Teman

28 4 5
                                    

Alpha, bukan itu bukan namaku itu nama anak didikku. Bukan, aku bukan si pak Wisam atau Wasama atau yang sering disebut Sensei. Ya, aku Drean.

Aku setuju dengan Alpha kalau pak Wasama cukup menggelikan dengan dia sebegai guru wibu di sekolah.

Kalian pasti bertanya tanya kenapa aku bisa sebegitu dekatnya dengan Alpha? Tidak tidak, bukan hanya sebatas kami sudah berteman dari kecil. Sebenarnya ada rahasia lain kenapa begitu dekat, hingga selalu bersama. Karna kami saling menyukai satu sama lain.

Tidak! Tidak! Aku bukan yaoi.

"Dre!"

"Eh iya?"

Aku tersentak dari lamunanku. Alpha sudah memasang muka masamnnya. sudah berapa lama aku ngacangin dia?

"Dre lu ngapa dah? Memikirkan jodoh kapan akan turun?"

"Bukan!"

Aku mengelus ngeluskan dadaku. Ingat dadaku! Bukan dada orang! Apalagi dada cewe!

Owhhh eronya diriku ini. Ero yang tampan.

"Terus apa?"

"Hanya melihat diri gua sendiri, tampan, pintar, pemberani, cool, intinya sempurna.."

Byuuur

"Et anjir muncrat!"

"Sorry sorry.. gua nggak tau, kalo lu punya tingkat kejonesan yang tinggi.."

Dia yang awalnya mengeskpresikan raut wajah terkejut dan syok [mungkin syok berat] sekarang mulai mengindik ngindikkan bahunya.

Bukan artinya dia ingin berkata 'tidak tahu.. tidak tahu.. tidak tahu..' dia sedang menahan tawanya.

Tawa sajalah sepuasnya! Di tahan nanti jadi gas!

"Pft.. pft.."

"Jangan di tahan.. ntar kalo ada mayat disini.. orang pertama gua curigai pelakunya lu.."

"Kok gua?"

"Gas alam dari tubuh lu"

"Sendawa?"

"Bodo amat"

Kami melanjutkan makan kami. Kali ini kami memilih makan bubur. Menu baru di kantin. Bubur seafood pake cinta cabe cabean.

Entah nama makanan sekarang aneh aneh. Tapi seperti namannya 'CABE CABEAN!' Seperti cabe yang kalo ngomong pedes tapi resenya bikin mau muntah. Bubur ini punya rasa pedes yang luar biasa dan juga warna merahnya yang liat terasa udah kenyang.

Tapi mukanya Alpha biasa biasa aja. Dia strong. Bangga diriku sebagai temennya, punya teman yang selalu berusaha stay cool yang so bakul.

"Dre~ bagi minumnya.."

"Hah.. beli gih sono.. anjir hah besok besok gua nggak mau beli ini lagi ah!"

Mulutku ngedumel nggak jelas. Mengabaikan Alpha yang bentar lagi mungkin akan ke uks.

Alpha hanya bersikap berbeda kepada ku lebih tepatnya aku ini dianggap abangnya yang bisa diajak bermanja manja.

Ada alasan mengapa dia selalu bersikap manja kepadaku. Sejarahnya panjaaaaaaang sekali...

Kenapa dia bisa manja? Karena kami teman masa kecil, selesai.

Intinya terlalu panjang kalo di jelasin pake kata kata. Biarkan itu menjadi masa lalu saja.

。。。

Sensei?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang