ILY.AM.8."Siapa??"

52 15 9
                                    

Terkadang cinta memang tak perlu alasan, tapi apakah mencintai dapat semudah itu? Apakah mencintai dapat secepat itu? Ketika cinta yang seperti itu hadir, apakah kau menyadarinya???
-Hira

"Gue pulang" ucap Raingel sambil membuka pintu rumah

'Kok 2 kunyuk gak jawab sih??'

Tanyanya dalam hati ketika melihat isi rumah yang gelap dan kosong.

"Hiii..." baru saja Rain membuka mulut untuk memanggil Hira dan Qila, ia tersadar bahwa Hira sedang tidak ada dan Qila sedang pergi mencari Abang satu-satunya itu.

Bodoh!

Rain menghela nafas lelah sambil menghempaskan tubuh mungilnya yang masih dibalut seragam putih abu-abu di atas kasur, menatap nanar langit-langit kamarnya yang kosong kesepian,seperti dirinya.

Merasa bosan, ia menutup matanya. Mencoba tidur agar rasa lelahnya hilang.

"Rainnn..." bisik seseorang tepat di daun telinga Rain.

Rain terkesiap dan langsung membuka matanya yang belum terlelap. Dilihatnya tak ada siapa-siapa di sampingnya.

'Mungkin ini cuma perasaan gue aja' pikirnya positif.

Rain segera memejamkan matanya kembali.

"Rainnn...." tiba-tiba suara itu datang lagi, suara itu mirip sekali dengan suara Hira.

Rain pikir memang Hira, mungkin Hira sudah datang, tapi tak mungkin jika Hira membangunkannya dengan begitu lembut, biasanya Hira membangunkannya dengan berteriak-teriak atau menggoyang-goyangkan tubuhnya.

Rain berusaha mengintip dari celah matanya yang belum tertutup sempurna.

Lagi-lagi hasilnya sama seperti sebelumnya, Nihil!

Bulu kuduknya mulai berdiri, ia mulai ketakutan. Ia menutup matanya kembali dengan lebih rapat. Dan suara itu lagi-lagi terdengar lewat daun telinga Rain untuk yang ke-3 kalinya.

"Kalo gue buka mata, gue takut nerima kenyataan makhluk apa yang ada didepan gue, masih untung kalo tuh makhluk ganteng kayak Hira. Lah, kalo yang gue liat kuntilanak? Bisa-bisa gue juga ikut jadi arwah gara-gara jantungan! Apaa... Gue abaikan aja??? Tapi nanti gue gak akan pernah tau siapa yang ada dikamar gue. Lahhh, kok jadi bingung sihhh???" ucapnya bermonolog sendiri di dalam hati.

"Rainnn...." lagi-lagi suara itu membisikan namanya.

Terasa lembut dan sangat hati-hati dalam mengucapkannya. Membuat Rain semakin merinding.

Tapi tak ada pilihan lain, Rain harus tau siapa yang ada di kamarnya. Apapun bentuknya.

Satuuu...

Duaaa...

Tiga...

Rain membuka matanya perlahan dan ketika matanya membulat sempurnaa...

"Dorrrrrr!!!!"

"Huaaaaaaa" jerit Rain berbarengan dengan suara seseorang yang mengagetkan Rain.

"Ahhhhh kaliannn!!!! !" teriak Rain sambil memukul-mukul dua orang yang ada dihadapannya. Sementara yang mengagetkan tertawa terbahak-bahak sampai laju terbangnya tak stabil.

Rain mengatur nafasnya agar normal kembali, kasihan dengan jantungnya yang tiba-tiba memompa dengan kekuatan super.

Setelah cukup stabil, barulah Rain menatap keduanya yang masih cengengesan menertawakannya

I Love You As My...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang