I [Part 2]

33 4 3
                                    

Part 2

Aku menatapnya dengan pandangan curiga. Kenapa aku harus bertemu dengan guru sialan ini lagi coba?

"Kau sedang makan disini?"

Aku hanya menganggukan kepalaku dan masih menatapnya. Ayolah, dia satu satunya guru yang membuatku kerepotan selama ini, kenapa dia arus ada disini?

'Apa aku dikututuk?'

Kami saling bertatapan. Jika disisi sana ada aura bunga bunga yang terpancar dengan jelas. Di sisi ini ada aura kuburan yang suram.

"Nih.. selamat malam pak eh sensei~!"

"Eeh.. malam juga! Eh kau memanggilku sensei juga? Aku sangat tersentuh.."

Dia menepuk nepukkan dadanya cukup kencang.

Aku beralih menatap Drean. Dia memberikan senyum manisnya kepada sensei bejad itu. Ayolah dia memang sangat ramah hanya untuk bisa mendapatkan nilai yang bagus dengan cara curang.

"sensei ingin ikut bersama kami?"

Drean kembali tersenyum manis sambil dia duduk di kursinya. Aku melototi dirinya dan hanya dibalas tatapan dengan senyuman jailnya.

Aku ingin sekali memprotes tapi aku ingat dia adalah guru di sekolah yang sebenarnya harus dimusnahkan.

"Aku tidak akan mengganggu kesenangan kalian.. Alpha makan yang banyak.. kau terlihat seperti hanya memiliki tulang.."

Setelah dia mengatakan itu dan mengacak rambutku sambil tertawa kecil dia pergi tanpa merasa dosa. Aku melihat Drean yang menahan tawanya. Aku menahan emosiku yang cukup mulai memuncak. Dia bilang apa? Tulang? Bodo amat yang penting aku sehat.

Setelah makan kami akan mampir ke perbelanjaan makanan. Sumpah aku di paksa sama Drean untuk membeli sayur, buah, dan makanan mentah lainnya.

Dia bahkan sampai bilang tidak apa menggunakan uangnya, asalkan persediaan mie dirumahku akan dibuang. Aaaaaa jangan di buang....!

"Ikan?"

"Amis"

"Kangkung?"

"Pahit"

"Brokoli?"

"Terlalu hijau"

"udang?"

"Kurang suka"

"Trus lu maunya apaan?!"

"Pulang"

Aku melihat Drean dengan raut wajah yang mulai frustasi. Aku menimang nimang brokoli dengan wortel. Membayangkan manisan yang mana?

Ku rasa aku akan memilih wortel karena warnanya bukan hijau.

Ketika aku melihat Drean kembali untuk memutuskan apa yang ku pilih. Di berdecih kecil dan memijit keningnya. Melihatnya seperti itu malah membuat pemikaranku sebelumnya ku abaikan saja dan akan ke option pertama 'pulang!'

"Dre ayo ki-"

"Wokoknya lu harus mau apa yang gua beli dan semua mie lu gua buang huahahahah"

"Miee gua jangan dibuang pak!"

Catatan, jangan pernah meremehkan ancaman temanmu.

Kini di masa SMAku dia akan menjadi orang tua baruku yang sangat menyebalkan.

Sensei?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang