"Woi lo tuh ya, kalau
nggambar udahan dulu, kita jalan 100 meter dari sini soalnya parkirnya penuh." kata kak Stanic. Namun nggak gue hiraukan.Gue nggak tau kalau di depan gue ada lubang galian sebab gue tetap fokus pada ponsel, tiba²..
"Matthew awass!!!!!"
SRETTTTT.....
Kak Stanic langsung menarik tubuh gue di pelukannya.
Tatapan mata kami bertemu. Gue terjebak di mata obsidian milik kak Stanic yang begitu tenang. Begitu sulit untuk keluar dari pesona matanya. Hingga terasa kak Stanic membenarkan posisiku dan melepas dekapnnya, saat itu gue baru bisa lepas dari penjara ketenangannya.
"Lo tuh kalau dibilangin kok bandel sih, untung gue cekatan. Coba kalau gue nggak narik tubuh lo, pasti lo sekarang udah di rumah sakit" cerocos kak Stanic.
" Hmm.. makasih udah nolongin." jawab gue sambil memasukan ponsel kedalam saku.
"Urwel" jawab kak stanic singkat
NB: KALAU PETIKNYA SATU ( ' ) ITU BRATI DIA LAGI NGOMONG DALAM HATI.
'Di peluk tiap hari juga nggak apa-apa'
"Lo ngomong apa barusan ??" Tanya kak Stanic.
"Gu-gu-gue nggak ngomong apa² kok" jawab gue gelagapan.
'Loh kak Stanic kok bisa denger suara hati gue sih? Atau jangan² gue ngegumam..'
"Ya bisalah Matth." jawab kak Stanic
"Apa??, Lo denger yang gue ucapin dalam hati. Sejak kapan??" Tanya gue ke kak Stanic.
"Sejak kejadian gue menyelamatkan lo." jawab kak Stanic.
"Coba tebak, gue ngomong apa di dalam hati" tanya gue ke kak Stanic.
"Saranghae????" Jawab kak Stanic.
"Ey.. bener kan tebakan gue?" celetuk kak Stanic yang ngebuyarin lamunan gue.
"Hlah.. salah... Salah total, yang bener itu samyang." ujar gue sekenanya.
"Oh.. salah ya.. hehe.. maaf mungkin ini efek dari lo yang ngelihatin gue terus pas gue lagi nebak." jawab kak Stanic.
'hlah bener bgt malahan kak.. cuma gue takut aja kalo kebongkar.'
"Hah lo bohong sama gue ya, yang gue ucapin tuh benerkan. Terus lo takut kebobgkar apaan??" Protes kak stanic
"Lo kok bisa kak??, kalau gue kok nggak bisa dengerin suara hati lo?? Ahh gak adil...!!!!!" Jawab gue dengan memanyunkan bibir gue.
"Ah udah², nih kita udah sampai."
Setelah itu kak Stanic menggandeng tangan gue masuk ke sebuah toko percetakan.
"Selamat datang. Ada yang bisa saya bantu??" Jawab pelayan toko tersebut.
"Kita mau cetak brosur sama banner. Ehmm.. bisa selesai besok siang nggak?? Soalnya sore nya mau dipakai. Oh ya, sama brosurnya kalau bisa malem ini gimana??" Kata kak Stanic pada pelayan toko tetsebut.
"Tapi biayanya lebih mahal kalau selesainya secepat itu." jawab pelayan toko tersebut.
'ok sekarang gue di kacangin'
'awas aja lo kak nanti'
"Terserah apa yang lo bilang." jawab kak Stanic.
"Apa kak??" Tanya pelayan toko.
"Nggak apa-apa mbak, oh ya kalau secepat itu biayanya berapa??" Tanya kak Stanic.
"Ukuran bannernya berapa sama brosurnya berapa lembar??" Tanya pelayan toko.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua Karena Dia [BoyxBoy] Season 1
RomanceGue jalan menuju kelas XI - Ipa 1 sambil mendribble bola basket yang ada di tangan gue, karena gue enggak fokus bola yang gue dribbel meleset dari tangan gue dan berhenti di bawah kaki kakak kelas gue. "Upss" kata gue sambil melihat bola gue yang d...