huh...?
jam berapa sekarang...?
ukh, kepalaku sakit sekali...
pasti karena kemarin aku terlalu banyak menangis..
aku benci menangis.
benci dimana mataku harus mengeluarkan air mata,
benci dimana aku tidak bisa tersenyum,
dan aku benci dimana aku mengingat hal yang membuatku menangis.
semua yang Taiki katakan memang benar adanya, aku tahu itu.
tapi kenapa aku tidak bisa menerima kenyataannya?
kebersamaanku bersama Kazuma dan kebersamaan Kazuma dengan Hyori saling tumpang tindih di kepalaku.
aku tidak bisa menerima kenyataan yang ada, karena masa lalu Kazuma menjawab seberapa cintanya Kazuma pada Hyori.
aku tidak bisa terima....
aku bangun dari posisiku.
sekarang sudah jam 5 sore. berarti aku sudah tertidur selama 15 jam. tak heran badanku sakit semua.
akh.. ini menyiksaku..
andai saja aku bisa tidur lebih lama lagi, jadi aku tidak perlu menghadapi kenyataan yang ada.
aku mengukur suhu badanku dengan menempelkan telapak tanganku di dahi.
hmm... panasku sudah turun, dan sepertinya aku sudah bisa berjalan hari ini.
sebaiknya aku mandi. bau badanku sudah tak karuan secara aku belum mandi beberapa hari ini.
menjijikan......
aku turun dari ranjangku. saat aku memijakkan kakiku di lantai, rasa pening masih menghantuiku.
tapi kuacuhkan rasa pening itu dan aku mulai melangkah keluar dari pintu.
saat aku keluar dari kamarku, aku melihat Emi sedang berjalan menaiki tangga.
"eh? Asuka? kau mau kemana??" tanya Emi.
"aku mau mandi. sudah lama aku tidak mandi. ini menjijikan..." jawabku.
"yah, itu keputusan yang tepat. itu keputusan yang bijak melihat betapa kacaunya penampilanmu sekarang..." kata Emi jijik.
sialan... aku tahu aku pasti parah sekali sekarang. tapi kenapa dia harus berkata begitu sih?!
"yayaya, terserah kau saja. mau apa kau kesini?"
"ih! kok sinis banget sih?! tentu saja aku kesini karena khawatir akan keadaanmu!"
"aku sudah tidak apa2 kok. makasih ya."
"iya. aku tunggu kau di kamarmu." kata Emi lalu masuk ke dalam kamarku.
apa2an dia itu?
rasanya aku belum mengizinkan dia masuk ke kamarku.... -__-
aku langsung mengarah ke kamar mandi di lantai 1.
ayah pasti sedang bekerja, dan adikku pasti masih belum pulang.
tapi ibu juga tidak ada, dimana dia?
lha...? berarti bagaimana caranya Emi bisa masuk tadi..?
ah, tidak perlu dipikirkan. Emi 'kan memang ajaib -__-
aku masuk ke kamar mandi dan mulai menggosok gigiku di wastafel.
ukh sialan.. benar apa kata Emi, aku kacau sekali.
wajahku sudah dekil karena keringatan, mataku sembab karena terlalu banyak menangis, dan rambutku acak2an seperti orang sinting.
keputusanku untuk mandi memang keputusan yang bijaksana.
selesai menggosok gigi, aku mencuci mukaku.
ah segarnya... rasanya seperti dilahirkan kembali.
selama 17 tahun, baru pertama kali aku merasa dilahirkan kembali karena mandi.
kok bisa ya, kadang aku malas mandi? padahal mandi begini menyegarkan.
aku mulai membuka semua bajuku dan pergi ke shower untuk keramas.
begitu air menyentuh ubun2ku, aku benar2 merasa seperti di surga!
wuah.... sepertinya semua bebanku terlepas dan aku merasa segar sekali.
aku benar2 merindukan sensasi ini setelah beberapa hari tidak mandi... oh ya ampun...
aku mengambil shampo dan mencuci rambutku,
+DOK!! DOK!! DOK!!+
"ASUKA! BUKA PINTUNYA! INI PENTING!"
wuah! Emi?! ngapain dia teriak2 begitu?!
ah sialan, mataku kemasukan shampo 'kan?!
aduh, aduh! perih sekali!!!
+DOK DOK DOK DOK DOK!!!+
"ASUKA!! CEPAT BUKA!! INI ADA TELEPON DARI TAIKI!!!" teriak Emi lagi.
telepon dari Taiki?
cuma gara2 telepon dari Taiki dia menggedor2 seperti orang sinting begitu?!
"IYA! IYA SEBENTAR!! AKU LAGI KERAMAS TAHU!!!" teriakku sambil mencuci mataku dengan air.
"CEPAT ASUKA! INI TENTANG KAZUMA!!!"
Kazuma....?
ukh, kenapa sih Emi menyebutkan namanya?
padahal aku sudah bisa tidak memikirkan Kazuma barang sejenak, kenapa Emi mengingatkanku lagi?!
".......... tutup saja... aku tidak mau mendengar apapun tentang Kazuma." jawabku.
tuh 'kan..?
benar saja, hanya dengan mengucapkan nama Kazuma dari bibir ini, luka di hatiku muncul lagi.
kerinduanku akan Kazuma sudah memompa jantungku, dan aku tak tahan untuk melihat wajahnya.
"ASUKA! TAIKI TIDAK BERCANDA! INI PENTING!" teriak Emi lagi.
ukh sial... apa sih mau Taiki?!
ini 'kan bukan urusannya, tapi kenapa dia sok ikut campur begitu sih?!
"BILANG PADANYA, AKU.TIDAK.PEDULI!!" teriakku.
Emi terdiam sejenak, lalu dia berteriak lagi,"KATA TAIKI, 'KAU BERKATA BEGITU KARENA KAU PENAKUT! TIDAK MAU MENERIMA KENYATAAN!!'"
APA?! siapa yang penakut?!
ukh, makin hari bicara Taiki makin ngawur saja!
aku tidak bisa terima ini!
aku membilas rambutku yang masih berbusa sejadinya saja, lalu buru2 aku berlari ke arah pintu.
"sini teleponnya!" teriakku pada Emi sambil mengeluarkan tanganku dari balik pintu.
Emi menyerahkan teleponnya, lalu aku menutup pintunya lagi.
"siapa yang penakut!?! aku begini karena fakta yang membuktikan!!" teriakku kepada Taiki.
"fakta? fakta apa? coba jelaskan fakta yang membuatmu seperti ini itu!" jawab Taiki.
"dia masih mencintai Hyori! itu faktanya! kau juga tak bisa membuktikan bahwa Kazuma sudah tidak mencintai Hyori lagi bukan?"
"dia tidak mencintai Hyori. dia mencintaimu. aku tahu pasti itu."
"Kazuma bahkan tidak bilang padaku kalau dia mencintaiku. apakah itu bukan bukti yang kuat?!"
"jadi.. kau butuh kata2 untuk menyadari bahwa sesungguhnya yang Kazuma cintai adalah kau? tak bisakah kau lihat bahwa Kazuma benar2 mencintaimu?!
aku sungguh2 tidak mengerti perempuan.. kenapa kata2 selalu lebih penting dari kenyataan yang ada?!"
"Kazuma mencintai Hyori... dia punya kenangan yang begitu dalam dengan Hyori. tak mungkin Kazuma melupakan Hyori semudah itu."
"itu masa lalu...."
"itu memang masa lalu, tapi masa lalu itu membuktikan semuanya."
"kenapa kau berkata begitu? itu masa lalu, dan masa lalu tak bisa diubah. aku yakin, kalau Kazuma dapat menghapus masa lalunya, pasti dia akan melakukan itu. tapi masalahnya, masa lalu tidak bisa dihapus atau diulang lagi. jadi kau harus bisa menerima Kazuma apa adanya."
"aku menerima Kazuma apa adanya! tapi apakah aku salah, kalau aku tidak bersamanya untuk membiarkannya bersatu dengan orang yang dicintainya?!"
"kau pasti sudah tahu jawabannya, bukan? masa kau tidak merasakan cinta Kazuma padamu?"
"kau selalu bilang begitu! kau selalu bilang kalau pasti aku sudah tahu jawabannya. tapi aku tidak tahu apa2! bahkan aku tak menyadari apapun! jadi tolong, beritahu aku yang sesungguhnya!"
"Kazuma mencintaimu... itu yang sesungguhnya."
"tidak. dia tidak mecintaiku."
"dia mencintaimu."
"tidak."
"kenapa sih, kau menutup mata dari fakta yang ada?! itulah kebenaran yang kau cari selama ini!"
"tidak... itu bohong.. kalau itu benar, kenapa Kazuma tidak menjawab saat kutanya apakah dia mencintaiku?!"
"kata2 tidak bisa menutupi fakta yang ada. dari sikap Kazuma, siapapun tahu kalau dia mencintaimu. dan kau bisa melihat siapa yang bersanding di samping Kazuma sekarang. kamu, bukan? bukan rubah itu? jadi, apa yang kau tunggu lagi?"
"sudah cukup, hentikan. jadi ini yang Emi maksud dengan 'penting'. bagiku tidak ada pentingnya sama sekali."
"hampiri Kazuma sekarang."
"aku takkan melakukan itu."
"Kazuma akan pergi..."
"ap- apa maksudmu?" tanyaku gugup kepada Taiki.
"hari ini dia berangkat ke Amerika bersama ibunya." jawab Taiki.
"bohong....." sanggahku tak percaya.
"aku tidak bohong. ibunya mengajak Kazuma tinggal bersamanya disana. pasti kau yang paling tahu kalau hubungan Kazuma dan ibunya sudah membaik."
apa sih yang dikatakan Taiki?
Kazuma akan pergi?
dia akan tinggal bersama ibunya di Amerika?
"dia sudah berangkat ke bandara setengah jam lalu. pasti sebentar lagi dia akan sampai. kalau tidak cepat, kau akan benar2 kehilangannya." kata Taiki.
"bohong....." gumamku.
aku tidak bisa percaya ini...
tak mungkin Kazuma pergi begitu saja.. tidak mungkin!
"tidak ada gunanya aku berbohong,Asuka... terserah kau saja. ini kesempatan terakhirmu sebelum dia pergi." kata Taiki.
terakhir...?
pantas saja Kazuma mengatakan 'ini yang terakhir' kemarin...
jadi kemarin adalah saat terakhir sebelum dia pergi meninggalkanku..
"kalau kau cepat, kau pasti bisa mengejarnya sekarang. apa kau rela kehilangan Kazuma..?" tanya Taiki.
kehilangan Kazuma?
apakah aku benar2 rela kehilangan Kazuma?
apakah aku benar2 bisa melepaskannya?
tidak Asuka! kau harus melepaskan Kazuma! biarkan dia pergi, jangan menjadi bebannya!
"tidak, aku tidak akan kesana... biarkan saja Kazuma pergi.." jawabku.
"hhh.... terserah kau saja. kali ini aku sudah benar2 menyerah. tapi satu hal yang harus kau ingat. sebenarnya, kaulah yang hidup di masa lalu. kaulah yang selalu terbayang2 akan masa lalu Kazuma, padahal Kazuma sudah benar2 meninggalkan masa lalunya." kata Taiki.
+tut~ tut~ tut~+ Taiki memutus teleponnya.
apa katanya...?
hidup di masa lalu? terbayang2 masa lalu?
apakah benar aku begitu?
aku bersandar di pintu dan terduduk di lantai saking lemasnya.
masa lalu Kazuma dengan Hyori yang begitu dalam memang menjadi beban dalam hatiku yang membuatku menolak untuk percaya bahwa Kazuma mencintaiku. tapi apakah benar semuanya tinggal masa lalu?
perasaan Kazuma... masa lalu Kazuma... semuanya berputar2 menjadi satu.
sampai2 aku tak tahu lagi apa yang harus kupercaya sekarang...
+BZZZTTT~ BZZT~+ teleponku bergetar.
huh...? sms?
dari siapa ini?
Kazuma... sms dari Kazuma...
tanganku gemetar.
apakah harus kubuka? bagaimana ini? apa yang harus kulakukan?
akhirnya, dengan ragu kubuka sms dari Kazuma.
isinya : 'hei... aku mencintaimu.'
apa2an ini...?
mengapa tiba2 Kazuma berkata begini..?
pesan yang amat singkat, namun amat dalam.
seketika itu , semua perkataan Taiki terbukti.
kalau aku membutuhkan kata2 sebagai bukti, kini Kazuma sudah berkata bahwa dia mencintaiku.
apalagi yang dapat kujadikan dalih untuk menolak perasaan Kazuma yang sesungguhnya?
ini Kazuma.
ini benar2 Kazuma.
padahal kenyataan yang sebenarnya sudah di depan mata, tapi kenapa selama ini aku mengingkarinya seperti orang tolol saja?!
sekarang bagaimana?
semua sudah terlalu terlambat karena kebodohanku.
semua ini terjadi karena aku belum siap menerima Kazuma apa adanya.
lebih lagi, semua ini terjadi karena aku takut untuk disakiti.
dan Kazuma selalu yang menjadi korban...
harusnya aku sadar kalau aku menyakiti diri sendiri, terlebih lagi, aku menyakiti Kazuma.
ya, semua ini sudah terlambat.
Kazuma pasti sudah tak dapat memaafkanku atas semua yang sudah kulakukan padanya.
aku sudah menyakiti Kazuma terlalu dalam......
+DOK! DOK DOK!!!+
"ASUKA?! HEI, APA YANG SEDANG KAU LAKUKAN?! CEPATLAH, DAN KEJAR KAZUMA! DIA PASTI MASIH DI BANDARA SEKARANG!!"teriak Emi memecah lamunanku.
"sudah terlambat...dia pasti terlanjur membenciku sekarang." jawabku lemas.
"JANGAN MEMBUAT PERKIRAAN SENDIRI! SEBAIKNYA SEKARANG KAU KELUAR, DAN KEJAR KAZUMA UNTUK MEMBUKTIKAN KEBENARANNYA! KAU SEPERTI ORANG SINTING SAJA SELALU MEMBUAT PERSEPSI SENDIRI!"
perkataan Emi seakan membuka mataku.
ya, kenapa aku selalu membuat persepsi sendiri?
kenapa aku selalu memutuskan pikiranku sendiri seperti orang sinting?
aah! aku tak bisa percaya betapa bodohnya aku ini! kenapa aku selalu membuat pemikiran2 yang menyakiti diri sendiri seperti ini?!
bodoh! bodoh! bodoh! kau bodoh Asuka!!!
"ASUKA!! CEPATLAH!!" teriak Emi lagi.
oh sial, lagi2 aku malah bengong.
aku harus cepat untuk menyusul Kazuma!
ah, tapi aku belum sabunan. sebodo amat lah!! tancap saja!
nah, mana bajuku?!
aduh, aku lupa mengambil baju sebelum kesini tadi!! aaah!! bagaimana ini?!
oh? apa itu?
baju aneh milik siapa di gantungan itu?
GHEE?! piyama berbentuk kelinci?! ini pasti milik adikku, dia 'kan suka pakai piyama yang aneh2.
ya sudahlah, kupakai saja, aku harus cepat sebelum Kazuma berangkat!!
aku memakai piyama berbentuk kelinci milik adikku dengan kecepatan cahaya.
ukh, aku pasti disangka orang sinting karena aku memakai pakaian seperti ini di bandara nanti.
tapi aku tidak peduli lagi, aku harus mengejar Kazuma!!
aku keluar dari kamar mandi , "ah! Asuka! ayo kita kejar Kazuma- apa yang kau kenakan?!" tanya Emi begitu melihat pakaianku.
"ini piyama adikku. sudahlah, tidak ada waktu untuk mengganti baju." kataku sambil berlari ke pintu keluar.
"ukh, ba- baiklah." jawab Emi yang masih takjub dengan kostum kelinci yang kukenakan.
aku berlari ke jalan besar dengan piyama kelinci dan rambutku yang basah berkibar seiring aku berlari.
aku bisa mendengar Emi berkata ,"aku tidak kenal dia. aku tidak kenal dia." kepada semua orang menoleh ke arahku disaat aku lewat.
lihat saja kau nanti Emi... akan kujambak kau sampai botak...
"TAKSIII!!!!!!!" teriakku sambil melambaikan tangan.
aku langsung masuk ke dalam taksi begitu taksi itu berhenti, dan Emi juga mengikutiku masuk.
mata pak supir membelalak begitu melihatku dan dia bertanya," ma- mau kemana ya?"
"ke bandara Narita pak!! cepat!!!" teriakku.
"ba- baik." jawab pak supir gugup.
Kazuma... kumohon, jangan pergi dulu!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY!!
Teen FictionHalo guys.. Disini aku cmn mau ngingetin, kalau cerita yang ada di acc watty aku ini cmn cerita yang aku SHARE. Jadi jgn tanya kalau ada sequel or anythings about this story ke aku ya... Karena sekali lagi cerita ini cuman aku Share, so thanks semu...