chapter 6

7.4K 403 12
                                    

"gue mau bilang"

"yaudah mau bilang apa!!, lama amat sihh tau nggak gara-gara lo sms gue, gue kena marah guru TAU!!" 

tiba-tiba wajah gue diraih oleh stanic dan bibir gue bersentuhan dengan bibirnya, gue nggak tau rasa apa yang terjadi didalam hati gue tapi hati gue merasa gemetar nggak karuan setelah sekian detik ahkirnya gue mampu menarik bibir gue 

"APA-APAAN SIH KAK LO ITU GAJE TAU NGGAK SIH, JIJIK TAU EMANGNYA LO ITU SIAPA GUE BRANI-BRANINYA NYIUM BIBIR GUE HAH!!!" gue sambil mengusap-ngusapkan tangan gue ke bibir gue

"lo tau nggak selama gue pindah ke jepang gue tuh mikirin lo terus arvid dan gue rasa gue suka sama lo, gue itu pindah ke indonesia itu gara-gara setiap hari mikirin lo, TAPI APA!! setelah gue pindah ke indonesia lo nggak menggap gue ada, hati gue sakit vid" 

"TAPI KALAU LO SUKA SAMA GUE KENAPA LO MARAH DAN MENJAHUH DARI GUE WAKTU ITU KAK HAH KENAPA ???" 

gue pun langsung berlari keluar dari mobil 

"Arvid tunggu......" 

gue pun berlari menuju kamar mandi untuk mencuci wajah gue setelah selesai mencuci wajah gue berkaca dan memegang bibir gue.

***

Dalam perjalanan pulang gue berbikir keras apa yang dilakukan oleh stanic

"Ya Tuhan apa yang dilakukan oleh stanic, gue pikir sebaiknya gue harus menjernihkan pikiran gue dulu deh oh iya Mamahkan punya villa di Bandung apa gue kesana aja yah toh besok juga minggu" gue berbicara pada gue sendiri dan gue langsung balik arah dan sms kak verel

••To:verel••
Kak bisa nemenin aku nginep di villa keluarga aku nggak soalnya gue butuh temen buat curhat dan gue nggak pulang ke rumah

Ting...tung...
Ting...tung...

••From:verel••
Lo kabur dari rumah ya yatuhan arvid, yaudah jemput gue sekarang di rumah gue

Beberapa menit kemudian gue sampai di rumah kak verel

Tin.... Tin....

Gue membunyikan klakson setelah itu kak verel keluar dengan membawa tas punggung dan kak verel naik ke mobil gue

"Ya Tuhan Arvid lo kabur dari rumahya dan lo dari tadi belum pulang ke rumah  ya kok masih pakai seragam??"

"Tuh mulut kalau ngomong nggak ada titik komanya kayak jalan tol, gini kak gue tuh stres banget gara-gara stanic tadi mencium bibir gue dan parahnya lagi di bilang dia suka sama gue tapi gue tadi langsung pergi"

"Oh makanya tadi stanic waktu masuk kelas wajahnya kusut kayak pakaian nggak di setrika"

Karena bensin gue menujukan mau habis gue belok ke pom bensin dan disana gue ngambil baju di bagasi setelah itu gue ganti di toilet pom bensin beberapa menit kemudian gue kembali ke mobil

"Kak kok lo duduk disini??"

"Udah gue aja yang nyetir lo tinggal nulis alamatnya tuh di GPS"

"Yaudah ntar gue masuk dulu"

Setelah masuk gue langsung menuliskan alamat villa keluarga gue di Bandung.

Beberapa saat kemudian gue merasa ngantuk ahkirnya gue memasang seatbelt dan gue terlelap dalam mimpi.

••Verel pov••

"Vid lo udah kasih tau mama lo kalau nggak pulang??"

"Vid"

"Arvid"

"Kok lo nggak jawab sih" sambil fokus nyetir gue melirik ke sebelah kiri gue

"Yaelah ni bocah udah ngorok aja Untung lo ngajak gue coba kalau lo nggak ngajak gue dan nyetir sendiri pastinya besok ada bendera kuning tuh di rumah lo"

gue bicara sendiri nggak jelas dan gue pun ahkirnya bosen

"Ah iya inikan mobil Nissan Juke termasuk mobil SUV kenapa nggak gue ngebut aja pasti nggak terasa kalau ngebut"

Setelah gue berada di tol Jakarta-Cikampek karena sepi guepun beranikan untuk menancap pedal gas ahkirnya gue melaju dengan kecepatan 120 km/jam

"What the hell wow keren sumpah kaya naik pesawat mobilnya setirnya nggak oleng wah hebat"

Karena gue brisik sendiri dari tadi tanpa gue sadari Arvid ter bangun

"KAK VEREL......... LU KENCENG BANGET BAWA MOBIL GUE!!!!"

"Loh lo udah bangun"

Karena Arvid teriak ahkirnya gue pelankan mobilnya

"lo itu kalau lagi nyetir nggak di awasin bahaya juga ya"

"Ehmmm nggak kok vid tadi cuma test kecepatan mobil lo aja"

"Mentang-mentang mobil gue suv lo test kecepatannya"

Arvid memesasang wajah cemberut

"Hmm vid lo udah kabarin nyokap lo kan kalau nggak balik"

"Oh iya gue lupa"

Ahkirnya Arvid mengetik pesan untuk mamahnya

1 jam kemudian

"Hmm vid villa lo yang mana??"

"Yang warna biru itu depan"

Ahkirnya kita pun nyampe divilla Arvid

"Hmm kak gue ke rumah penjaga villa gue dulu ya buat ngambil kunci, soalnya gue nggak bawa kuncinya"

Sambil menunggu Arvid gue mengeluarkan tas punggung dari bagasi

Setelah beberapa saat Arvid kembali dengan membawa kunci villa dan gue segera membawa masuk tas punggung gue dan memarkirkan mobil Arvid di halaman

Setelah kembali masuk ke rumah gue mencari Arvid ternyata di duduk di ayunan belakang ahkurnya gue samperin

••Arvid pov••

Gue sekarang duduk di ayunan belakang villa sambil melihat bintang

"Woi vid nglamun aja ati-ati ntar lo kesambel loh"

"Hmm kak gue boleh cerita nggak??"

"Boleh aja silakan"

"Kak itu sebenarnya masih suka sama kak stanic tapi....."

-
-
-
-
-
-
Hai authornya PHP ya, katanya hari Sabtu mau di update tapi malah Minggu malam Senin, authornya minta saran dong inspirasi dari kalian dong buat cerita ini.

Budayakan vote and comment!!!

Sorry kalau ada typo

Arigatou Gozaimasu :D

Semua Karena Dia [BoyxBoy] Season 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang