Chapter 19

3.1K 134 9
                                    

••Arvid Pov••

dia...

pernah membelai rambutku dengan tidak sengaja

di tersenyum dan berbicara kepadaku

dia..

pernah menggenggam tanganku

tapi pada ahkirnya dia melepaskanya

ini mungkin bukan menjadi suatu penyesalan

dalam beberapa tahun terindah

hanya bertemu dengannya

bahkan di takdirkan untuk kehilangan dia

terimakasih telah memberiku kebahagiaan kosong

kamu adalah masa mudaku

sebuah pertemuan yang indah

terimakasih kamu telah datang di kisahku.

Setelah menulis beberapa kaliamat di buku catatan, gue menyimpannya di laci meja belajar. gue terdiam sejenank mengenang masa-masa indah yang gue telah lalui bersama kak verel . beberapa menit kemudian

"GUE HARUS MOVE ON!!!!" teriak gue dari dalam kamar

"Ya tuhan!, lo mau bikin jantung gue copot ya ko??" kata matthew yang tiba-tiba ada di belakang gue

"iha, lo ngapain di belakang gue??" tanya gue ke matthew sambil menunjuknya

"tadi sih gue mau ngagetin lo, eh tiba-tiba lo teriak. gak jadi deh gue nganggetin lo" jawab matthew

lalu matthew duduk di atas tempat tidur gue dan gue menghampirinya, tiba-tiba pikiran jahat gue datang

Sret .... beberapa detik kemudian gue mendorong tubuh matthew dan menindihinya lalu melepas kacamata yang di pakainya

"ko lo mau ngapain gue??!!! lepasin kagak?!!!?" kata matthew sambil meronta-ronta

tanpa gue sadari, gue menatap wajah matthew dari dekat tanpa dia menggunakan kacamata

"jangan sampai orang melihat lo tanpa menggunakan kacamata!!" kata gue, lalu melepaskan matthew dari dekapan gue

"emang kenapa ko kalau orang lain ngeliat gue tanpa menggunakan kacamata??" tanya matthew polos sambil membenahi baju yang ia pakai

"karena lo lebih imut dan ganteng tanpa menggunakan kacamata" jawab gue membelakangi matthew lalu gue duduk di kursi belajar

"tapi bulan depan gue mau lasik mata, pegel ko pangkal hidung gue di tambah lagi samping kanan dan kiri mata gue belang" kata matthew dan gue tetap membelakanginya

"ntar deh ko, lo tadi bilang gue ganteng??" tanya matthew

"hhmm..." jawab gue membelakangin ya

••Matthew Pov••

nggak tau kenapa tiba-tiba gue berdiri dan menghampiri koko gue yang duduk di meja belajar membelakangi gue dari tadi

"ko...???" tanya gue pelan-pelan sambil memegang pundaknya

setelah gue melihat wajah ko arvid, gue agak bingung....

"ko, lo kenapa nangis??" tanya gue sambil menatap mata ko arvid

Ko arvid nggak ngejawab pertanyaan gue, tapi gue tau apa yang di rasakan ko arvid sekarang setelah dia putus dengan kak verel. yang gue takuti nanti dengan kak stanic adalah hal seperti ini yang udah di alami lagi oleh ko arvid. bebrapa menit kemudian ko arvid belum juga selesai juga menangis dan beberapa menit yang lalu hujan mengguyur kota jakarta sore ini, gue berinisiatif untuk mengambilkan sesuatu yang enak di minum di kala hujan lalu gue menuju ke dapur

Semua Karena Dia [BoyxBoy] Season 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang