Distance '2'

1.7K 202 68
                                    

©A story Present by Fazira.CiiWiiw©

Warning: Don't Like! Don't Read!!!
GS!! OOC!! OC!! Drama! Hurt! Sad! Typo! Alur nge-Slow!

.
.
©KrisTaoLuhanSehun©
.
.
.
Jika kau yang menjadi Raja-nya...

Maka aku yang akan menjadi Ratu-nya...

Bisakah?
.
.
.
©Story Present©
.
.
.
_______________________________________

Dunia serasa sempit. Itu yang ia pikirkan saat ini. Bagaimana bisa gadis yang dua bulan ini ia jauhi mati-matian justru dipertemukan dengannya saat seperti ini?

Ah, dia jadi mengingat pembicaraannya dengan ibunya kembali saat dua hari lalu.

.

Angin berhembus pelan menyejukkan. Tampak seorang lelaki remaja yang tengah berkutat dengan sebuah kuas dan kanvas yang ada dihadapannya. Tangannya dengan lihai mencecahkan cairan berwarna yang ada pada kuas.

Disana. Dibalik kanvas, tepatnya disebuah tanaman bunga. Terdapat seekor kupu-kupu yang hinggap pada sebuah bunga.

"Rae-ya.., mommy minta kau dirumah malam rabu nanti"

Arae yang tengah melukis dengan terpaksa berhenti dan menoleh kesamping, menatap ibunya.

"Tapi mom, malam itu aku harus datang ke galery mom."

"Hubungannya dengan mommy?"

Hah.. Arae menghela napasnya kasar. Ia tau, membantah perkataan ibunya itu hal yang sia-sia. Ibunya akan merajuk jika ia tak menuruti perintah ibunya.

"Baiklah mom. Aku akan membatalkan acaraku." putusnya yang membuat hyukkie tersenyum puas menatap sang anak.

"Memangnya ada acara apa mom?"

Hyukjae berjalan mendekati sang anak dan melihat kanvas putih yang telah ternoda dengan banyak warna. Menatap lama lukisan yang di lukis sang anak, lalu menatap balik ke arae.

"Mom? Are you okay?"

Arae menatap ibunya bingung karna tak menjawab pertanyaanya dan malah diam menatap lukisannya.

"Mom.."

"Ah, iya. Sorry sayang, mom terpaku melihat lukisanmu. Itu siapa?"

Arae lupa jika ibunya adalah seseorang yang ahli dalam bidang seni. Dengan sekali lihat, ibunya tau apa makna dan karakter sebuah lukisan yang dibuat seorang pelukis. Tak terkecuali Arae. Dan keahlian ibunya itu jatuh padanya.

"Itu temanku, mom"

"Benarkah? Malang sekali nasibnya." ucap hyukjae sembari menggelengkan kepalanya prihatin.

"Jadi, ada apa malam itu?" tanya Arae sekali lagi.

Hyukjae tersenyum penuh makna padanya sembari mengelus sayang surai sang putra .

BROKEN ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang