Chapter 5

66 3 0
                                    

POV samantha

"Hai, namaku Jesely" sambil tersenyum.

"Kenapa kamu bisa sampai disini?" Aku memberikan pertanyaan padanya.

"Aku mengikuti mu" sahutnya.

"Kenapa kamu mengikuti ku?" Tanya ku curiga.

"Tadi aku melihatmu keluar kelas karena Sandy dan Olivie memarahimu, aku ingin kenalan tadi tapi tidak kesampaian." Dia menjawab dengan begitu santai.

Oh namanya Sandy dan Olivie.

"Ohh yah salam kenal." Jawabku dingin.

"Aku boleh duduk disitu?" Sambil menunjuk tempat disampingku.

"Silakan" jawabku.

Sebenarnya aku ingin mengusirnya pergi karena aku ingin sendiri. Tapi akan ada gunanya bila aku bertanya padanya tentang hubungan Elbert dan kedua perempuan itu padanya.

"Hmm Jesely" aku memanggilnya.

"Ya?" Jawabnya.

"Aku boleh bertanya tentang Elbert?"
Tanya ku.

"Boleh" Jawabnya singkat.

"Ada hubungan apa antara Elbert, Sandy dan Olivie?" Aku meluapkan rasa penasaranku.

"Ohh mereka memang dari kelas X sudah berteman baik, Elbert memang baik terhadap semua orang. Ada rumor yang mengatakan bahwa Sandy itu menyukai Elbert dan sering posesif terhadap sahabatnya itu. Sementara Olivie hanya ikut Sandy saja, kemana Sandy berada, disitu ada Olivie." Panjang lebar dia menjelaskan padaku.

"Ohh kalo Sandy yang matanya sipit atau yang rambutnya pirang? " tanyaku.

"Kalo Sandy, matanya sipit dan yang rambutnya pirang itu adalah Olivie."

"Ohh" Jawabku singkat.

"Ohh ya, kamu dari SMA mana dulu?" Tanya Jesely.

"SMA angkasa" Jawab ku.

Sebenarnya aku tidak nyaman memberi tau dia dimana sekolahku dulu, tapi karena dia sudah menjelaskan tentang Sandy aku membalasnya sebagai tanda terima kasih.

"Samantha..samantha..." bisikan pelan membuatku menoleh kebelakang.

Tidak ada siapapun.
Suara yang aku kenal.

Seperti suara Hailee.

"Samantha..Samantha.." lebih kencang sampai berdengung di kepala ku.

Aku segera beranjak berdiri dan lari pergi.

"Samantha.. mau kemana?" Tanya Jesely.

Tapi sakit ini membuatku langsung menuruni tangga dengan cepat dan berlari pergi ke kelas.

Saat aku berlari, aku berpapasan dengan Elbert dan dibelakangnya kulihat muka Hailee, tapi berbeda dengan Hailee yang sebelumnya, matanya memerah.

"Pergi, menjauh dari ku..." aku meneriaki Hailee.

"Kenapa Samantha?" Elbert bertanya dengan lembut.

Aku menutup mataku dengan tanganku dan Elbert mencoba menenangkan aku.

"Hei Samantha" mencoba untuk merangkul ku.

Aku membuka mata ku.
Hailee sudah hilang dari hadapanku.
Aku mendorong Elbert.

"Maaf aku sedikit lelah hari ini." Ketus ku.

Aku meninggalkan dia pergi.

-----
POV Elbert

Samantha sempat membuatku takut dengan sikapnya, dia melihatku seperti ketakutan. Aku tidak pernah melihatnya seperti itu.

"Hai Elbert" Sapa Jesely.

"Ehh Hai juga Jesely" jawab ku.

"Samantha kenapa tadi? " Tanya Jesely penasaran.

"Entahlah tadi dia menutup telinga dan berkata bahwa dia sedang lelah" Jelas ku pada Jesely.

"Ohh begitu yah, kamu liat Brian dari tadi?" Tanya Jesely.

"Tidak" jawab ku singkat.

Jesely pun pergi berlalu.

Oh iya aku lupa membuka kotak yang ada di laci kamar Hailee.
Kemarin aku membuka laci dan mendapatkan kotak hitam dengan tulisan jangan dibuka. Aku yang penasaran pun membawa pulang kotak itu dan berencana membukanya pada hari ini. Aku ingin tau apa yang disembunyikan oleh Hailee.

Aku berjalan menuju kelas. Membuka tas ku dan mendapatkan sebuah kotak hitam itu, aku membuka perlahan dan yang ku dapatkan begitu mengejutkan.

Foto Hailee dan siapa ini? Seorang perempuan disampingnya, dan tunggu, aku mengenalnya, dia kan
SAMANTHA???

Mengapa Samantha bersama Hailee?
Aku mendapati foto lagi, kali ini fotonya bersama dengan seorang laki - laki. Aku membalik kan foto itu dan membaca tulisannya
Hailee & Kenzo.

Ohh namanya Kenzo.

Aku sedang asik mengamati foto itu, lalu secarik kertas jatuh.

Sebuah surat

Hai Samantha
Aku kenzo, tunggu aku dikantin ada yang ingin aku bicarakan.

Salam sayang
Kenzo.

Tunggu, mengapa surat seperti itu ada di dalam kotak Hailee. Apa ini semacam perselingkuhan?
Tapi menurut ku Samantha terlalu baik untuk melakukan hal itu.

Aku segera menutup kotak hitam itu dan berlari ke tata usaha.
Aku berlari sampai dilihat oleh teman - teman ku. Untuk keadaan gawat seperti ini, kaki ku tidak dapat ditahan kecepatannya.

Siapa tau ini ada hubungannya dengan kehilangan Hailee.

"Miss Yoland" Sambil mendorong pintu.

"Elbert? Ada apa?" Jawab miss Yoland santai.

"Aku ingin mencari data murid baru disini" Kata ku sambil duduk.

"Siapa? Samantha Alenia?" Miss Yoland menebak.

"Ya, benar" aku menjawab.

"Tapi untuk apa?" Miss Yoland terlihat mencurigaiku.

"Ehmm jadi begini, kelas saya ingin membuat buku kelas dan disana ditulis semua data lengkap kita dan data yang belum ada itu data dari Samantha" baguslah aku dapat mengarang indah agar diperbolehkan.

"Baiklah, disana yahh lemari itu yang sampulnya warna kuning itu miliknya Samantha" Sambil menunjuk lemari arsip.

Aku mulai mencarinya, arsip disini begitu banyak, jika salah satu arsip ini tercecer miss Yoland dapat memarahi ku lima hari lima malam.

Akhirnya sampul kuning tertulis didepan Samantha Alenia.
Aku membaca kertas berisi biodata Samantha. Sudah kuduga dia sekolah di SMA Angkasa, SMA yang sama dengan Hailee.

Tunggu, alamat rumah?

Ini bagus.
.
.
.
.
.
.
.
-bersambung

Hayoo siapa sih kenzo itu?
Gimana jadinya kalo Elbert datang ke rumah Samantha? Penasaran?
Tunggu di chapter selanjutnya yahh.
Please vote & comment.

Samantha (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang