Tiga Puluh Dua

3.9K 510 52
                                    









Tiga Puluh Dua

Sial bagi Jimin, orang yang paling dia hindarin justru duduk sebelahan sama dia sekarang.

"Jadi lo beliin kue itu buat Jungkook?"

Jimin ngangguk spontan, tapi matanya masih nggak mau ketemu mata Yoongi.

Takut kena serangan jantung mendadak lagi.

"Kok nggak bilang sama gua dulu, sih? Biar kita bisa pergi bareng," Tanya Yoongi. "Lo juga tadi pagi nggak mau dijemput, malah bawa motor."

Jimin jadi nggak enak hati. Bingung mau jawab gimana. "Saya pikir hari ini kan saya mau keliling dulu, kak. Takutnya ngerepotin kakak."

"Duh, ngerepotin apa, sih?" Yoongi nyubit ujung hidung Jimin gemes. "Lo mau kemanapun pasti gua anterin, kok."

Jimin yang dapet serangan mendadak lewat skinship itu langsung duduk tegak, agak ngejauh dari Yoongi diem-diem.

"Tapi ada bayarannya."

"Tuh, kan." Bahu Jimin merosot.

Iya, dia tau kalo dia terlalu percaya diri.

Lagian cowok tipe Kak Yoongi mah paling cuma mau mainin hati orang aja.

Yoongi terkekeh, "Satu jam satu ronde."

Denger itu, Jimin langsung noleh dan ngasih Yoongi tatapan bertanya. Dia nggak ngerti apa maksud katingnya itu. "Kakak ngajak main?"

Yoongi ngangguk santai.

"Satu jam satu ronde?"

"Hm-hm."

"Main balap sepeda, kak?"

"Hah?"

Yoongi cengo sekaligus kaget denger kalimat Jimin yang lebih kedengeran kayak kalimat tanya.

Kayaknya ini anak beneran nggak ngerti.

"Tunggu." Yoongi ngubah posisi duduknya jadi nyamping supaya bisa ngadep Jimin. "Kok balap sepeda, dek?"

Jimin jadi makin bingung, "Jadi kakak mau balap apa?"

"Kuda-kudaan."

"Tapi saya nggak punya kuda, kak."

Anjir.

"Dek... Lo beneran nggak ngerti maksud gua?" Yoongi nanya dengan tatapan memohon, berharap Jimin cuma pura-pura nggak ngerti.

Jimin jadi serba salah. "N-Nggak, kak. Memangnya maksud kakak gimana?"

Duh, gusti.

Sabar ya, Yoon.

Kalo nggak kuat nyolo berjamaah bareng Taehyung aja sana.

Yoongi tuh nggak bisa diginiin. :(

Padahal tadi ngajak mainnya nggak bercanda, lho.

Akhirnya Yoongi nyerah, dia bangun dan ngambil kotak kuenya. "Dek, pulang aja, yuk. Lo mau ke tempat Jungkook, kan? Gua temenin dulu, deh."

"Nggak usah, kak. Saya bisa sendiri, kok." Jimin ikutan bangun dan ngambil kotak kuenya juga.

"Sekali lagi lo nolak, gua cium lo di sini."

Jimin shock denger anceman Yoongi, tapi orang itu justru nggak peduli dan malah nyatuin jari-jarinya sama Jimin lalu pergi ke tempat mereka markirin mobil dan motor masing-masing.

Waktu mereka nyampe, Yoongi nungguin Jimin naik motornya dan baru kemudian dia akan naik mobilnya sendiri, ngikutin Jimin dari belakang. Mastiin anak itu nyampe rumah Jungkook dengan selamat.

Rencananya sih gitu, tapi si dedek malah diem aja. Nggak ada tanda-tanda pergerakan sama sekali. Bahkan ngeluarin kunci motornya pun nggak.

"Jim?"

Jimin nggak menghiraukan Yoongi dan justru deketin Yoongi sampe ujung sepatu mereka berdua ketemu.

Wow, Jimin wow.

Banting abang ke ranjang sekarang, dek.

Maunya sih Yoongi mikir gitu, sampe si Dedek Park natap Yoongi tajem lalu bilang, "Kak Yoongi,



Jimin...




Boleh Jimin cium Kak Yoongi?"




-SsS-








Maljum, oy.

Enaknya di kamar nomor berapa, ya?

YoonMin Chat and Real LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang