siapa yang peduli? Jika lo akan pergi.










Malam itu, menjadi sebuah hal tersulit untuk diucap geisha. Tapi percuma bukan jika terus dipendam dan dibiarkan? Ia juga harus tahu kebenaran sesungguhnya.

"Gue selalu bahagia bersama Gerry."

Malam hari sebelum geisha ingin tidur, rasanya akan candu sekali untuk menangis terlebih dahulu karena ada hal yang harus diikhlaskan. Andai gerry tahu jika kenyataan pahit akan menyiksa dirinya.

*

Pagi hari berubah menjadi mendung hari ini. Membuat geisha harus membawa payung untuk pergi ke sekolah.

I like rain.
Geisha meresapi hujan yang turun. Dan merasakan dinginnya udara yang merasuki kulit kulit geisha.

"Aku suka hujan." Kata kika menghampiri geisha.

"Haha kemarin-kemarin bilangannya kesel kalo hujan. Loh, Lo bukannya mau pergi naik motor ya?" Tanya geisha saat sudah sampai di halte.

"Gak."

"Enaknya kalo hujan itu makan mie. Dihidangkannya di restoran tradisional. Mantap." Geisha duduk dan mengayunkan kakinya.

"Iyalah. Udah ada bis tuh yuk berangkat." Kata kika langsung menarik lengan geisha agar cepat masuk ke bus.

**

Entah, kabar apa yang harus gerry sampaikan. Gerry bingung. Karena ayahnya sudah tidak mencari kembali papah geisha dan mengungkit hal lalu lagi. tapi masalahnya kini gerry harus sekolah ke luar negeri untuk mengikuti papahnya bekerja di london.

Hujan belum juga turun. Tapi gerry sudah berada dikelasnya jam 7 pagi tadi, bayangan gerry sudah terpapar nyata tentang geisha jika ia harus memberi tahu tentang hal kedua.

"Geisha?" Kata gerry senyum saat geisha lewat depan kelasnya.

Geisha ikut senyum dan melambaikan tangannya.

"Geisha! Gue akan bertemu lo nanti!" Kata gerry berteriak. Dibarengi geisha yang sudah masuk kedalam kelasnya.

"Permisi gerry?" Tanya teman barunya indri.

"Iya?"

"Apa kamu melihat buku coklat yang bertulisan namaku?" Tanya dia sopan.

"Oh, tidak maaf indri."

"Iya." Indripun pergi dan segera mencari bukunya.

Sebelum geisha dan kika masuk kedalam kelas. Kika melihat buku sesorang yang tergeletak. Akhirnya kika mengambil buku tersebut dan membawanya masuk.

"Ini buku siapa ya geish?" Tanya kika saat sudah jam pelajaran bu indah

"Entah, coba liat dulu deh siapa tau bisa gue ramal."

"Tapi, kelihatannya bukunya rapih ya? Pasti orangnya pintar." Tebak kika sambil membolak balikan buku tersebut.

"Gue ramal dulu." Geisha menarik buku tersebut dan membukanya layaknya seorang peramal. "Menurut gue, dia adalah orang yang lo cari kika!"

"Sok tahu."

"Dih gak percaya! Coba aja nanti kita lihat. Gue itu seorang peramal yang handal." Geisha membaggakan dirinya.

Cool Boy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang