Halloween Special ( HipHop Unit )

1K 68 5
                                    

Hiphop Unit's Halloween Special. Enjoy! :)



Tidak ada yang lebih menyenangkan selain jalan jalan bersama teman temanmu pada hari Jumat yang seharusnya masuk kampus tapi diliburkan oleh dosen sendiri.

Aku; Jeon Wonwoo bersama ketiga sohibku memutuskan untuk jalan jalan keliling. Entah kemana kita pergi, yang pasti kita sudah memutuskan untuk mencari 'petualangan' sendiri. (hiphop unit kayak bolang ya wgwgwg)

"Hyung, berapa lama lagi kita akan berjalan? Apakah kita akan ke mal?" tanya si bongsor, a.k.a Mingyu yang dari tadi keringetan. Ya, namanya juga jalan kaki ditengah teriknya matahari jam 11 siang. Panas lho.

Seungcheol membalikkan badannya dan mengangguk kearah Hansol, yang berada tepat di sebelahku. "Coba kau tanya dengan anak yang satu ini. Bukankah Hansol yang mengajak kita jalan jalan seperti ini?"

Hansol memeriksa ponselnya dan mengangguk angguk sambil berjalan melewati Seungcheol dan Mingyu, dan juga diriku. "Sebentar lagi juga sampai."

"Berapa meter lagi?" tanya Seungcheol.

"700 meter," Hansol menjawab santai, melanjutkan langkah kakinya setelah disusul oleh Seungcheol.

Mingyu langsung mengeluarkan sebuah dengusan keras. "Aaaaaahhhhh itu masih jauh sekali!"

Aku menepuk bahunya keras. "Berhentilah mengeluh seperti bayi,"

"Aku bayimu," Mingyu mengedipkan matanya kearahku. Menjijikan.

"Diam kau, aspal jalanan."



Sesampainya di mal tersebut, ya, tidak ada banyak ekspektasi kami yang menjadi kenyataan. Mal ini sempit sekali, kecil, dan sepertinya kampus kami jauh lebih besar daripada mal ini.

Mingyu menjitak kepala Hansol kesal. "Jauh jauh kesini hanya mendapat hasil begini? Mal macam apa ini?"
Hansol hanya mundur beberapa langkah menjauhi Mingyu yang over emotional.

Seungcheol menarik lengan Mingyu dan mencoba mengingatkannya bahwa dia sudah berumur 20 genap. "Hei, berhenti berulah atau kau akan kami tinggal?"

Mingyu merengut dan tak lanjut berkomentar.

"Kita kan belum melihat isi mal ini? Sebaiknya kita coba saja masuk," usulku, berjalan mendekati pintu masuk. "Siapa tau ada kesayanganku,"

Hansol memutarkan bola matanya. "Cheeseburgers. Mudah ditebak, disini kan ada restoran fastfood,"

Aku tersenyum. "Kalau begitu, ayolah."

Seungcheol masih menahan si bayi besar itu yang malah duduk di depan tangga menuju pintu utama mal yang sesungguhnya hanya satu pintu kaca.
"Kau saja deh, aku harus menjaga bayi besar ini."

Mingyu masih kesal, namun ia malah berpesan alias order kepadaku. "Wonwoo hyung, aku juga mau cheeseburger."

Aku menggelengkan kepala dan mengacuhkannya, bodo amat.





"Oke, sekarang kita mau kemana lagi?" tanya Seungcheol setelah aku kembali dengan tangan kosong, lima menit kemudian.

Restoran fastfoodnya ternyata sedang tidak buka, dan jujur saja mal ini kecil sekali. Tidak ada yang menarik didalamnya. Nasib buruk menimpaku sedikit, yasudahlah.
"Hansol, apakah kau tau ada tempat yang lebih menarik daripada mal ini?" tanyaku sambil melipat lenganku di dada.

Hansol mengangkat pandangannya dari ponsel. "Hm, sebenarnya bioskop yang murah disebelah mal ini, tapi seingatku bioskop itu sudah tidak beroperasi lagi. Kalian mau coba melihat lihat tidak?"

Seventeen Imagines.Where stories live. Discover now