A

14.5K 903 12
                                    


22.00

Seorang gadis cantik dengan nametag Yeri, sedang sibuk meracik dan mengantar berbagai jenis minuman yang terlihat sangat patut untuk dicoba.

Ia harus melakukan kegiatan ini hingga jam 12 malam nanti. Jika ditanya ia lelah atau tidak, tentu saja lelah.

Yeri bukanlah gadis yang sekali tepuk mendapatkan benda bermerk, ia butuh berbulan - bulan bahkan tahun untuk mendapatkannya.

Untuk masuk ke sekolah internasional saja ia menggunakan kepintarannya bukan dengan uang. Semua kebutuhan Yeri, ia dapat dari hasil kerjanya sendiri.

Ia hanya tinggal sendirian di sebuah apartmen kecil dekat cafe tempat ia bekerja. Orangtuanya tinggal di sebuah rumah yang sangat sederhana di daerah Busan. Tempat kelahiran Yeri.

Karena keadaannya itu, tidak jarang Yeri mendapat cacian atau bullyan dari yeoja - yeoja di sekolahnya. Tapi Yeri bukanlah gadis pendendam, ia hanya tidak mau ambil pusing dan tetap cuek. Menurut Yeri, mereka hanyalah sekumpulan orang manja yang selalu bergantung pada orang tua mereka.

*

Yeri sedang beristirahat di ruang ganti pakaian. Ia menyandarkan punggungnya pada loker berwarna putih itu.

Bisakah ini berakhir?

3 kata itulah yang selalu ia pikirkan saat ia sedang beristirahat. Namun sayang ia tidak pernah menemukan jawabannya.

" Yerimmie, kajja kita pulang " seru seorang gadis yang datang lalu duduk di sebelah Yeri dengan nametag Seulgi

" Hmm kajja eonni " Yeri berdiri dan mengambil tasnya lalu pulang bersama teman kerjanya itu, Kang Seulgi

Seulgi berumur 17 tahun, sedangkan Yeri berbeda 1 tahun dengannya. Mereka memang sangat dekat, Seulgi sudah menganggap Yeri sebagai adiknya, ia juga tahu semua tentang Yeri. Tapi sayang mereka berada di sekolah yang berbeda.

***

Sekumpulan pria sedang asik memainkan ponselnya yang disertai dengan dentuman musik dj yang cukup keras. Hingga seorang gadis berambut pirang datang menghampiri mereka.

" Kalian juga disini? Kenapa tidak mengajakku ? " tanya gadis itu manja dengan nada yang dibuat buat.

Para namja itu pun menoleh ke sumber suara, kecuali namja dengan kemeja hitam masih memainkan ponselnya serius.

Pertanyaan gadis itu tidak ada yang menjawab, semuanya hanya menatap ke arah namja yang masih asik dengan ponselnya itu. Karena sudah tidak tahan, namja berambut blonde menyikut tangan namja di sebelahnya itu.

" Wae hyung ? " tanya namja kemeja hitam

" Ada Somi kook " jawaban namja blonde itu membuat Jungkook menoleh ke arah Somi, dengan tatapan datar

" Mwo ? " tanya Jungkook datar

" Bolehkah aku bergabung dengan kalian ? " tanya Somi masih dengan nada manja tentunya

" Silahkan, tapi aku harus pulang " ucap Jungkook lalu mengambil dompet serta kunci mobilnya dan berjalan ke arah pintu keluar

" Mian, kami juga harus pulang. Kajja ming " kedua pria itu pun beranjak menyusul Jungkook yang sudah berada di luar. Sedangkan Somi menatap kepergian mereka kesal.

Jangan panggil aku Somi, jika aku tidak bisa mendapatkanmu Jeon ~  batin Somi tersenyum miring.

***

Mobil porsche hitam itu melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi. Suasana di dalamnya sangat hening. Sampai namja blonde bernama Taehyung itu membuka suaranya.

" Kau tahu ia sangat menyukaimu kan ? " merasa dirinya di ajak berbicara, Jungkook pun menoleh

" Hmm wae ? " balas Jungkook santai

" Kau tidak tertarik dengannya hyung ? " Mingyu membuka suaranya

" Tidak sama sekali " Jungkook tetap menjawab dengan datar

" Padahal dia kan queen sekolah kook. Wajahnya cantik, tubuhnya bagus kurang apa lagi ? " tanya Taehyung menatap Jungkook bingung.

" Tapi percuma jika hatinya jahat hyung, suka membully gadis - gadis kelas bawah " Mingyu berucap dengan dewasanya

" Untuk kali ini aku setuju denganmu ming. Sudahlah jangan membahas gadis itu, tidak penting sekali " jawab Jungkook yang dibalas anggukan oleh Taehyung dan Mingyu.

***
7/11/16

T B C

♣️ V O M M E N T P L E A S E  ♣️

guilty  [ jungkook ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang