Team Organizaton XIC Ability (TOXICA), yang beranggotakan 6 orang Member Pelindung JKT48 di masing-masing Team.
*Boss T : Pemimpin Organisasi sekaligus pendiri organisasi ini bagian dari Team J, Keahlian/Senjata = Pengguna Kartu.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
New Best Couple Season 1 Hilangnya Shania Junianatha Bagian 2 Part 19
Cast : Beby, Elaine, Gaby.
Cerita Sebelumnya
Warning 16+
Beby Pov
"TOLONGGGG!!!SOFIAAAAAAAAAAAA" teriakku sangat keras teringat akan keberadaan Sofia di sini.
PLAKKKK
"Awwwww, sssshhhhh, STOP Ilen sakit" lirihku sakit tiga kali tamparan keras Elaine membuat pipiku semakin terasa perih, tapi ia mengacuhkan ucapanku lagi, "Aku mohon Len, sadarlah".
"Beby jahat, kok nyariinnya Sofia sih, apa Beby mau main bertiga? Ahh engga enak Beby, main sama Ilen aja ya, tubuh Ilen lebih enak daripada punya Sofia, pasti Beby ketagihan, lagipula Sofia lagi keluar" cerocosnya membuatku lesu dan lemas mendengarnya, ini artinya tidak ada yang bisa menolongku saat ini.
Setitik air mata menetes membasahi pipiku, "Len, aku mohon, sadarlah, ini bukan kamu" lirihku memohon agar perbuatan ini tidak di lanjutkan.
Aku mengingat akan Shania kekasihku yang sekarang membutuhkan pertolonganku, sedih dan khawatir dengan keadaan Shania yang di kabarkan menghilang, tak kuat kumenahan air mata untuk menetes dan membasahi pipiku.
"Beby, kenapa kamu menangis sayang? sini biar Ilen hapus air matanya"
Elaine pun menghapus air mataku dengan cara yang tak lazim, ia menyapunya dengan lidahnya dan menelan air mataku.
Tenagaku untuk memberontak pun sudah habis, tangan kanan dan tangan kiriku juga pasti sudah memerah karena kutarik-tarik untuk meloloskan diri, tapi tidak bisa karena terikat.
Aku hanya bisa terbaring lemah ditindih oleh tubuh Elaine, bahkan sekarang di mataku ia sedang meloloskan kaos tipis berwarna putih yang ia kenakan.
Hingga aku bisa melihat bra putih yang ia kenakan, aku memalingkan wajahku kesamping tidak mau melihatnya, ini bukan yang kuinginkan, aku hanya mencoba berharap ini tidak akan terjadi.
Sebuah tangan menempel pada daguku dan digerakkan, "Lihat aku dong Beby sayang, gimana? badanku oke kan? kamu pasti minta lagi dan lagi"
Aku hanya diam membisu tak mau menjawabnya, dipikiranku hanya satu yaitu menolong Shania sekarang juga, tapi melihat kondisiku seperti ini aku benar-benar pasrah, walaupun aku tidak bisa lolos, aku berharap ini berakhir dengan cepat.
Elaine sudah melepas Bra yang dikenakannya, dan terlihatlah payudara Elaine yang berukuran mungil, "Gedean punya Nju ._." batinku.
"Beby apa hayo ngeliatnya begitu banget? Pengen nyusu ya?"
Langsung kusadarkan diriku sendiri, dan menggeleng-geleng kembali menghadap samping tak mau melihat Elaine.
