Team Organizaton XIC Ability (TOXICA), yang beranggotakan 6 orang Member Pelindung JKT48 di masing-masing Team.
*Boss T : Pemimpin Organisasi sekaligus pendiri organisasi ini bagian dari Team J, Keahlian/Senjata = Pengguna Kartu.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hey kamu!" Saat itu juga Nina yang menggendong Gracia menegur anak buahnya, ia hendak turun dari lantai dua menuju lobby, "Apa yang terjadi di luar hotel?" tanya Nina karena mendengar suatu kegaduhan yang begitu ramai.
"Siap, di luar hotel ada dua gadis yang bertarung melawan Two Big Brother, di lobby ada dua gadis lain yang menyusup membantai 1-10 orang"
"Kurang ajar....arrggghh.....4 orang, siapa lagi mereka itu!" umpatnya geram karena jalan depan pasti tidak akan bisa di lewati, "Segera pergi dari sini, kosongkan hotel, polisi akan datang, bawa gadis ini dan ikuti gue!"
"Siap!"
Nina memindahkan pangkuan Gracia pada anak buahnya, tetapi saat pangkuannya berpindah tangan. Dirinya tersadar dari pingsan. Sontak mata Gracia yang terbuka perlahan menjadi membulat sempurna melihat keadaan dirinya.
Gracia langsung mencoba melepaskan diri, "LEPASIN! SIALAN!!"
"Awww...awww.... hey hentikan" pria berjas hitam yang menggendongnya langsung kesakitan saat Gracia memukul-mukul dada bidangnya, alhasil Gracia turun dari pangkuan, tetapi tangannya tetap tidak bisa terlepas dari cengkraman musuh.
"LEPASIN!!!" Gracia terus menarik-narik tangannya, tapi tetap tidak bisa karena perbandingan kekuatan yang berbeda.
Nina dengan cepat langsung menarik kasar rambut Gracia. Itu membuat dirinya bungkam terdiam menatap sinis pada Nina, "Hey, tidak perlu kasar begitu, kita akan hidup bahagia di tempat lain" ucap lembut Nina seraya mengelus pipinya di dominasi kecupan pada keningnya.
"Lo mau ngapain gue hah!? lo gila! lepasin gue!"
Tetapi Nina hanya tersenyum menanggapinya, "Ssssssttt.... tenanglah Gre, aku tidak akan menyakitimu" senyum Nina hingga menyipit dengan santainya, sedetik kemudian matanya melotot menatap anak buahnya, "Cepat pergi dari sini" tegas Nina yang di angguki olehnya.
