Please

1.9K 230 38
                                    

©A Story Present by Fazira©

Warning : Don't Like! Don't Read!! GS! OOC! OC! Drama! Hurt! Sad! Typo! Alur nge-slow!

Ps. Maaf karna kemaren terlalu pendek. Semoga chap ini bakal panjang. Dan memuaskan xD. Ngomong-ngomong, pas saya baca balik chap sebelumnya wih hati saya kesayat. Pas baca tao diejek gitu. Emang Luhan cantik tapi Tao gaperlu cantik fisik. Lihat hatinya, dasar manusia keji.
Ok maaf saya curcol.
.
.
©KrisTaoLuhanSehun©
.
.
.
Jika kau yang menjadi Raja-nya...

Maka aku yang akan menjadi Ratu-nya...

Bisakah?
.
.
.
©Story Present©
.
.
______________________________

Seminggu sebelum diadakannya pergelaran hari natal, seluruh murid di hadapkan dengan ujian kenaikan kelas. Jadi, disinilah Tao. Tengah mengerjakan ujiannya dengan tekun.  Bahkan semua murid juga mengerjakan dalam hening. Seorang guru pengawas berjalan mengawasi mereka dari meja ke meja lain.

Tapi, walau bagaimana ketatnya pun pengawasan. Pasti akan kebobolan juga. Lihatlah, ada seseorang yang diam-diam melirik sesuatu dibalik kertas soal ujiannya. Wajahnya pura-pura tengah berpikir keras apa jawaban yang tepat.

Tao tersenyum, ia telah selesai mengerjakan soal ujian dengan mudah. Ia menolehkan pandangan matanya menatap Sehun yang meletakkan kepalanya diatas lembar soal ujian dengan mata terpejam rapat. Yang artinya Sehun tidur. Tao menggelengkan pelan kepalanya melihat kebiasaan Sehun ini.

"Waktu kalian tinggal 5 menit. Cepat selesaikan dengan baik. Taeyeon. Simpan kertas contekanmu dengan benar"

Semua anak langsung tegang dan mendesah mendengar waktu ujian yang tersisa. Mereka juga terkikik geli mendengar salah satu teman mereka ketauan mencontek. Tao pun ikut terkikik pelan. Sehun yang terganggu mendengar suara kikikan Tao terbangun. Ia menggeliatkan tubuhnya sambil menatap Tao.

"A-apa" Tao bertanya pada Sehun dengan suara mendesis pelan. Takut sang pengawas tau.

Sehun tak menjawab. Matanya berpindah menatap soal ujian. Dapat Tao dengar Sehun berdecih, dan mengerjakan soalnya.

Kini matanya menatap barisan depan. Disana Luhan dan Yifan tengah mengerjakan soal. Tapi, yang Tao lihat sepertinya Luhan sesekali mencuri lihat ke arah lembar jawaban milik Yifan. Tao menatap dengan sedikit iri. Yifan seperti sengaja menggeser lembar jawaban miliknya mendekati Luhan.

Begitu sayangnya kah kau pada Luhan , Yifan?

Teett Teett

Tao tersentak dari lamunannya. Ia menepuk pelan kepalanya yang sempat memandang iri kearah mereka berdua. Tak seharusnya itu terjadi. Karna biar bagaimana pun mereka adalah sepupunya, saudaranya. Orang yang harus dilindungi. Bukan untuk di musuhi.

"Ayo, anak-anak. Kumpulkan lembar jawaban kalian sekarang juga."

Tao memeriksa kembali jawabannya dengan teliti setelah guru pengawas menyuruh mereka untuk mengumpulkannya. Setelah selesai memeriksa, ia pun mengumpulkannya ke depan. Ia menatap Sehun yang juga mengumpulkan lembar jawaban miliknya.

"Kau telah mengerjakannya semua?" Tao bertanya dengan memastikan bahwa kertas yang dikumpulkan oleh Sehun tadi adalah benar miliknya. Karna Tao sempat melirik bahwa jawabannya terisi penuh.

BROKEN ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang