Kebimbangan

212 4 0
                                    

Erland bingung setelah bertemu langsung dengan arleta, kemarahannya tiba-tiba menguap ketika melihat senyum yang terukir indah di bibir arleta. arleta memiliki seluruh tawa yang menurutnya sama dengan rosa kekasihnya, rosa sangat mudah tersenyum, erland sangat mencintai rosa lebih dari apapun, rosa yang selalu ada untuk nya, rosa yang selalu memberi semangat untuk setiap harinya. Dia teringat rosa, lalu mulai menelepon kekasihnya itu. Erland nyaman mengobrol berjam-jam dengan rosa di telepon, rosa seperti pusat dunia untuknya. Hari erland takkan pernah berlalu tanpa rosa.
___
Setelah puas memgobrol dengan rosa erland berjalan memasuki rumahnya, erland memandang kamar yang berada di sebelahnya.
"Papa akan menempatkan arleta di kamar kosong di sebelahmu" kata ayah nya tadi saat erland berlalu meninggalkan ayahnya. Erland menatap pintu itu, ternyata gadis manja itu belum tidur karena lampu kamarnya terlihat masih terang oleh lampu dan tiba-tiba lampu rumahnya berkedip menandakan sebentar lagi  akan mati lampu. Ceklek, arleta membuka pintu dan terlihat ketakutan lalu semuanya menjadi gelap karena mati lampu. Brukkk... erland mendengar suara benturan di tembok sebelahnya dan bertanya-tanya apa yang terjadi. Saat hendak melangkah ke saklar listrik rumah saat itu listrik menyala, erland mengerjapkan mata dari posisi gelap menjadi terang benderang kembali. Dan erland melihat arleta jatuh terduduk di depan tembok sambil memegangi kepalanya "aduhhh... sakit" arleta terlihat hendak menangis lalu tersenyum ketika melihat erland yang sedang memandanginya "kak land, tolong bantu aku" erland hanya diam dan mengacuhkan permintaan tolong arleta, ayah dan ibunya menghampiri arleta dan membantunya berdiri. Erland kaget melihat kepala arleta berdarah "gadis ceroboh" gumamnya dalam hati. "Leta kamu kenapa, kepala kamu berdarah nak, apa yang terjadi?" Nyonya arlangga menanyai leta sambil mengambil obat kotak p3k, arleta hanya meringis "tidak papa tente, leta hanya takut gelap. Leta tadi ceroboh karena berlari saat lampu mati tadi dan menabrak tembok". "Lain kali hati-hati leta" kata tuan arlangga. 

Cinta ArletaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang