VitaPov.Ku ikuti kata Xavier, aku pun menutup mataku dan membukanya.
Aku kembali, tapi aku masih merasakan sakit di leherku, aku meraba leherku dan benar... terdapat luka yang agak dalam.
Aku meringis kesakitan, dengan cepat ku ambil p3k untuk meobati, aku punya waktu 3 jam untuk tidur, tapi aku tidak mungkin datang ke sana lagi.
Aku pun meobati leherku yang bisa dibilang banyak mengeluarkan darah, semua ini gara gara gadis jahat itu.
Siapa dia?
Gadis itu bilang bahwa Xavier calon suami nya, apa itu benar?
Tepat Xavier jadi milikku, ada hal yang yang belum ku tau bahwa Xavier calon suami gadis itu, jahat sekali Xavier tidak memberitauku tentang itu.
Tes...
Tes...
Air mataku jatuh, kenapa aku menangis? Apa karna Xavier?
"Ingat Vita....Xavier hanya bunga tidur mu, dia tidak akan bertahan lama, dia hanya mempermainkanmu Vita..." batinku sambil mengeluarkan air mata.
Tidak terasa matahari menampakkan dirinya.
****
"VITA...!!KENAPA KAMU TIDAK MEMBERSIHKAN TOILET HAH!?!" teriak mama padaku saat aku mengerjakan pr ku, aku oun segera turun ke lantai bawah dengan sedikit berlari.
"Maaf ma...Vita ada tugas, jadi Vita tidak bisa membersihkan nya" maafku.
"VITA!!TIDAK BISAKAH KAU MENGERTI MAMA? MAMA CAPE...HARUS MENGERJAKAN TUGAS RUMAH, MAMA SUDAH BEKERJA UNTUK MU, DAN SETELAH BEKERJA MAMA HARUS MEMBERSIHKAN TOILET INI!?!" teriak mama aku hanya bisa menundukkan kepala ku.
"APA KAU TAU VITA? KARNA KAU AKU SELALU SIAL, KAU HANYA MENAMBAH BEBAN KU SAJA, SEHARUSNYA KAU TIDAK USAH HIDUP, VITA!!!" tambah nya lagi, kata-kata itu membuat aku menangis untuk kesekian kalinya.
"KENAPA!!!SELALU AKU YANG DISURUH? Kenapa tidak Dita saja disuruh? Oh....pasti karna Dita anak kesayangan kan?andai saja ayah masih hidup pasti ayah yang akan menolongku dari perbudakan ini" ucap ku marah.
"KENAPA BAWA BAWA DITA? Asal kau tau suamiku meninggal karna mu, karna mu ANAK SIALAN"
"AKU BUKAN PEMBUNUH!!!BERAPA KALI AKU BILANG!!!yang sebenarnya pembunuh adalah KAU!!kau lah yang membuatnya seperti itu" teriakku pada mama.
PLAK......
satu tamparan meluncur tepat di pipiku.
"MAMA..." teriak Dita.
"Kenapa mama selalu melakukannya pada kakak ma..." emang apa salah kakak" bela Dita sedangkan aku hanya diam saja setelah pipiku ditampar.
"Sayang...ini bukan urusanmu, lebih baik kamu belajar untuk masa depanmu" ucap mama lembut.
"Mama!jangan bersikap manis padaku apabila mama tidak bisa bersikap manis pada kakak" ucap Dita.
Mama hanya diam saja, tidak percaya apa yang ia lihat, anak kesayangan nya memarahinya.
"Kalau mama ingin menampar kakak, tampar saja aku jangan tampar kakak"
"Ya sudah kakak ayo kita pergi " ucap Dita menarik tanganku ke atas.
Setelah keatas, Dita mendudukkan ku di tepi ranjang.
"Sebaiknya kakak di kamar saja" ucap Dita menenangkan ku.
****
Disinilah aku, duduk di ruang tengah, sambil menunggu Xavier, aku sudah berada di dunia mimpi, saat aku kesini, aku berada di tengah hutan karna takuta aku pun berlari kerumah Xavier.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dream is My Life (END)
FantasiSeorang manusia yang bisa hidup di 2 dunia Dan bertemu orang yang ia cintai, Seorang vampire yang telah mengubah dirinya menjadi vampire. Namun, mereka tidak bisa bersatu dikarenakan Takdir Takdir apakah yang mereka maksud?? . . . . Cerita ini murni...