CRAZY#15

3.2K 185 0
                                    

"i.... ibu.....?" kata Kazuma melihat pemilik suara yang memanggilnya itu.

ibu....? ibu Kazuma?? kenapa dia bisa ada disini???

+PLAAAAAKKK!!!!!+

"KYAAAA!" teriakku kaget melihat Kazuma ditampar oleh ibunya dengan begitu keras.

"Kazuma! kamu tidak apa2?!"

"....." Kazuma diam saja sambil tetap memegang pipi kirinya yang memerah karena ditampar. pasti ibunya adalah sebab kenapa Kazuma bete dan uring2an sejak tadi pagi. aku yakin itu!

"beraninya! bisa2nya kamu jalan2 sama cewek ini, disaat seharusnya kamu pergi bersama ibumu?! apa kau tidak tahu bahwa acara ini penting sekali?!" teriak ibu Kazuma.

aku melongo saja, saking shock-nya ngeliat ibu Kazuma marah2.

masalahnya, dia teriak2 disini. di depanku dan di depan beberapa orang yang sedang lalu lalang.

apakah sedikitpun ibu Kazuma tak merasa malu atau setidaknya kasihan kepada Kazuma...?

Kazuma pasti terluka sekali....

"itu acara yang penting untukmu. bukan untukku." kata Kazuma dengan suara datar.

walau Kazuma menjawabnya dengan nada biasa, namun ada yang berbeda dari sorot matanya.

sorot mata Kazuma saat memandang ibunya mengingatkanku pada caranya memandang Han Bum dulu.

tetapi ini sedikit berbeda. sorot mata Kazuma lebih terlihat seperti 'terluka' daripada 'benci'.

tetapi unsur 'pergi, aku tak membutuhkanmu!' tidak pergi dari sorot matanya kali ini.

"beraninya kau bicara begitu pada ibumu! tentu saja acara itu penting. sepenting apa sih cewek ini sampai kau malah pergi bersama dia daripada ke acara yang begitu penting?! tak tahukah kau bahwa banyak sekali sponsor yang membatalkan dananya karena kau tak datang ke acara ini?! mereka merasa tidak dihargai atas ke-absenanmu hari ini!"

heuk!?! sponsor?! acara apa sih sebenarnya?!

"aku sama sekali tidak peduli dengan sponsor-mu itu. karena kau-lah yang membutuhkan dana itu, bukan aku. dan kuingatkan, namanya 'Asuka' bukan 'cewek ini'. dia adalah pacarku, dan tentu saja dia jauh lebih penting dari acara sampah yang kau anggap penting itu."

sungguh, aku terharu mendengar Kazuma membelaku.... TT.TT

tapi apa boleh dia bicara seperti itu kepada ibunya?

"ayo pergi." kata Kazuma sambil menggandengku pergi.

"tunggu! dimana sopan santunmu itu?! aku ini ibumu, dan kamu anakku! berani2nya kau bicara selancang itu kepadaku!"

teriak ibu Kazuma .

Kazuma berhenti seakan tertegun oleh perkataan ibunya . dia membalikkan badan menghadap ke ibunya. "mungkin kau menganggapku sebagai anakmu, tapi aku sama sekali tidak menganggapmu sebagai ibuku. kau saja memperlakukan anakmu seperti sampah, bukankah anak adalah cerminan dari orang tua?. jadi, tolong jangan bicara sopan santun denganku, ataupun coba2 untuk mengaturku." kata Kazuma yang lalu menarikku pergi dari sana meninggalkan ibu Kazuma yang terbengong tidak percaya.

aku saja tidak percaya Kazuma bisa berkata seperti itu kepada ibunya. bagaimana bisa kata2 seperti itu keluar dari mulut seorang anak..? sebegitu besarnyakah luka Kazuma terhadap ibunya...?

Kazuma....

Kazuma terus menarikku berjalan menjauh dari ibunya. dia menggenggam tanganku erat sekali, sampai perih rasanya.

CRAZY!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang