3.Love First Sight

225 16 0
                                    


Author Pov

"TIDAKKKKK....." Vita berteriak membuat pria yang dihadapannya menutup telinganya.

Baru saja Vita hendak berteriak,
Namun, mulut Vita ditutup dengan tangan pria itu.

"Ka...." teriak Vita namun langsung ditutup mulutnya.

"Kenapa kau berteriak?" tanya pria itu dan membuat Vita bungung harus menjawab apa.

"Kau tidak berpikir macam-macam kan?" tanya Xavier sedangkan Vita dia hanyalah salah tingkah.

"E-emang apa s-syaratnya?" tanya Vita penasaran dengan gagap.

"Ooh...kau berteriak karna syarat agar kau dimaafkan?
Syaratnya cuma kau menginap disini beberapa hari dan membantu meurus rumah" jelas pria itu.

"Dikarenakan kau tidak menjawab namamu tadi, jadi aku saja yang memperkenalkan diri, Namaku Xavier Irkwen Putra" ucap laki-laki ysng bernama Xavier sambil mengangkat tangan kanannya untuk berjabat tangan.

"Kenapa kau hanya menatap ku saja, siapa namamu?" tanya Xavier.

"Na-nama ku Vi-vita Sikha Putri" jawab Vita sambil berjabat tangan dengan Xavier.

Xavier hanya bisa tersenyum melihat wajah gadis manis ini.

"Emang aneh ya..kita kenalan di toilet, daripada kita disini terus lebih baik kita ke ruang tamu" ucap Xavier menyeret Vita ke ruang tamu
dan Vita hanya diam saja.

Vita Pov

Xavier menyeret ku keruang tamu lalu mendudukkan ku di kursi kayu."Oke...kita mulai dari sini saja, rumah kamu dimana?" tanya Xavier.

Aku bingung harus jawab apa, aku juga tidak tau ini dimana dan bahkan rumah ku tidak ada disini bisa dibilang aku tersesat dan tidak tau harus kemana dan terpaksa aku harus berbohong.

"Aku diusir dari rumah dan aku tersesat disini juga aku tidak tau dimana rumahku" jawabku bohong.

"Lalu kenapa kau mencuri makanan ku?" tanyanya lagi.

Aduh...nih kenpa sih aku seperti diintrogasi polisi, apa aku harus berbohong lagi? mungkin ini bisa dijawab jujur.

"Aku tadi dikejar harimau besar dan aku melihat ada rumah lagipun aku kelaparan jadi terpaksa aku mencuri kukira Tuhan ingin mencabut nyawaku" jawabku menundukkan kepala.

"Darimana kamu tau kalau Tuhan ingin mencabut nyawamu?"

"Ya..aku tadi hampir tewas dimakan binatang buas sementara aku kelaparan bisa saja aku mati kelaparan dan aku melihat rumahmu jadi aku putuskan untuk masuk daripada aku mati dimakan binatang buas atau mati kelaparan lagipun kukira apabila aku
mencuri dirumah mungkin aku akan diadilin nantinya" jelasku padanya.

"Hahaha....kau ini aneh sekali ya.." ucap Xavier sambil mengacak rambutku.

Dan aku hanya bisa mencemberutkan bibirku.

"Aneh bagaimana coba?kan wajar saja aku mangira seperti itu, mungkin ia yang aneh pakaiannya saja aneh" batin ku sambil melirik pakaiannya.

"Jangan menatap ku seakan akan kau terpesona dengan ku lebih baik kau tidur dikamarku saja, hari makin malam sekarang" katanya lagi.

Dasar ge-er..

"Lalu kau tidur dimana?kan cuma ada satu kamar,tidur denganku gitu?" tanya ku.

"Kau mau?" tanyanya balik.

"Gak lah, mana ada orang bertemu dengan pria tidak kenal mau tidur se ranjang" jawabku kesal.

"Sekarang kau sudah kenal denganku, jadi jangan bersikap seolah-olah aku adalah pria yang tak kau kenal, dan aku akan tidur dikursi ini" ucap Xavier.

Dream is My Life (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang