A GAME : PART 1.3 - The Cabin (Pondok)

214 11 3
                                    

      Ini adalah hari ke dua  tepat pukul 05.00 am kami berada di depan cabin tua itu ,
      "Mari kita lihat bagian dalam cabin tua ini" ujar ben sambil mengajak,
Ben masuk terlebih dahulu lalu aku dan ani, lalu roy .
      
       Di dalam kabin itu gelap, ani mengeluarkan pematik apinya, di cabin kami menemukan meja, kursi, lemari dan tungku kayu (penghangat ruangan manual), lalu kami membersihkan tempat itu untuk kami tinggali selama permainan.

Hari sudah terang saatnya berburu, mencari buah-buahan dan air, aku berada di tepi sungai sedang mengambil air, aku melihat ben sedang mencari ikan, aku mencoba mendekatinya,
      "Hey!" Sahut ku,
      "Hey!" Balasnya ,
      "kenapa gue liat lo seperti gak panik!?"tanyaku,
      "bokap gue pernah bilang ke gue jangan pernah untuk panik, karena panik hanya akan membuat lo berantakan"balas ben dengan cepat tepat dan padat.
Kami kembali ke cabin ,membakar ikan , makan buah ,hanya itu yang dapat kami lakukan .

Hari sudah siang , kami berlindung di cabin dari panasnya terik matahari, aku memindahkan karpet dari lantai dan ternyata di bawah karpet itu ada sebuah pintu menuju ke bawah tanah,
      "Hey!" Panggilku,
      "Ya?" Sahut ben,
      "Coba kalian lihat ini" perintahku,
      "Apa ini?, pintu?" Tanya ani,
      "Sepertinya begitu" jawabku,
Kami saling menatap dengan rasa penasaran ,
     "Gue akan turun!" Sahut roy,
Roy turun ke bawah dengan hati-hati ,ia membawa pematik & pisau untuk berjaga jaga ,
     "Roy! Lo liat apa?" Tanya ku,
     "Ini hanya ruangan kosong"ujar roy,
Kami pun mencoba turun , tiba tiba ada seseorang dengan kapaknya di belakang roy,
     "Roy ! Awas ,dibelakang lo"teriak ku dengan kencang , kami langsung kembali ke atas dengan cepat tetapi,
     "Roy!, Roy!?" panggil ben
Tidak ada suara ,ben langsung turun sendirian dengan membawa pisau untuk mencari roy ,tetapi
      "Oh ! Tidak "bisik ben dan langsung ke atas,
      "Kemana roy?"tanya ani dengan panik,
      "A..a..aku melihat roy tanpa kepala" dengan gugup ben menjawab,
Ani langsung menagis dan keluar dari cabi lalu berlari, kami mengejarnya tetapi pada saat kami menemukanya,
       "Oh, tidakk"bisik ku sambil menangis,
       "Apa semua ini?"teriak ben dengan kesal,
Ani tertusuk bekas potongan batang pohon.
Tinggal kami berdua dengan kesedihan di hutan yang luas dan mengerikan ini , hanyalah kami berdua ,tak ada yang lain.

A GAMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang