ILY.AM.5."Senyum Baper"

56 18 8
                                    


"Jadi loe yakin gak akan kasih gue contekan kimia?!" tanya Rain sambil mendengus kesal.

Sudah hampir setengah jam Rain membujuk Monik untuk memberikan contekan kimianya. Padahal jika dia mau mengerjakan sendiri, 10 menit yang lalu sudah pasti tugas itu selesai. Pasalnya, Rain sedang malas mengerjakan soal kimia yang dapat membuat satu pertiga rambutnya rontok.

"Ya! Gue gak mau kasih contekan sama loe! Dan gak akan pernah!!" ketus Monik tanpa berniat melirik puppy eyes andalan Rain

'Dasar rese!'

"Ekhem.. Rev, tuh Monik!" celetuk Valdy yang kebetulan lewat bersama Revo.

Nafas Monik sempat tercekat ketika mendengar suara itu, dan nafasnya lebih tercekat (lagi) ketika melihat ekspresi wajah Revo

"Ra-Rain??" bisik Monik setelah Revo berlalu

"Hmmm?" sahutnya malas

"Loe tau gak?"

"Nggak! Loe kan belum kasih tau gue pe'a!"

"Ta-tadi Revo!! Revo senyum sama gue Rain!! SE-NYUM!!" ucap Monik mulai histeris.

'Paan sih nih anak, udah gak mau kasih gue contekan, eh malah curhat sama gue! Sialan!

"Ya mungkin dia cuma sa--"

Belum selesai Rain bicara, sebuah lampu ayam berwarna jingga keluar dari kepalanya. Hatinya terkekeh sambil tersenyum smirk

"Cuma apa Rain?" tanya Monik heran

"Ehhh, nggak nggak. Loe tau gak kenapa dia senyum sama loe??" tanya Rain antusias

"Ya gak tau. Mungkin dia megang Pikachu 1000volt, makanya dia sekarang senyum sama gue. Hehe"

'Dasar Pe'a'

"Mana mungkin!" sergah Rain "Dia itu senyum sama loe mungkin gara-gara dia baper sama surat loe kemarin. Dan loe tau siapa penyebabnya?? Itu gue! Jadi, loe harus berterimakasih sama gue Mon" ucap Rain dengan menggebu-gebu. Untuk pertama kalinya dia bangga atas kesalahan yang dilakukannya

"Ehhh iya bener juga ya.. Huaaa, dia baperr Rainnn!!!. Makasihh yaaaa"

"Iya berhubung gue anak baik dan tidak sombong, gue ucap sama-sama deh. Tapi, kasih gue contekan kimia dong! Ya ceritanya sih sebagai tanda terimakasih gitu Mon. Gimana?" usul Rain sambil menaik-turunkan kedua alisnya

Monik terdiam, menimang-nimang apa yang harus ia lakukan

'Please God, bantu gue buat bikin hati nih anak pe'a mencairr'

"Hmmm... Oke deh!! Karena loe udah bantu gue, loe boleh contek tugas kimianya. Semuanya aja deh, gue gak peduli! Yang jelas, gue dapet senyumnya Revoo.. Huaaa... Thanks Rain. Muachhh muachhh muachhh" teriak Monik sambil memeluk dan mengecup pucuk kepala Rain

"Jirr!! Lepas!! Jijik tau"

***

Amsterdam, 10.00...

"But Mom, I can life alone here. Please leave me"

"No Aghaz. Your father want you
to follow us"

"But Mom--"

"Please do that for us. Ok, I Will go now. We meet again tonight. See you"

"Hmmm"

Ditatapnya punggung Kirana, ibu Aghaz Gilangdia yang mulai menjauh.
Dihempaskannya tubuh kekar itu keatas kasur empuk bertema sepak bola

"Indonesia?? Kenapa gue harus balik lagi ke sana??" dengusnya kesal

***

"Stand up! Great to the teacher!"

"Good Morning Miss"

"Good Morning too students"

"Anak-anak, sebelum memulai pelajaran, ibu akan memperkenalkan seorang murid baru." Tutur Bu Hevie, "Masuk nak!"

Seorang lelaki masuk diikuti sorotan semua penghuni kelas

Badannya tegap, langkahnya santai tapi pasti, dan wajahnya tak usah di tanya lagi

Dia... Tampan!!!!

"Psstt.. Rain! Itu kan cogan yang waktu itu lewat koridor kita kan Rain?" bisik Monik tanpa melirik Raingel-masih terpesona dengan si cogan baru.

Merasa omongannya tak ada yang menanggapi, Monik menoleh dan--

'Sialan, baru masuk si Rain udah molor aja! Huft!'

"Well, perkenalkan namamu!" titah Bu Havie tanpa basa-basi.

Lelaki dengan mata hazel berlensa coklat itu mengangguk
"Perkenalkan nama saya Aghaz Gilangdia,"

"Ohhh namanya Aghaz gilss" bisik beberapa siswa perempuan yang terpesona daya pikat Aghaz

"Saya pindahan dari Retchpraak Bestuur School. Saya harap saya bisa berteman baik dengan kalian. Thanks" ucapnya dengan runtut namun singkat

"Retchpraak Bestuur School tuh dimana?? Kok gue baru denger si??" tanya Putri yang sedari tadi tak melepaskan pandangannya dari Aghaz

"Di Amsterdam" jawabnya singkat

"Woooww Amsterdam guys!!!" teriak Viola si mulut bebek dengan histeris

"Udah punya pacar belom Ghaz??" tanya nya. Aghaz hanya menggeleng sambil tersenyum kecut

"Yaudahh jadi pacar gue ajaaa!!!" seru Viola

"Nggak! Gue aja!!!" bantah Rifanny yang tak pernah lepas dengan aksesoris ditangannya

"Heh cabe! Kalian berdua PD amat sih, si Aghaz juga ogah kali sama kalian!!" gertak Zian

"Sudah sudah! Jangan ribut!!" bentak Bu Hevie "Aghaz selamat bergabung disekolah ini ya, sekarang kamu boleh duduk di tempat yang kosong.", Aghaz mengangguk

"Buka buku paket A halaman 108! Dan...Monika?? Tolong bangunkan Raingel sekarang! Saya punya kejutan bagi siswa yang tidur dijam pelajaran saya"

'Mampus!!'

-------------------------------------------------------------

Hello guys, I'm comeback!!!
Sorry ya sempet hiatuss, Wattpad gue gak bisa dibuka, error kayak yang empunya akun :v

Oh ya, di cerita gue ini, gue mau ngerumekin dulu semua masalah, jadi yang beranggapan cerita ini absurd and GJ emang bener sihh, tapi tar diakhir-akhir semua masalahnya kelar kok. Gak kayak jones yang kemeranaannya kadang gak kelar-kelar :v *ngemeng apa si'?

Intinya, jangan lupa VOMENT!!! :v
VOMENT kalian bikin gue semangat, kalo gak ada yg VOMENT, gue jadi males update. Jadi, jangan lupa VOMENT ya!!!
Oh ya, jangan mana-mana duku, aku double update tonight ;-)
Thank YOU ^,^
Sayonaraa!!

09102016
-Bdg-

I Love You As My...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang