sudah 3 hari aku sakit, tapi tidak kunjung sembuh juga.
ibu bilang, kalau aku tidak sembuh2 juga, aku akan dibawa ke Rumah Sakit.
uuh, aku tak mau itu. aku memang cukup senang sih jatuh sakit, karena aku tak perlu pergi ke sekolah (hehehe).
tapi kalau sakitnya menyiksa seperti ini sih, aku masih lebih pilih masuk sekolah!
bayangkan saja, hidungku mampet sampai tak bisa tidur, badanku panas dan terus2an mengeluarkan keringat, dan lagi, tenggorokanku sakit sekali sampai2 aku susah makan. aaah, makan itu adalah surga dunia setelah tidur. masa aku tak bisa dapat salah satunya?? ini keterlaluan!
tapi yang paling parah bukan itu. yang paling parah adalah sakit di hatiku.
setiap harinya, Kazuma datang dan berteriak2 di depan rumahku. dia selalu mengulangi itu setiap hari.
dan dia datang juga pada pagi hari. perkiraanku dia bolos sekolah.
mendengar suaranya saja, sudah membuatku begini tersiksa. apalagi kalau aku melihat wajahnya?
aku rindu dia, itu tak bisa dibantah. tapi terlalu sulit untuk menghadapi Kazuma, sementara aku tahu segala kebenarannya.
cintanya kepada Hyori mennyakitiku, membuatku berpikir kalau selama ini semuanya hanya bohong belaka, dan aku tak bisa terima itu. aku ingin Kazuma melihatku seorang seperti aku yang hanya melihatnya. terlalu egois memang, tapi aku tidak bisa berbuat apa2 lagi.
dan hari ini, Kazuma kembali berteriak2 di depan rumahku.
ingin sekali aku menurutinya dan bertemu dengannya, tapi ingatan dari beberapa hari lalu melandaku, dan menghentikan semua niatku. terlalu sakit untuk diingat, dan terlalu perih untuk dilupakan.
Kazuma... maafkan aku.
"Kakak!! cowok di depan itu benar2 membuatku sinting! bertemulah sebentar dengannya biar dia pulang! aku sudah tak tahan lagi mendengar teriakkannya, begitu juga ibu!! ayolah kak!" kata adikku yang mendobrak masuk ke kamarku.
sialan... kau pikir aku tidak pusing mendengar Kazuma teriak2 begitu?
yang paling pusing itu aku bodoh!!!
aduh, aku malas meladeni adikku yang satu ini, aku pura2 tidur sajalah...
".........."
"kakak, kau tahu kau hanya pura2 tidur! cepatlah bangun! kalau tidak, cowok itu akan kubiarkan masuk ke rumah!"
"jangan!!" teriakku.
"hehe...." adikku tersenyum licik.
sial.. bagaimana aku bisa masuk dalam jebakannya itu??
"sudah, cepat temui dia." kata adikku lagi.
"aku tidak bisa.. kau tidak mengerti." jawabku.
"aku memang tidak mengerti, dan aku juga tidak peduli apa yang terjadi! yang aku inginkan adalah si bule sinting itu pergi, atau setidaknya, BERHENTI BERTERIAK!!!"
"kau.. beraninya kau bicara begitu padaku? lihat saja kau kalau aku sudah sembuh, kutarik bulu ketiakmu sampai putus."
"nyah nyah nyah, terserah kau mau mengancamku. disini, kau yang berhutang padaku. kau lupa kau masih punya hutang 1 permohonan padaku?"
benar2 sialan... dia sudah bisa menjebakku sekarang...? bukannya dia bilang hutangku lunas kalau aku cepat sembuh?! (yah.. aku belum sembuh2 juga sih, berarti aku masih hutang padanya... sial..)
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY!!
Teen FictionHalo guys.. Disini aku cmn mau ngingetin, kalau cerita yang ada di acc watty aku ini cmn cerita yang aku SHARE. Jadi jgn tanya kalau ada sequel or anythings about this story ke aku ya... Karena sekali lagi cerita ini cuman aku Share, so thanks semu...