Team Organizaton XIC Ability (TOXICA), yang beranggotakan 6 orang Member Pelindung JKT48 di masing-masing Team.
*Boss T : Pemimpin Organisasi sekaligus pendiri organisasi ini bagian dari Team J, Keahlian/Senjata = Pengguna Kartu.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
New Best Couple Season 1 Pertarungan Pintu Pertama Bagian 1 (Nabillah Sinka) Part 34
Cast : Nabillah, Sinka, Gaby, Ayana
Cerita Sebelumnya
Nabillah Pov
"KINCI!" seseorang langsung memelukku dari belakang.
"WAA WAAA! BIKIN KAGET AKU AJA SIH PAN~~"
Kututup mulutku saat mengingat sambunganku dengan Gaby masih tersambung.
Gaby : Bil? Halo? Kamu lagi sama siapa?
"Gawat ._."
PIP
Segera kuputuskan sambunganku dengan Gaby karena tidak mungkin aku menjelaskan jika Sinka yang memeluk tubuhku saat ini.
Ya dialah si gadis Panda yang menganggetkanku saat bertelponan dengan Gaby, karena tiba-tiba saja ia datang dan langsung memeluk punggungku.
"Kinci bohong kan sama Panda?" kata Sinka mendongak menatap wajahku.
Benar adanya memang aku berbohong pada Sinka, awalnya aku mengatakan ingin membeli cemilan di supermarket tetapi aku tak menyangka Sinka mengikuti diam-diam ke sini.
"Hahaha.. aku ketauan deh, maaf ya Panda" ucapku tertawa terkekeh lalu berbalik menatapnya yang langsung memasang wajah cemberut kedepan, "Yah kan, pandanya kinci langsung manyun mulu, cubit dulu sini bibirnya yang emesh" langsung kucubit bibirnya yang imut-imut ngeselin dan seketika ia tersenyum lucu.
"Kinci mah nyebelin" kesal Sinka memukul manja lenganku, "Terus Kinci ngapain di sini? rumah itu serem banget Kinci" tunjuk Sinka pada rumah mewah di depannya.
Kini aku memang berada di semak-semak yang sangat gelap di mana di depanku terdapat sebuah rumah mewah tempat Shania berada.
Aku sudah menemukan keberadaan Shania di sana, Mrs.O juga sudah masuk ke dalam tetapi ia bersama Ve dan Kinal, tetapi aku bimbang mengatakan pada O jika aku sekarang bersama dengan adiknya Sinka, aku takut akan murkanya Mrs.O jika aku melibatkan Sinka dalam kasus ini, takut jika kakiku harus beradu dengan pemukul besi dan bola baseballnya.
Kutarik nafasku dalam-dalam, lalu kuhembuskan, "Aku mau ke rumah itu Dut" ucapku lesu.
Sinka langsung terperanjat mendengarnya, terlihat mulutnya yang menganga besar, mungkin pikirnya aku gila.
"Kamu gila Kinci"
"Kan bener, dikatain gila ._." batinku, dan lagi-lagi aku harus menghela nafas, tidak ada waktu lagi jika aku harus mengantar Sinka kembali ke penginapan, "Shania ada di dalam sana" jelasku langsung to the point.
Dan lagi-lagi mulut Sinka tidak mengatup sama sekali karena kaget, "Kata siapa Kinci?" tanya Sinka.
"Kata aku Panda, udah gak ada waktu lagi, kamu tau aku kan Dut?"
