chapter 3

11.6K 623 22
                                    

Chapter 3 | pic di atas adalah gambaran wajah stanic Luckey

Arvid pov
•••
Gue berjalan menuju ruang tata usaha di sekolah gue untuk membayar spp setelah sampai di ruang tata usaha membayar uang spp gue mau ke kantin tapi gue urungkan niat gue setelah melihat jendela ruang kepala sekolah ada seorang anak pindahan mungkin dia kakak kelas gue tapi "ohh noo, itu stanic kan kok dia ada disini" gue pun menguping pembicaran kepala seolah dan stanic

Kepsek: "oh jadi kamu pindahan dari jepang, kenapa kamu kok pindah ke indonesia lagi bukannya di jepang lebih enak sekolahnya??"

Stanic: "selama 2 tahun saya sekolah di jepang mempunyai kendala bahasa jadi ya nilai saya saat di jepang mulai merosot"

kepsek: "jadi begitu toh ceritanya, boleh liat ijazah smp kamu??"

Stanic: "ini permisi"

kepsek: "nilai waktu kamu smp lumanya, ok jadi mulai besok kamu mulai masuk sekolah ini di kelas XII- ipa 1"

setelah menguping gue langsung menuju parkiran dan masuk ke mobil gue, gue menangis gak karuan nggak tau nagis gara-gara apa pokoknya di nangis di dalam mobil

verel pov
•••
verel pov
gue kok nggak liat dia ya waktu istirahat pertama dan istirahat kedua gue pun menuju XI-ipa 1 dan tanya ke teman-teman arvid katanya udah bolos 2 jam pelajaran "duhh anak itu kemana ya??" guman gue, gue berinisiatif menuju parkiran dan benar saja kalnapot mobilnya mengeluarkan asap "brati mobil ini nyala dan kemungkinan besar dia ada di dalam" gue pun meihat di kaca jendela mobil arvid sedang nangis gue mau mengetuk kaca mobilnya tapi gue mengurungkan niat gue, gue meninggalkan mobil arvid dan menuju ke kelas karena jam pelajaran ke 6 telah di mulai alhasil di dalam kelas gue nggak bisa konsen dan gue ijin ke kamar mandi untuk cuci muka disana gue ketemu arvid

"hoe vid lagi ngapain di sini"

"ya elah kak ya buang air lah ini kan di kamar mandi"

"gue nggak percaya kalau loe ke kamar mandi buat buang air, tuh buktinya di mata kamu sembab pasti loe habis nangis ya"

"ah apaan sih kak" dia pun langsung pergi lari ninggalin gue

ada apasih dengan anak itu kok pake ninggalin jam pelajaran buat nangis hiiih gak jelas deh teet.... teet... teet...

"Thx God engkau telah menyelamatkan nyawa hamba mu terhadap rumus-rumus kimiayang bikin otak beku" ucap gue karena nggak bisa fokus terhadap pelajaran yang di jelaskan oleh guru"
setelah keluar dari krlas gue menuju kelas arvid untuk melihat dia, setelah sampai di kelas XI ipa-1 kelas kosong dan hanya ada arvid di sana yang tertunduk dan gue berjalan mendekatinya

"Hoe vid nggak pulang lo??" tanya gue

"Iya, abis ini pulang, hikss..."

"Loh lo nangis ??? Ngapain coba nangis" gue bertanya dia masih tertunduk dan tangan gue
mengelus punggungnya

"Nggak usah sok perhatian sama gue bisa nggak kak" dia berdiri sambil nyingkirin tangan gue dan pergi

"Lo bisa cerita sa-" dia trlah hilang di belokan kelas

"Dia kenapa sih kok jadi aneh gini gak jelas deh" kata gue dalam batin, karena gue takut dia kenapa-napa gue berlari mengejar arvid setelah gue tepat di belakang arvid, gue berlaj an mengendap-endap agak jauh di belakangnya
Karna jalan arvid menunduk dia menabrak seseorang yang keluar dari ruang kepala sekolah, arvid pun melihat dia dengan gugup dan berusaha lari namun tangan arvid di pegang dengan kuat, dan arvid itu bicara dengannya

"Lepasin kak stanic !!!, lo itu masa lalu gue dan gue udah menganggap lo nggak ada di dunia ini" bentak arvid lalu si laki-laki itu melepaskanya

"Oh lo udah anggep gue nggak ada di dunia,ok fine mulai sekarang jangan anggap kita saling kenal"

Sebelum mereka bertengkar hebat gue pun datang pp mereka

"Hoe vid ayo pulang" gue membawa arvid menjauh dari laki-laki itu dan menaruh tangan gue di bahu arvid seolah-olah gue kenal akrap sama arvid
Setelah sampai di parkiran gue meminta kunci mobil arvid dan mengendarai menuju ke taman kota untuk berbicara dengan arvid, Setelah sampai di taman kota gue ngajak arvid duduk di bangku kota dan gue meningalkan nya untuk membelikannya kopi setelah beberapa menit gue meniggalkan arvid dia masih di posisi yang sama yaitu kepala menunduk dan menutu mukanya dengan kedua tangannya

"Ini minum dulu kopinya biar nggak terlalu stres" tangan gue sambil menyondorkan cup kopi ke arah nya dan di terimanya"

"Thank ya kak udah ngelindungin gue"

"Ok sama-sama"

Ahkirnya kita berdua bersama-sama minum dengan keadaan hening, setelah beberapa saat kita hening gue membuka pembicaraan

"Ehhm gue buleh tanya nggak vid"

"B-boleh kak"

"Kamu ada hubungam apa dengan orang tadi??" tanya gue dengan keheranan

"Gue bakal cerita tapi kakak janji gak bakal jijik sama gue dan bisa jaga rahasia."

Arvid Pov
"Kamu ada hubungam apa dengan orang tadi??" tanya kak verel

"Gue bakal cerita tapi lo janji gak bakal jijik sama gue dan bisa jaga rahasia."

"Ok siip gue bakal jaga rahasia lo" jawab kak verel dengan tegas

" Kak dulu aku itu pernah suka sama kakak kelas tapi kakak kelas itu laki-laki dan laki-laki itu namanya stanic luckey, kakak tau stanic luckey itu adalah orang yang tadi di sekolahan"

"oh terus lanjutin-lajutin"

"Kakak nggak jijik denger cerita aku"

"ngapain jijik ayo terusin"

"Jadi gini... flashback 3 tahun lalu
"Hai arvid" gue di sapa oleh kakak kelas 9 " hai kak" loh kok dia tau nama gue guman gue dalam hati, sekarang gue tepatnya menuju perjalanan pulang ke rumah dengan mengayuh sepedah aku masih memikirkan kakak kelas yang tadi sampai di rumah aku juga masih memikirkan namanya, oke gue akan cerita sebenarnya itu kakak kelas cowok ganteng dan gak tau kenapa gue suka sama dia dan gue enggak tau apa yang terjadi dengan diri gue, setelah beberapa hari gue mulai tau nama kakak kelas gue ternyata stanic luckey setiap hari gue selalu ngeliatin dia main basket dan stalking facebook dia dan gue pernah chat dia di fb ternyata orangnya asik, tetapi dengan berjalannya waktu kakak kelas itu gue tau kalo gue suka dengan dia dan sewaktu pulang sekolah gue diajak ke belakang sekoalah dia bilang ke gue kek gini "dek lo itu cowok gue pun juga cowok masa lo suka sama gue siih" dan gue menjawab dengan agak badan gue bergetar "sorry kak kalau perasaan ke gue salah, gue kenal lo juga gara-gara kakak nyapa gue di jalan waktu itu" setelah percakapan itu selang 1 bulan dia lulus dari smp dan semenjak itu gue denger dari kakak kelas kalau dia ngelanjutinnya ke jepang setelah gue mendengan kabar dia pindah ke jepang gue galau banget dan pernah satu hari gue nangis di kamar gara-gara dia.

"Ya tuhan cuman gara itu lo sampei bolos pelajaran dan nangis di mobil berjam-jam astaga gue nggak abis pikir ya orang kayak gitu lo pertahani"

"Hah lo kok tau!!!, lo ngintip gue ya didalam mobil ati-ati lo mata lo bintitat tau rasa lo, gue itu nangis gara-gara dia itu pindah ke sini dan lebih tepatnya dia itu pindah ke sekolahan kita dan waktu gue nguping di depan ruang kepsek dia bakal di taruh di kelas XIIipa 2..

"Hah itu kan kelas gue"

"Iya emang kenapa kalau itu kelas lo

"Gue nggak mau punya temen satu kelas yang pernah nyakitin hati lo"

"Ah apaan sih kak yaudah ayo pulang udah malem nih"

"Oke boss"

Sorry ya author nya lagi sibuk ngurusin pedaftaran masuk sma, dan aku bakal janji bakal update ini cerita 1 kali semingggu

**hargai author dengan memberika. Vote dan Comment untuk memotivasi author menulis cerita nya

Arigatou gozaimasu :D






Semua Karena Dia [BoyxBoy] Season 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang