Merusak segalanya

194 4 0
                                    

Arleta melewati kampus erland setelah pulang sekolah, ingin melihat-lihat perguruan tinggi swasta yang merupakan perguruan tinggi elit di ibu kota tersebut. Arleta penasaran tapi ragu untuk masuk kedalam dan nantinya bertemu erland di sana, tapi dia terlalu ingin untuk melihat kampus besar itu, arleta memasuki gerbang kampus tersebut dan kagum atas gedung kampus yang tinggi dan terlihat megah.
Saat itu erland yang nongkrong dengan temannya sedang memainkan gitar di sekitar halaman
"Wowww... liat tuh brow, gadis sma. Sasaran empuk tuh, dia manis juga" erland mengikuti tatapan temannya dan melihat arleta yang sedang berdiri memandang gedung kampus. "Sedang apa gadis manja itu disini, mood merusak ku saja" batin erland dalam hati. "Coba ku dekati dulu brow, barang kali dia terpengaruh pesona gue" erland mengeraskan rahang mendengar kata-kata temannya tapi membiarkan teman nya berjalan menghampiri arleta. Arleta kaget ketika di sapa oleh seorang lelaki "hai cwe, sendirian aja, boleh aku temani? Mau lihat-lihat kampus ya". "Iiyya ka" arleta yang memang pada dasarnya sangat pemalu ketika mengobrol dengan siapapun orang yang baru dikenalnya ingin segera kabur karena merasa tidak nyaman dengan orang asing. "Udah liat-liat ka, permisi" tangan arleta tiba-tiba di pegang oleh lelaki tersebut dan arleta mulai takut jika dirinya mulai dilecehkan. Erland yang melihat kejadian itu datang menghampiri "sudah brow, jangan ganggu dia" sambil melepas tanggan temannya yang memegang siku arleta "memang apa hubungannya sama elo brow, boleh dong gue nyicipin dia dikit".
"Dia bekas gue, dan hanya gue yang boleh nyentuh dia" erland kaget dengan jawaban yang keluar dari mulutnya sendiri. Dia tidak menduga akan mengatakan hal itu, "yaudah brow sory" kata temannya sambil meninggalkan tempat itu. "Pulang" kata erland sinis sambil mencekal lengan leta, arleta meringis kesakitan tapi tetap diam "keluar dari mulut buaya masuk ke mulut harimau" batin arleta sambil berdoa agar erland tidak berbuat hal lain yang lebih kasar.
___
Sesampainya di rumah erland tetap mencekal tangannya dan berkata kasar pada leta "dasar gadis bodoh ngapain kamu datang ke kampusku, berjalan-jalan seperti gadis jalang yang mencari mangsa. Kenapa harus kampusku hah? Kamu bisa mencari kampus yang lain" hati leta sakit mendengar kata-kata erland "maaf kak, tadi leta cuma penasaran pingin liat kampus kakak. Itu aja kak, tidak ada maksut lain".  "Alasan, sekarang masuk kamar let. Aku ngga mau lihat wajah sok polos kamu lagi" sesampainya di tangga atas, leta sudah tidak sanggup mendengar cacian dari erland, lalu leta meronta dari cekalan tangan erland dan berlari tapi sayang saat itu leta terburu-buru dan kehilangan pijakan. Erland melihat Leta terguling-guling di tangga, erland langsung berlari mencoba menolongnya. Arleta tergeletak di lantai dengan darah segar yang terus mengalir di kepalanya akibat benturan, arleta langsung terlihat pucat. Erland mengendongnya sambil berlari menuju mobilnya. Darah dari kepala leta tak henti-hentinya mengalir, kaos erland pun yang tadinya putih berubah warna menjadi merah darah. Erland panik, dan dia mengemudikan mobilnya dengan ugal-ugalan menuju rumah sakit.
___
Arleta  terbangun dari pingsannya, dan melihat tuan dan nyonya arlangga yang duduk di sofa sebelahnya. Arleta berusaha mengingat apa yang telah terjadi dan teringat erland. Dia menatap kesana-kemari  berusaha mencari sosok tersebut dan nihil.
"Nte, di mana kak erland?" nyonya arlangga bingung apa yang harus dia katakan,   karena arletalah sebab  erland bertengkar dengan ayahnya dan sekarang ayahnya memilih menyekolahkan erland ke luar negeri satu jam yang lalu dan sekarang erland sudah berada di bandara menunggu pesawat. 
"Erland akan pergi ke  singapur leta, dia memutuskan melanjutkan sekolah bisnisnya di luar negeri" arleta terdiam mendengar jawaban nyonya arlangga "kaka, kenapa jadi seperti ini. Tidak papa jika kaka membenciku, tidak papa jika kaka selalu kasar padaku. Asal jangan pergi dari aku ka, tak apa jika yang selalu aku lihat di matamu adalah kebencian. Asal aku dapat melihatmu"  arleta memejamkan mata dan memiringkan tubuhnya lalu dia menangis dalam diam.

Cinta ArletaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang