Tear

1.9K 243 39
                                    

©A Story Present by Fazira©

Warning: Don't Like! Don't Read!! GS!! OOC!! OC!! Drama! Hurt! Sad! Typo(s)!!

Ps. Terimakasih sebelumnya untuk semua yang telah meng-votement cerita ini. Tanpa kalian, cerita ini mungkin akan menjadi bangkai(?) .
Oya, maaf alur dari cerita ini lambat, demi kesuksesan cerita. Dan sekali lagi maaf, Tao dinistakan lagi. Karna entah kenapa dalam cerita ini saya menganut kata-kata.
"Ada pelangi setelah hujan".

.
.
.
©KrisTaoLuhanSehun©
.
.
Jika kau menjadi Raja-nya..

Maka aku yang akan menjadi Ratu-nya...

Bisakah?
.
.
©Story Present©
.
.
.
_______________________________

Tao membuka matanya tepat pukul dua belas malam. Ia mencoba bangkit dari bangunnya. Matanya menatap sekeliling ruangan.

'Kamarku'

Tao ingat betul dirinya yang dihukum oleh neneknya tadi sore. Kenapa pula ia disini? Ia mendesah berat saat merasakan tubuhnya yang terasa hangat.

Ceklek

Pintu kamar terbuka, mengalihkan pandangan Tao dari ranjang. Matanya menatap Luhan yang masuk dengan membawa sebuah mangkuk sedang. Tao menatapa bingung Luhan yang duduk disamping ranjangnya.

"Kau sudah bangun ternyata." Luhan merendam sebuah handuk kecil kedalam mangkuk tersebut. "Berbaringlah lagi. Jie-jie akan mengompresmu." Tao menuruti perintah Luhan yang kin tengah memeras sebuah handuk yang ia rendam tadi. Kemudian meletakkan diatas dahi Tao.

"Kau tunggu sebentar,ya. Jie-jie akan membawakan susu untukmu." Tao menganggukan kepalanya sebagai jawaban. Ia masih cukup lemah untuk menjawab. Luhan mengelus pipi Tao dengan tersenyum , lalu keluar dari kamar.

Tepat setelah Luhan keluar, Sehun masuk. Ia melihat Tao tengah berbaring diatas ranjang. Ia berjalan mendekat. Menatap Tao dalam diam. Matanya terus memandang Tao. Sambil mengelus surai Tao.

Merasakan sebuah sentuhan, Tao pun membuka matanya. Dapat ia lihat Sehun yang sedikit terkejut. Mungkin ia tak tau kalau Tao sebenarnya tidak tidur, hanya memejamkan matanya.

Sehun menarik tangannya. Sedikit salah tingkah. Secepat mungkin ia mengubah ekspresinya saat Tao bangkit dari tidurnya.

"Kau sudah sadar. Baguslah."

"I-ya. Sehun ..K-kau, apa kau yang mengangkatku tadi?"

Dapat Tao lihat Sehun yang menegang dihadapannya setelah mendengar pertanyaannya. Sebelum ia kehilangan kesadarannya tadi, ia merasakan seorang lelaki yang mengangkatnya. Ia yakin itu Sehun.

"Hm, aku." Sehun hanya menjawab datar. 

"Trimakasih" ucapnya tulus. Sehun hanya diam dan mengalihkan pandangannya.

Luhan datang membawa segelas susu strawberry. Ia menyuruh Tao menghabisinya karna tau perut Tao belum diisi apapun sejak siang.

"Sehun, kau kembali sana kekamarmu. Aku akan tidur bersama Tao. Aku mau merawatnya." Luhan mendorong paksa Sehun keluar dari kamar. Sehun hanya cemberut melangkahkan kakinya keluar kamar, yang langsung ditutup rapat dan dikunci oleh Luhan.

BROKEN ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang