POV Samantha
Mata ku kembali terbuka, setelah mencoba berkali - kali untuk tidur, tetapi aku selalu terganggu dengan kebisingan yang lagi - lagi dia lakukan.
Aku beranjak dan bersandar di kepala tempat tidur dan membentaknya dengan keras "Hailee, berhentilah menganggu ku, diamlah dan baca buku kusam mu itu! "
Hailee langsung terdiam dan menunduk.
Muka polosnya membuat ku makin merasa kesal terhadapnya.Semenjak kejadian itu dia mengikuti ku terus - menerus sambil membawa novel kesayangannya. Aku sudah berulang - ulang menyuruh dia pergi, tapi dia tetap diam saja dengan muka yang datar.
Aku melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 05.27 WIB, ini berarti sudah waktunya aku bersiap untuk pergi ke sekolah baru. Hailee yang mengikuti ku kemana - mana membuatku takut untuk bersekolah di tempat ku yang lama, aku takut mereka bertanya tentang Hailee pada ku, Hailee yang hanya bisa aku lihat ini akan membuat kekacauan pada hidupku.
Skip ~~~~
Sekolah ini terlihat lebih besar dari yang kubayangkan, murid - muridnya menatap ku dengan wajah kebingungan. Apakah mungkin mereka merasa asing dengan muka ku?
Saat kaki ku mulai melangkah memasuki lobby, seorang menepuk pundak ku dan berkata
"Permisi, apakah nama anda Samantha alenia ?""Ya,saya sendiri" jawab ku.
"Ikut saya sekarang" Sambil memberi senyumnya yang manis.
Aku mengikutinya sampai ke dalam suatu ruangan yang cukup besar. Aku disuruh duduk di kursi yang disediakan dan langsung bertatapan dengan ibu muda yang menawan ini.
"Perkenalkan nama saya miss Yoland, saya adalah kepala tata usaha disini, selamat datang di SMA Alexis, selamat menuntut ilmu Samantha"
Aku hanya mengangguk dengan muka yang datar.
"Mari saya antar" sambil beranjak dari kursinya dan mengantarkan ku ke ruangan kelas XI MIA 1.
Aku menatap beberapa teman - temanku yang terlihat seperti tidak menyukaiku dan tidak dapat di percaya. Sial, aku teringat Hailee dan teman - temannya yang dulu begitu jahat membully ku. Sekarang rasakan apa yang aku perbuat padamu Hailee, aku telah menundukkan mu dibawah kaki ku.
Terlihat seorang guru muda perempuan menyambut ku, seketika hatiku tentram ketika mendengar dan melihat sikapnya.
"Hai Samantha, perkenalkan nama saya Sena, kamu bisa memanggil saya miss Sena. Selamat datang di XI MIA 1."Aku disuruh memperkenalkan diri.
Hal yang paling aku benci.
Tapi harus aku lakukan.
"Nama saya Samantha Alenia, panggil saya Samantha" dengan muka yang datar.
"Samantha silakan pilih tempat duduk, ada kursi kosong disebelah Elbert dan satunya di belakang." Kata miss Sena
"Hai, Samantha duduk disini saja, saya sama sekali tidak keberatan." Kata Elbert sambil mengeluarkan senyum yang menurut ku terlihat sebagai seorang penjilat.
"Tidak miss.. saya merasa lebih baik kalau saya duduk sendiri" sela ku.
"Baiklah Samantha, mungkin kamu masih canggung untuk bersosialisasi dengan teman - teman mu saat ini, tapi kamu harus cepat menyesuaikan diri, oke? "
Aku mengangguk pertanda aku paham dengan apa yang miss Sena katakan.
Aku menatap tajam semua orang yang memandangiku saat aku berjalan dari depan kelas ke tempat duduk ku. Aku duduk dan berniat mengeluarkan buku - buku ku. Aku membuka tas ku dan menarik buku berwarna merah beserta tempat pensil kotak berwarna hitam, tapi karena kecerobohan ku kotak pensil ku jatuh di lantai dan tidak aku sadari.
"Hai, aku Elbert, ini tempat pensil kamu jatuh di lantai" sambil tersenyum dan mengangkat tempat pensil ku.
"Ohh ya, makasih Elbert" dengan ekspresi yang mengisyaratkan dirinya bahwa aku tak ingin diganggu.
"Kalo ada apa - apa tanya aku aja yahh, aku kan ketua kelas jadi kalo ada murid yang kesulitan aku bertanggung jawab untuk membantu." Sambil menepuk pundak ku.
Aku tidak menghiraukan ocehannya.
Ini hidupku dan aku tidak ingin orang lain mengganggu ku, aku bisa melakukan apapun sendiri.
Sekarang aku membalasnya dengan tatapan kosong sampai membuatnya tidak nyaman dan beranjak pergi dari hadapan ku. Aku menoleh ke samping dan ku lihat Hailee duduk disamping ku dan menatapku.
"Kenapa kamu mengikutiku sampai disini? Pulanglah ke tempat asalmu! " bentak ku.
Elbert menoleh ke belakang dan berkata "kamu bicara dengan siapa? tidak ada orang disamping mu kan Samantha?"
.
.
.
.
.
.
.
.-bersambung.
Hai
Terima kasih karena sudah membaca cerita ini.
Hayoo gimana Samantha selanjutnya?
Baca di Chapter berikutnya yahh
Please comment and vote
KAMU SEDANG MEMBACA
Samantha (HIATUS)
Mystery / ThrillerKetika hidupnya dihiasi oleh darah dan nafsu untuk mendapatkan sesuatu. Jemarinya membiasakan diri dengan menari diatas pisau dan menghadapi kegilaannya sendirian. Elbert dan teman - temannya harus menghadapi permainan dengan dirinya