Part 11 - Felicia Meet Devan

637 41 15
                                    

Devan ganteng banget, kan? Ayas bingung sebenernya cari casting Devan tapi yang cocok cuman Tylor Launter. 😍😁
Semoga kalian suka ya. 😉

Happy reading 😉
------------------------------------------------------------

Devan POV

"Itu kisah yang sangat lama terjadi, Ken," ucapku pada Kenan.

Dia menatapku serius seolah siap mendengarkan ceritaku.

"Oke deh gue bakal bercerita!" lanjutku sambil tersenyum. Dia mengangguk antusias.

Flashback

Bughkk... Bughkk..

Suara sepatu beberapa anak lelaki berusia belasan tahun menendangi tubuhku.

"Hiks...hiks..hiks..Sakit tolong hentikan!" rintihku kesakitan pada mereka. Aku berusia sembilan tahun tak mungkin menghadapi murid SMP seperti mereka. Apalagi jumlah mereka berlima tak sebanding denganku yang hanya sendirian.

Tuhan sampaikan pada Daddy aku sangat menyayanginya, jika ini terakhir kali aku bernafas, batinku sudah putus asa.

Entah apa yang merasukiku saat pulang dan bertemu mereka. Gerombolan anak SMP itu suka memalakku hingga aku kesal dan mencoba melawan mereka. Tapi apa dayaku yang hanya sendirian mereka marah dan inilah yang terjadi padaku.

Aku masih sadar sungguh, meski mataku setengah terpejam menahan sakit di seluruh tubuhku. Ini mungkin akhir hidupku. Air mataku jatuh di pipiku, aku sungguh menyedihkan.

Bughk.. Pragk.. Bughkk..

Aku melihat seorang anak perempuan membawa sebatang kayu. Dia memukul pada gerombolan murid SMP itu. Lalu mengacungkannya di wajah salah satu lelaki remaja yang kuketahui adalah ketua mereka.

"Hei! Kalau kau menganggu anak SD lagi hadapi aku! Hari ini aku hanya bawa kayu jika kalian berani besok aku akan bawa pisau!" ancam anak perempuan itu.

Dan para gerombolan itu lari terbirit - birit. Aku benar - benar malu sekarang anak laki - laki diselamatkan anak perempuan. Ini sungguh memalukan.

Dia berjalan menghampiriku berusaha membopong tubuhku. Aku hanya mengikuti kemaunya tak banyak bicara.

Sungguh tubuhku remuk rasanya. Dia membawaku ke sebuah rumah aku tebak ini rumahnya. Ada sebuah sofa dia membaringkan aku disana.

Anak perempuan yang kutebak seumuran denganku masuk ke dalam dan kembali menghampiriku dengan kotak P3K. Dia mengobati luka - lukaku tanpa bicara. Ini cukup aneh untukku wajahnya datar dan dingin. Terlihat tidak peduli terhadap hal di sekitarnya tapi dia menolongku dari maut bahkan mengobati lukaku.

Ceklek..

Suara pintu dibuka menampilkan seorang wanita dewasa. Dia tampak terkejut melihatku.

"Astaga Felicia! Apa kamu yang memukuli dia? Hingga dia babak belur begini?" tanya wanita itu. Sepertinya dia ibunya.

"Tidak Aunty dia yang menyelamatkan aku," jelasku padanya.

"Oh, syukurlah. Aku sungguh syok melihat keadaanmu." ucapnya terlihat khawatir. Sementara Felicia masih sama tampak datar.

"Pulang sono!" ucap Felicia selesai mengobati lukaku.

Flashback off

"Nah, terus gima bisa lo jadi deket sama Felicia?" tanya Kenan.

"Gue terus datang ke rumahnya tiap hari. Meski dia sering ngusir gue, tapi Mommy selalu belain gue. Dia nyerah sama tingkah gue akhirnya kita sahabatan." ucapku sambil tersenyum.

Love Like a PuzzleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang