Team Organizaton XIC Ability (TOXICA), yang beranggotakan 6 orang Member Pelindung JKT48 di masing-masing Team.
*Boss T : Pemimpin Organisasi sekaligus pendiri organisasi ini bagian dari Team J, Keahlian/Senjata = Pengguna Kartu.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
New Season 1 Mencari Anggota Baru Misteri Member A Part 8
Sambungan Part 7
Cast : Shania, Nabillah, ,Beby, Gaby, Ayana
Cerita sebelumnya
Nabilah Pov
TOK TOK TOK
"Nabilah, Sinka, kalian siap-siap sebentar lagi kita perform!" suara perempuan yang kutahu dia seorang staff manajemen.
"Iya sebentar lagi" aku menjawabnya dari dalam, setelah itu kembali kupegang kedua pundak Shania dan menatap matanya dalam-dalam, "Yaudah, ayo kita perform dulu Nju"
"Makasih ya Dek, maafin yang tadi ya?"
Kuanggukkan kepala dengan tersenyum lebar, kemudian mengajaknya keluar, tetapi tiba-tiba dia berhenti di saat akan membuka pintu dan terdiam, kutengok wajah sampingnya dengan heran, "Kenapa Nju? hmmmmphhh..."
CUP
Aku terkejut bukan main saat Shania kembali mencium bibirku dengan tiba-tiba,ia bahkan melumat bibirku dengan ganas layaknya seperti menghisap sebuah es krim.
Akhirnya kunikmati saja sambil memejamkan mata walau aku sendiri tidak mengerti alasan Shania mencium bibirku lagi, kuanggap ini rezeki untukku.
Dirasa cukup, Shania melepaskan ciumannya, sedangkan aku kembali mengatur gejolak nafasku yang tidak beraturan sama sekali, jangan sampai ciuman ini membawa perasaan aneh.
"Lu doyan bibir gue ya Nju?" cibirku sambil menyeka bibirku yang benar-benar sudah basah oleh lembab bibir Shania.
"Engga tau Dek, kok lama-lama bibir kamu enak ya, lagi dong"
"Hah? apa? Hmphhhhhh~~~~" lagi-lagi bibirku dicium olehnya lagi, aku membelalakan mata karena ini sudah yang ketiga kalinya dia membasahi bibirku.
"Muachhh, udah Nju udah ampun, gue bukan pacar lu astaga" aku menolak dan berusaha untuk tidak terlalu menikmatinya, "Gue takut kebablasan"
Shania tidak menjawab, dia hanya terdiam dan bahkan sedang memainkan bibirnya sendiri seperti mengecap dan merasakan sebuah rasa dari bibirku.
"Bil lagi dong"
"Nju, ampun, udah waaa waaa hmphhhhh~~~" Lagi -lagi bibirku dilumat kembali oleh Shania seakan tidak ada bosannya.
"Oh ya ampun, maafin Nabilah" akhirnya aku hanya bisa pasrah memejamkan mata menikmati lembutnya bibir Shania untuk keempat kalinya.
