Team Organizaton XIC Ability (TOXICA), yang beranggotakan 6 orang Member Pelindung JKT48 di masing-masing Team.
*Boss T : Pemimpin Organisasi sekaligus pendiri organisasi ini bagian dari Team J, Keahlian/Senjata = Pengguna Kartu.
...
Terdengar suara langkah kaki seseorang di belakang punggung Okta, sejurus kemudian Okta menyadari seseorang datang dan langsung menyeka air matanya. Okta pun membalikkan badannya untuk melihat siapa yang datang?
"Jadi kalian berdua di sini" kata dia yang berdiri tegak menyilangkan kedua tangan di dada.
Okta terperanjat kaget saat melihat siapa yang datang. Ia langsung berdiri tegak dengan teguh, "Pergi! Jangan sakiti Ota dan Ci Des, bebasin Gre" ucap Okta getir menahan tangis seraya merentangkan kedua tangannya ke samping untuk melindungi Desy dari pria berjas hitam di hadapannya.
Hanya satu orang pria berjas hitam dengan berbekal tongkat besi di tangannya, "Bisa apa kamu anak kecil?" balasnya dengan tangan di pukul-pukul oleh tongkat besi yang di pegangnya.
Okta menelan ludahnya dan sedikit merinding ketakutan melihat langkah pria berjas hitam sudah mendekati Okta secara perlahan, tetapi Okta membulatkan mata karena teringat akan perkataan Desy untuk menjadi kuat dan tidak cengeng, "Pergi! Ota gak akan biarin kamu nyentuh Ci Des!" kali ini Okta mulai memberanikan dirinya.
"ALAH! BANYAK NGOMONG KAMU ANAK KECIL!"
Okta mengepalkan kedua tangannya saat tongkat besi di layangkan langsung ke arah pundak Okta.
BUGHHH
"Aaaaa....." Okta terkena pukulan keras di pundak kirinya hingga ia meringis kesakitan, tetapi tubuhnya masih berdiri tegak sangat kuat, "Arrgghh...ssshhh... hah hah hah, Ota kuat, Ota gak boleh nangis!" tekadnya sudah sangat bulat.
"Kuat juga lo anak kecil, nyari mati ya?!" umpatnya mencoba melayangkan kembali tongkat besinya pada pundak kanan Okta.
BUGHHH
"Aaaaaa...ssshhh....sa..kit" Okta merintih sakit karena terkena pukulannya, tetapi masih tetap berdiri kokoh seperti tiang penyangga yang sangat kuat, seakan tidak bisa dirobohkan. Tetesan air mata nyaris keluar dari bola matanya karena menahan sakit teramat sangat, "Ota....kuat...., Ota gak cengeng, Ota bukan anak kecil! OTA KUAT!!" teriaknya sangat lantang memecah keheningan malam.
Untuk kesekian kalinya pria berjas itu terkejut dengan kekuatan Okta yang di luar logika bisa menahan pukulan yang sangat keras di tubuhnya.
Dan untuk terakhir kalinya pria berjas itu melayangkan tongkatnya kembali kearah Okta. Mata Okta kali ini terpejam pasrah saat detik-detik tongkat besi akan mengenai wajahnya.
