Chapter 15

4.5K 184 49
                                    

"Ya Tuhan kenapa sih Van lo harus harus lari? Kita nggak beda-bedain teman kok." ucap Nathania tiba-tiba.

"yaudah Nath kita ke ruangan IGD yuk! Yang lain pasti lagi nyariin kita" kata gue sambil merangkul pundak Nathania.

Beberapa langkah setelah meninggalkan tempat duduk gue mendengar ada orang yang manggil gue.

"Arvid....!!!! tunggu mamah"

Gue dan nathania menengok dan ternyata itu mamah gue, setelah mama dekat dengan kita ahkirnya mama membuka mulut

"arvid, gimana teman kamu yang korban tabrak lari itu???, terus ini siapa??" tanya mama gue

"temen arvid udah di tanganin medis kok mah, ini temen sekelas arvid sama matthew nama nya nathania" gue memperkenalkan nathania ke mama gue dan nathania menjabat tangan mama gue

"yuk mah kita ke koridor dekat ruang IGD pasti temen-temen sama guru arvid sudah nungguin kita dari tadi" ajak gue ke mama

Setelah sampai di depan ruang IGD semua mata memandang kami bertiga dan mama gue mendekat ke Pak Santoso untuk berbicang-bincang.

Dan tiba-tiba mama dan pak santoso menjauh dari kita ber- lima

•• Pak Santoso PoV••

Karena saya merasa kasian kepada evan ahkirnya saya memberanikan diri meminta sumbangan untuk pengobatan evan.

"Bu, saya mau bicara sama anda, tapi kalau bicara agak jauh dari anak-anak gimana soalnya enggak enak kalau di dengar sama mereka" ucap saya ke mamanya arvid

"boleh, kalau begitu kita di kantin rumah sakit gimana biar enak kalau berbincang-bincang" aja mama arvid

Setelah percakapan itu saya dan mamanya arvid pergi kekantin rumah sakit untuk membicarakan sesuatu.

Ketika sampai di kantin rumah sakit saya dan mamahnya arvid langsung mengambil bangku paling pojok karena pemandangan taman terlihat dari jendela kantin

"bapak mau pesan kopi atau teh??" Tanya mama arvid ke saya

"Kopi aja " jawab saya tanpa ragu

"mbak kopinya satu sama teh hangatnya satu gulanya dikit aja" ucap mama arvid ke pelayan

"sebenarnya saya mau berbicara tentang arvid, matthew, sekaligus temanya yang di rawat" saya membuka percakapan

"emangnya ada apa kita membicarakan tentang arvid, matthew, sekaligus temanya yang di rawat??" Tanya mama arvid

"saya mau memberika perkembangan tentang anak ibu, dulu pertama masuk sma saya lihat anaknya itu 'Bodo Amat' nggak mau tau apa yang terjadi di sekitarnya dan arvid dulu nggak punya teman sama sekali tapi setelah arvid berteman dengan verel kakak nya nathania sekarang dia sudah bisa bersosialisasi dengan lingkungan cukup baik dan mempunyai banyak teman sekarang, contonya hari ini dia sudah mau menyelamatkan temanya yang celaka. Saya sangat ingat pada saat dia kelas X, ada teman yang jatuh di depanya dia nggak mau nolong"

saya menjelaskan tentang arvid ke mamanya panjang lebar dan mamanya dengan antusias mendengarkan cerita saya.

"Dia dari kecil emang enggak punya teman sebab saat sekolah dasar sampai SMP dia home schooling, mungkin karena itu, tetapi saya dan suami saya khawatir kalau saat dia besar tidak bisa bersosialisasi di masyarakat ahkirnya saya menyekolahkanya di sekolah umum. Tetapi saya masih nggak bisa menyangka kalau arvid seegois itu. Terus kalau dengan matthew pak??"

"kalau dengan matthew saya sangat salut sama dia, karena dia bisa langsung bersosialisasi dengan baik, sebab pertama kali dia masuk sekolah si matthew bisa mendapatkan banyak teman sekaligus. Dan nilai-nilai matthew tinggi-tinggi semua dan nilainya 3 tingkat lebih tinggi dari arvid, saya mendengar dari wakil kepala sekolah kalau national university of Singapore sedang mengincar matthew ketimbang arvid walaupun dia sekarang masih kelas XI" saya menjelaskan tentang matthew kepada mama arvid

Semua Karena Dia [BoyxBoy] Season 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang