IX

3 1 0
                                    

Jangan Bohong

"Lu pucat"

"Kagak"

"Lu panas"

"Abis mandi"

"Lu-"

"Aaagh berisiklu udah kaya mahluk disebelah!"

Drean dari pagi nggak bisa berenti ngomong. Beginilah begitulah buat kepala pusing. Berikan aku catatan Drean sehabis panik akan berisik.

"Alpha sarapan!"

"Nggak usah, bento aja oji-san!"

"Panggil aku Onii-chan!, kemana sopan santunmu?!"

"Om nambah!" Viole ternyata udah duduk manis di meja makan.

"Panggil aku kakak! Lihat Alpha perbuatanmu ini kejam! Hidoi!"

Pagi-pagi udah pada berisik bikin kepala makin sakit aja. Rasanya tidak ingin sekolah, terlalu malas.

"Lemes banget kayanya?" Ucap Viole tepat disampingku.

"Pijitin dong mbak viole"

"Ayo mau disebelah mana dek"

"Tikung aja mas Alpha aku ikhlas"

Drean datang dengan tampilan biasanya. Tapi kali ini rambut blom disisir sama sekali kayanya sama dia. Aku tau dia terlalu malas.

"Gua baru tau kalo lu punya aura ganteng dre"

Byuur

"ULANGI LAGI!!!"

"Dreee berisik"

"Maaf.. maaf"

Drean langsung nyemburin susunya entah tuh susu dari mana, tapi ngeliat Drean muntahin rasanya eneg.

"Jijik"

Viole bagus nak.

"Makan"

Aku ngeliatin isi yang ada di dalam mangkuk. Ini kenapa Oji-san seneng banget sama yang hijau-hijau sih? Liatnya kaya muntah tau. Isi kulkas emang sayur semua?

"Nggak mau!"

"Makan!"

"Alpha minta disuap manja"

"Berisik lu dre"

Kalau bukan sayur yang warnanya hijau akan ku makan. Lagian itu kenapa bentuknya kaya muntahan bayi? Kenapa harus dihalusin? Makin tidak layak untuk dimakan.

Katakan tidak untuk sayur! Dukung daging!

"Berangkat"

Sensei?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang