Bagian 12

43 0 0
                                    






Siang itu begitu terik, Artha tak henti-hentinya mengeluh kepanasan ketika hendak menuju kerumah Leonel. Ingin rasanya cepat-cepat terkena AC dirumah itu yang menyejukan, entah kenapa hari ini ia memilih bersepeda , rasa lelahnya menjadi berlipat.

Sesampainya dirumah Leonel, Artha segera memarkirkan sepedanya dibawah pohon cemara yang berdiri kokoh dihalaman rumah Leonel, ia terengah seraya mengusap keringat.

Namun ia tak melihat mobil yang biasa dipakai Leonel, garasinya dibiarkan terbuka kosong. Apa Leonel sedang pergi? Fikirnya. Namun ia tetap menjoba memencet bell, siapa tau Leonel ada didalam. Artha merasa nyaman , menempelkan tubuhnya di tembok dekat pintu, dingin rasanya.

'' aduh.. mana sih tu anak '' gusarnya. Tiba-tiba terdengar suara mobil masuk kedalam halaman. Sepertinya Leonel baru saja keluar. Setelah mobil itu terparkir di garasi. Leonel muncul menemui Artha diteras ia terlihat menenteng kantung belanja.

'' whats wrong with you?'' Leonel menatap Artha dengan tatapan aneh. Wajah Artha sedikit pucat dan kelelahan. Tubuhnya masih bersandar ditembok. Artha lekas menunjuk sepedanya.

'' ouh.. kamu mengendarai sepeda..? '' Leonel berkata menggunakan bahasa Indonesia yang kaku. Artha mengangguk pelan. Setelah membuka pintu Leonel menarik tangan Artha untuk masuk kedalam.

'' apa yang membuatmu naik sepeda hari ini ?'' tanya Leonel, ia menaruh belanjaannya keatas meja makan.

'' aku hanya ingin bersepeda ketika akan ke kampus, aku tidak menyangka kalau siangnya akan sepanas ini..''

'' ouh anak malang... kau bisa kan mengirimku pesan, aku akan menjemputmu di kampus '' kata Leonel, sambil menuangkan air putih dingin digelas untuk Artha.

'' minumlah,, ''

'' thanks..''

Artha memperhatikan Leonel mengeluarkan barang belanjaannya yang kebanyakan buah-buahan. Ada juga minuman cola, susu kental manis. Dan cemilan kering.

'' kau belanja buah sebanyak itu ?'' Artha penasaran.

'' yup.. aku ingin membuat cocktail, dan aku ingat kalau aku masih punya sirup maple yang aku bawa dari Inggris.. kau pasti suka '' ujarnya seraya mencuci semua buah-buahan yang ia letakan terlebih dahulu di keranjang rotan.

'' Jully bilang, kau pandai memasak'' Artha membantu mengupas apel, kemudian memotongnya berbentuk dadu.

'' ya begitulah, aku hanya mencoba melakukan sesuatu yang aku butuhkan, makan adalah kebutuhan, jadi aku harus bisa membuatnya '' jawab Leonel enteng. Ia merebus air yang sudah dicampur gula. Lalu mencampurnya dengan susu kental manis dan sirup maple.

Setelah mendidih, dinginkan. Setelah itu Leonel mulai mencampur buah-buahan yang sudah dipotong-potong. Seperti stroberi, nanas, pisang, anggur, apel dan kiwi.

'' ini untukmu '' Leonel memberikan satu mangkuk kecil untuk Artha yang sudah dicampur es batu.''

'' wow.. terimakasih.. '' Artha mulai menyendok cocktailnya dan mencicipi

'' mmmm.. enak.. kau memang hebat '' puji Artha, Leonel tersenyum senang. Senyuman hangat dan menular, membuat siapa saja ikut tersenyum.

Setelah selesai menikmati cocktailnya, Leonel membereskan semua piring kotor dan memasukannya ke bak cuci piring.

Spring in ClovellyWhere stories live. Discover now