Dua Puluh Dua

4.3K 555 20
                                    










Dua Puluh Dua





"Bang..."

Taehyung memasuki apartemen orang yang udah dianggap kayak abangnya sendiri dengan leluasa setelah masukin password di intercom yang udah dia hafal di luar kepala.

Sepi. Hening.

"Anj-" Taehyung ngumpat setengah kata waktu dia kesandung sepatu yang letaknya nggak jauh dari pintu masuk.

"Si abang mabok, ya? Tumben naruh sepatu sembaranga- ANJIR INI SEPATU SIAPA?!"

Taehyung teriak. Nggak nyelo sama sekali. Bukan tanpa alesan karena dia liat sepasang sepatu lain yang juga nggak ditaruh secara benar di deket sepatu Yoongi.

"Tunggu. Kayaknya gua kenal sepatu ini." Gumam Taehyung lalu ngangkat sepatu Ni*e berwarna hitam putih itu dan nyium baunya.

Jangan tanya kenapa dia harus nyium baunya untuk mastiin siapa pemilik sepatu itu.

Gua sendiri rada geli bayanginnya.

"Ini sepatu dedek ucul!" Putus Taehyung yakin. "ABANG!!!"

Dan tanpa ragu lagi dia lari ke kamar Yoongi, mencegah atau bahkan menghentikan sesuatu yang mungkin sedang terjadi di sana.

Yah, nggak menutup kemungkinan, kan. Ini juga udah jam satu malem.

Bisa jadi Yoongi sama Jimin lagi...

"Bang Yoongi!"

Taehyung ngedobrak pintu kamar yang nggak dikunci itu. Kejadiannya hampir sama kayak waktu Yoongi ngedobrak pintu kamar Taehyung waktu Jimin sama anak itu lagi main game.

Dan tau apa yang Taehyung liat sekarang?

Yoongi sama Jimin.

Lagi molor di ranjang yang sama dengan guling sebagai pembatasnya.

Tapi itu nggak lama karena Yoongi langsung bangun dan ngeliat Taehyung yang rada seneng-rada kesel ngeliat Yoongi tidur seranjang sama Jimin.

Untung presepsinya salah.

"Nyet, ngapain lo ngebobol apartemen orang jam segini?" Tanya Yoongi dingin. "Mau gua tebas lagi aset lo, hah?"

Secara spontan Taehyung langsung nutupin asetnya yang dibalut celana panjang piyama dengan tangannya.

Tumben Taehyung make celana yang normal, ya.

Soalnya kan ada Jungkook di apartemennya. Malu kali sama adek tingkat kalo tau dia maniak semvak berbelalai. Oh, tambahan mulai sekarang, bergading juga.

"Niatnya gua mau tidur sama lo, bang. Tapi gua kaget pas nemu sepatu Jimin di depan. Jadi gua kira lo udah mangsa ni dedek ucul," Taehyung nunjuk Jimin yang masih tidur pules, sama sekali nggak keganggu dengan teriakan Taehyung tadi.

"Tadinya sih pengen langsung gua mangsa. Tapi gua sayang sama dia, Tae." Tutur Yoongi jujur. "Lagian napa lo minta tidur sini?"

Taehyung langsung kicep, nggak tau mau bikin alesan apa.

Mana kalo dia bohong biasanya langsung ketahuan Yoongi, kan. Duh.

"D-Di rumah gua ada kecoa, bang."

"Busuk lo. Biasanya juga antena kecoanya lo copot terus lo jadiin bulu idung, kan?"

Yah, ketahuan.

"T-Tadi ada setan yang gangguin gua, bang."

"Bukannya biasanya lo yang gangguin setan sampe setannya pusing karena lo nantangin mereka nge-rap Chyper?"

Yah, ketahuan lagi.

"Ah, abang mah..."

Yoongi narik selimutnya, "Jijik anjir. Pergi lo."

"Iya dah, iya," Akhirnya Taehyung nyerah. "Di rumah ada Jungkook. Gua nggak mau tidur satu apartemen sama dia."

"... Lo abis ngapain dia?" Tanya Yoongi curiga.

"Kagak ngapa-ngapain elah, bang!" Taehyung teriak frustasi. "Besok gua ceritain, dah. Gua tidur di sini, ya?"

Karena masih ngantuk dan memang ini masih jam tidur, Yoongi ngebiarin Taehyung gitu aja. "Yodah, serah. Tapi tidur di bawah, nyet. Gua nggak mau Jimin bangun gegara tendangan lo."

Taehyung merengut. "Ih, abang mah..."

"Sekali lagi ngerengek kayak gitu, gua jual lo ke pasar malem."

Dan malam itu pun berlanjut dengan Yoongi dan Jimin yang tidur berbatas guling di atas ranjang serta Taehyung yang ngeringkuk kedinginan di lantai.

Poor Taehyung.





-SsS-










Maaf nggak update tiga hari. Mini-Mini (hp gua) baru sembuh, abis di-opname. :(

Btw, ini malming manteman.

Selamat ngejones! :D

YoonMin Chat and Real LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang