chapter 09

3.9K 315 2
                                    


from: +628*******121

pacarnya prilly!

prilly mengerutkan keningnya!siapa dia ?apa ali?

to: +628*******121

ali?

bukan prilly bermaksud gr hanya saja ,prilly pikir siapa lagi yang saat ini sudah berstatus pacaran dengannya,ya walaupun hanya pura pura.

from: +628*******121

selamat ,anda mendapatkan satu buah piring,yeeee

prilly memutar bola matanya malas,benarkan manusia pengganggu ini lagi.
tangan prilly bergerak menyentuh tombol demi tombol untuk membalas pesan dari Pacar PURA PURANYA.

to: +628*******121

gak sekalian gue dapet mobil?-_-

I will go to school,you don't bother me
no comment.

rasanya ingin sekali prilly berteriak di hadapan laki laki pemaksa ini,bukan hanya berteriak bahkan melenyapkan untuk selamanya agar laki laki ini tak mengganggunya terus.

setelah mengirim pesan terakhir untuk ali,prilly pun memasukan ponselnya ke dalam tas mininya lalu ia kembali melangkahkan kakinya keluar dari rumah.

baru saja 4 langkah kaki prilly berjalan,suara wanita paruhbaya sudah menghentikan langkahnya,lagi.

"nona harus sarapan,dan harus meminum obat" ujarnya nya penuh ketegasan namun masih terlihat sopan.

"no no no,I don't want to" tukasnya seraya berlari menuju arah mobilnya yang sudah terparkir rapih di depan rumah.

pelayan sari menatap kepergiannya dengan pandangan kecewa dan helaan nafas berat.

"mood nona terkadang berubah ubah,sudahlah bu jangan di pikirkan"ternyata ami,salah satu pelayan di rumah ini memperhatikan gerak gerik pelayan yang sudah ia anggap ibu itu,sejujurnya ia kasihan melihat pelayan sari ,setiap hari ia harus menghadapi sikap keras majikannya itu.

"tak apa mi,mungkin ibu harus berjuang lebih keras lagi"helanya lalu melangkahkan kakinya menuju dapur.

semoga dia akan kembali lagi bu!!!

***

empat valak sekawan kini tengah di gandrungi kaum hawa dari awal mereka memasuki gerbang sekolah sampai saat mereka sudah berada di depan kelas.
namun wajah mereka sama sekali tak cerah.

•ali seperti bias flat,no expresi dengan tangan bersedekap dada.

•alvi seperti orang yang sudah tak ada semangat hidup,bengong sepanjang koridor.

•baja yang memang dasarnya baperan jadi ia sangat terlihat paling menyedihkan diantara sahabat sahabatnya yang lain.

sedangkan..

•rayno walaupun dengan tampang yang tak seperti biasanya,ceria.namun rayno masih sempat sempatnya melambaikan tangan ke arah lautan kaum hawa itu.

"woyy..muka udah kayak taplak meja aja lo anak kembar empat" seru iqbale,saat keempatnya sudah berdiri di depan bangkunya masing-masing.

"diem lo,atau lo mau gue gantung di pohon toge" ketus alvi,sambil menghempaskan bokongnya ke kursi.

ali tersenyum kecut,sedangkan iqbale hanya mendelik tak suka.

Annoying BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang