chapter 15

3.6K 220 2
                                    


Gemercik air hujan kini telah turun ke bumi,angin membuat daun yang sudah kering berguguran,suara kicauan burung yang biasanya berbunyi kini tak terdengar.Pagi indah hari ini di awali dengan bumi yang menangis dan entah itu akan datang kebahagiaan atau malah sebaliknya.

Namun seorang gadis cantik yang bernama prilly tak terlalu menanggapi hujan itu,ia terlalu bahagia jika hari ini dirinya di ajak jalan jalan oleh pria yang selalu menemaninya.
Dengan senyum manisnya ia masih sibuk berkutat di depan cermin untuk menghias wajahnya yang putih bersih itu,tak terlalu berlebihan hanya polesan bedak dan lipbalm namun itu membuat wajah cantik prilly semakin bersinar,wajah pucat nya pun kini tertutupi oleh warna lipbalm itu.Ia tampak terlihat semakin mempesona dengan pakaian casual,Baju tanpa bahu namun berlengan panjang dengan celana jeans putih yang melekat di kaki jenjangnya,sepatu kat putih senada dengan warna celana dengan tas kecil yang senada dengan warna baju yaitu hijau tosca.So beautifull..!!

"it's so perfect.." Gumamnya.

Senyumnya terlihat di pantulan cermin besarnya.Tak ada raut wajah murung ataupun sebagainya selain senyuman riang,sungguh sifat gadis ini sangat bertolak belakang dengan sifatnya dulu.

"Pagi papah..." Sapa prilly pada sang ayah ketika dirinya sudah berada di ruang makan.

"Pagi putri papah yang cantik,,hmm wangi banget mau kemana sih?" Tanya sang ayah sambil mengunyah roti berisi selai coklat.

Prilly tersenyum manis sambil duduk di samping sang ayah.

"Ali ngajak prilly jalan pah.." Seru gadis itu.

"Waw,,sepertinya ali spesial banget buat princess papah sampe sampe pagi pagi gini udah cantik.." Godanya.

"Ihh papah apaan sihh!lagian prilly kan emang udah cantik dari lahir..." Tuturnya membuat sang ayah terkekeh.

"Iya iya papah percaya sama kamu,sudah makan dulu nih biar semangat jalan sama pangerannya" Lagi lagi sang ayah menggoda prilly dengan tawa jahilnya.

"papah aah..."

"Ahahaa...baiklah papah diam"

Prilly tersenyum penuh kemenangan lalu melahap roti yang sudah di siapkan pelayan sari.

***

"Sebaiknya kamu cerita mengenai hal ini ali" Ujar sang ayah yang kini tengah duduk di kursi teras rumah.

Ali yang baru saja keluar dari rumah sedikit terkejut mendengar suara sang ayah,namun tak lama wajahnya sangat kecut menyadari apa yang baru saja ayahnya ucapkan.

"Ali akan bilang kalo ali udah siap pah" Tutur ali.

"Baiklah,Tapi jangan sampai kamu tidak bilang pada prilly"

"Hmm,,yaudah ali pergi ya pah,hujannya udah reda,,assalamualaikum" Ali menyalimi tangan sang ayah lalu bergegas menaiki motor sport hijaunya.


Di sepanjang jalan ali hanya melamun sesekali menatap jalanan yang lenggang dan basah karna air hujan tadi,perasaannya campur aduk saat ini antara sedih,senang dan takut.Sedih karna tak lama lagi dirinya akan meninggalkan prilly,senang karna hari ini dirinya bisa berjalan jalan sepuasnya dengan prilly dan takut ketika dirinya harus berbicara kepergiannya ke paris lusa.Semua ini membuat ali dilema ali harus bagaimana karna mau bagaimana pun prilly adalah gadis yang ia cintai dan kuliah di paris untuk menjadi dokter adalah cita citanya.

"Aggrrhhh....." Teriak ali meluapkan kekesalan dihatinya.

Ali sedikit mengencangkan lajunya agar dirinya tak terlambat untuk menjemput prilly.

Annoying BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang